Gedung Marabunta

Revisi sejak 22 Agustus 2021 13.37 oleh Sumini 77 (bicara | kontrib) (merapikan susunan kalimat)

Gedung Marabunta terletak di Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Pada masa kolonial Belanda di Indonesia, gedung ini dijadikan sebagai gedung teater kota. Pada masa aktifnya, Gedung Marabunta digunakan sebagai gedung rekreasi khusus bagi orang Belanda. Gedung hanya dipakai untuk pertunjukan komedi, orkestra, dan balet. Pemakaiannya kini sebagai gedung serbaguna dan kafe. Kondisi bangunan asli sebagaian besar sudah rusak dan  hanya menyisakan tembok di bagian depan rumah. Gedung Marabunta merupakan gedung satu lantai. Bentuk atapnya teras dan mempunyai kubah. Pintu masuknya ada tiga dengan ukuran yang panjang dan tinggi. Di sisi kanan dan kiri dari masing-masing pintu ada jendela berukuran besar. Gaya arsitektur bangunannya merupakan perpaduan antara gaya arsitektur Barat dan gaya arsitektur Jawa. Sekeliling gedung berdampingan dengan rumah tinggal, yayasan dan rumah toko.[1] Nama lain dari Gedung Marabunta adalah Schouwburg et Hedele. Lokasi baru gedung ini berada di bagian timur Kota Lama Semarang. Jaraknya sekitar 20 meter dari gedung lama yang telah rusak.[2]

Keunikan

Di atap Gedung Marabunta ada dua patung semut berukuran raksasa. Patung semut ini meniru bentuk semut marabunta. Semut ini dikenal sebagai salah satu semut karnivor yang hidup di kawasan benua Afrika. Selain itu, di dalam Gedung Marabunta terdapat dinding dan jendela yang bergambar Putri Matahari. Ia adalah penari yang sering tampil di dalam Gedung Marabunta pada masa pakainya sebagai teater.[3]

Referensi

  1. ^ Tim Pemutakhiran Data Cagar Budaya (2019). Pemutakhiran Data Cagar Budaya: Kawasan Kota Lama Semarang Tahap IV (PDF). Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah. hlm. 50–51. 
  2. ^ Chawari, dkk. (2019). Wajah Kota Lama Semarang (PDF). Yogyakarta: Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta. hlm. 69–70. ISBN 978-623-91488-2-9. 
  3. ^ Wonderland Family (2019). Ensiklopedia Cagar Budaya Indonesia (PDF). Bandung: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya. hlm. 21.