Kabupaten Bojonegoro
Kabupaten Bojonegoro adalah salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Bojonegoro. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.384,02 km2 dan berpenduduk kurang lebih sebanyak 1,5 juta jiwa. Wilayah Bojonegoro secara umum bisa dibagi dua, bagian utara di sepanjang tepi sungai Bengawan Solo yang subur dan wilayah selatan yang merupakan perbukitan kapur. Wilayah utara merupakan lahan pertanian yang umumnya ditanami padi pada musim penghujan dan tembakau pada musim kemarau. Sementara wilayah selatan merupakan hutan jati. Bojonegoro tidak memiliki wilayah laut dan kegiatan perekonomiannya sangat bergantung pada pertanian dan kerajinan jati. Bojonegoro berbatasan dengan Kabupaten Lamongan, Jawa Timur di bagian timur, Kabupaten Blora, Jawa Tengah di bagian barat, Kabupaten Tuban, Jawa Timur di sebelah utara dan Kabupaten Nganjuk di sebelah selatan.
Lukisan Lambang Daerah
- Sebuah bintang bersegi lima.
- Sebuah tugu kepahlawanan yang berdiri tegak diatas sebuah denah bertingkat lima.
- Kesatuan gelombang air yang terjadi dari lima arus dengan masing-masing terdiri dari empat riak.
- Tangkai padi yang memiliki empat puluh lima butir dan tangkai kapas yang memiliki tujuh belas rangkai bunga yang tengah merekah.
- Sehelai pita pelangi.
Susunan Lambang Daerah
- Dibagian atas terdapat bintang bersegi lima yang bersinar di atas tugu kepahlawanan yang berdenah lima tingkat.
- Dibawah tugu kepahlawanan terlukis gelombang air terdiri dari lima arus dengan masing-masing 4 riak.
- Keseluruhannya dirangkum oleh untaian tangkai padi dan bunga kapas bertemu pada kedua pangkal tangkai.
- Dibawah lukisan tersebut terdapat sebuah kata pengenal lokasi BOJONEGORO.
- Seluruh lukisan lambang bertatahkan kata-kata hikmah: JER KARTA RAHARJA MAWA KARYA.
Bentuk, Warna, Isi dan Arti Lambang Daerah
- Bentuk perisai dengan warna dasar Merah dan Putih berbingkai warna hitam pekat, melambangkan kesiap-siagaan, kewaspadaan dan dengan penuh keberanian serta segala kesucian hati, untuk menangkis menanggulangi dan mengatasi segala pengaruh yang datang dari luar, yang dapat merugikan perjuangan bangsa dan negara.
- Segi 8 dari perisai mengandung makna “bulan delapan” sebagai bulan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
- Bintang bersegi 5 dengan warna kuning emas yang bersinar di atas tugu kepahlawanan menggambarkan pancaran keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME, telah menjiwai semangat perjuangan yang tak pernah padam dalam mencapai, mempertahankan serta mengisi Kemerdekaan.
- Denah Tugu Kepahlawanan bertingkat 5 melambangkan tegaknya cita-cita dan semangat Proklamasi Kemerdekaan diatas landasan falsafah hidup Pancasila yang tidak kunjung padam.
- Gelombang air dengan warna biru kelam diatas hamparan air berwarna biru muda melambangkan sumber potensi alam dan makhluk Tuhan yang tersebar diseluruh penjuru daerah serta tekad dan usaha yang dinamis untuk membebaskan diri dari masalah air.
- Tangkai padi dengan 45 butir berwarna kuning keemasan, dalam satu ikatan dengan tangkai kapas yang berbunga 17 kuntum yang tengah merekah berwarna putih perak melambangkan ketinggian cita-cita dan besarnya tekad berjuang kearah terciptanya kebutuhan pangan sandang masyarakat dengan berlandaskan jiwa Proklamasi Kemerdekaan mencapai kebahagiaan dan Kesejahteraan rakyat.
- 45 butir dengan 17 kuntum bunga kapas mengambil makna tahun dan tanggal Proklamasi Kemerdekaan R.I.
- Lukisan kata BOJONEGORO dengan warna huruf hitam pekat mengandung makna bahwa Bojonegoro adalah daerah yang gagah perkasa dan teguh hati dalam menghadapi setiap tantangan.
- Pita pelangi dengan warna coklat kayu yang berlukiskan kata: JER KARYA RAHARJA MAWA KARYA merupakan tema hidup masyarakat adil dan makmur dengan Ridlo Tuhan Yang Maha Esa dengan kekayaan alam yang ada di daerah.
- JER KARTA RAHARJA MAWA KARYA mengandung makna kiasan bahwa suatu usaha untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat tak pernah kunjung tiba tanpa dibarengi dengan bekerja keras dan bekerja nyata atas dasar pengabdian yang tulus dan ikhlas.
Daftar Bupati
Tahun | Nama |
2003-2008 | Kolonel (pur) H M. Santoso |
1998-2003 | Drs. H. Atlan |
1993-1998 | Drs. H. Imam Soepardi |
1988-1993 | Drs. H. Imam Soepardi |
1983-1988 | Drs. Soedjito |
1978-1983 | Drs. Soeyono |
1973-1978 | Kolonel Invantri Alim Sudarsono |
1968-1973 | Letnan Kolonel Invantri Sandang |
1960-1968 | R. Tamsi Tedjo Sasmito |
1959-1960 | R. Soejitno |
1955-1959 | R. Baruno Djojoadikusumo |
1951-1955 | Mas Kusno Suroatmodjo |
1950-1951 | R. Sundaru |
1949-1950 | R. Tumenggung Sukardi |
1947-1949 | Mas Surowijono |
1945-1947 | R. Tumenggung Sudiman Hadiatmodjo |
1943-1945 | R. Tumenggung Oetomo |
1937-1943 | R. Tumenggung Achmad Surjodiningrat |
1936-1937 | R. Dradjat |
1916-1936 | R. Adipati Aryo Kusumoadinegoro |
1890-1916 | R. Adipati Aryo Reksokusumo |
1888-1890 | R. M. Sosrokusumo |
1878-1888 | R. M. Tumenggung Tirtonoto II |
1844-1878 | R. Adipati Tirtonoto I |
1828-1844 | R. Adipati Djojonegoro |
1827-1828 | R. Tumenggung Sosrodilogo |
1825-1827 | R. Adipati Djojonegoro |
1823-1825 | R. Tumenggung Purwonegoro |
1821-1823 | R. Tumenggung Sosrodiningrat |
1816-1821 | R. Tumenggung Sumonegoro |
1811-1816 | R. Prawirosentiko |
1800-1811 | R. Ronggo Djenggot |
1760-1800 | R. M. Guntur Wirotedjo |
1756-1760 | R. Purwodidjojo |
1755-1756 | R. Ronggo Prawirodirjo I |
1743-1755 | R. Tumenggung Hario Matahun III |
1741-1743 | R. Tumenggung Hario Matahun II |
1718-1741 | Ki Songko (R. Tumenggung Hario Matahun I) |
1705-1718 | Ki Wirosentiko (R. Tumenggung Surowidjojo) |
1677-1705 | Pangeran Mas Toemapel |
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web Pemerintah Kabupaten Bojonegoro
- (Indonesia) Situs Info Bojonegoro