Benteng Bukit Cening adalah salah satu benteng yang berada di Desa Seranggung, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, Indonesia.[1] Fungsi Benteng Bukit Cening adalah sebagai benteng pertahanan yang kedua setelah Benteng Pulau Mepar dan sebelum Benteng Kuala Daik.[2] Luas benteng ini adalah 32 meter x 30 meter. Benteng Bukit Cening dibangun di atas bukit. Benteng Bukit Cening dibangun pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Syah III. Ia adalah sultan yang memimpin Kesultanan Lingga pada tahun 1761 hingga tahun 1812.[1] Ukuran Benteng Bukit Cening lebih besar dibandingkan kedua benteng pertahanan lainnya. Posisi Benteng Cening berdekatan dengan pesisir pantai. Nama benteng ini merupakan perwakilan dari lokasinya yang tinggi dengan menghadap ke arah laut. Benteng Bukit Cening digunakan untuk melindungi wilayah kekuasaan Kesultanan Lingga dari serangan Belanda. Benteng Bukit Cening dilengkapi dengan 19 meriam berukuran besar dan kecil. Masing-masing meriam diletakkan di atas batu beton dengan susunan yang rapi dan berjejer.[2] Bagian dinding Benteng Bukit Cening setebal 4 meter dengan ketinggian 1-1,5 meter. Sekeliling Benteng Bukit Cening dijadikan sebagai parit pertahanan.[3]

Referensi

  1. ^ a b admin. "Benteng Bukit Cening". Diakses tanggal 11 Juli 2021. 
  2. ^ a b Prima Duria N, dkk. (2009). Arung Sejarah Bahari IV Provinsi Kepulauan Riau: Menguak Jalur Utama Pelayaran dan Perdagangan di Pusat Peradaban Melayu (PDF). Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 33. 
  3. ^ Oetomo, Repelita Wahyu (2006). "Benteng Tanah, Teknik Pembangunan dan Pengalihan Fungsinya". BAS (17): 60.