Benteng Pulau Mepar
Benteng Pulau Mepar merupakan sebuah benteng yang berada di Desa Mepar, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga.[1] Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lingga mendaftarkan Benteng Pulau Mepar sebagai cagar budaya Indonesia ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 19 Oktober 2016. Proses verifikasi dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat pada tanggal 11 Desember 2017.[2] Benteng Pulau Mepar berada di Pulau Mepar. Letaknya sekitar 1 kilometer dari arah selatan Tanjung Butung. Lokasinya termasuk ke dalam Posisi benteng mengarah ke laut lepas. Di dalam benteng terdapat lima bangunan dan dua sumur. Bangunan pertama terletak di bagian timur Pulau Mepar yang merupakan bukit. Bangunan tersebut berukuran 25 meter × 23 meter dengan ketebalan dinding 2,5 meter dengan ketinggian 11,5 meter. Bangunan kedua berada di bagian tenggara Pulau Mepar. Sekeliling bangunan ada parit. Bangunan kedua mempunyai dua bagian menyerupai selekoh selebar 23 meter. Bangunan ketiga dan keempat berukuran sekitar 300 meter persegi dan berbentuk segi empat. Bangunan kelima berada di bagian selatan pulau. Luasnya sekitar 150 meter persegi dengan bentuk segitiga. Seluruh bangunan sudah dalam keadaan rusak. Benteng Pulau Mepar mempunyai banyak meriam. Penduduk setempat memindahkan meriam ke pemukiman penduduk di bagian utara Pulau Mepar.[1] Benteng di Pulau Mepar merupakan benteng pertahanan yang paling terdepan untuk memasuki Istana Daik. Petugas yang mengawasi Benteng Pulau Mepar dipilih secara turun-temurun dari keturunan Datuk Kaya. Ia merupakan keturunan dari Megat Mata Merah.[3]
Referensi
- ^ a b Adrisijanti, Inajati (ed.). Benteng Dulu, Kini dan Esok (PDF). Yogyakarta: Kepel Press. hlm. 13–14. ISBN 978-602-1228-65-4.
- ^ "Benteng Pulau Mepar - Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya". cagarbudaya.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 11 Juli 2021.
- ^ Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat (2018). Deskripsi Cagar Budaya Tidak Bergerak Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau (PDF). Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat. hlm. 43.