Gereja Santa Barbara Sawahlunto

gereja di Indonesia
Revisi sejak 23 Agustus 2021 03.35 oleh Nurazizahjaya (bicara | kontrib) (menyusun rapi kalimat)

Gereja Katolik Santa Barbara adalah gereja katolik yang terletak di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.[1] Pemakaian gereja dikhususkan sebagai tempat ibadah penganut katolik dari bangsa Belanda maupun penduduk pendatang pada masa Hindia Belanda dan sebagai asrama tentara pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Gereja Katolik Santa Barbara kembali digunakan sebagai tempat ibadah.[2] Lokasi bangunan ini berdampingan dengan Sekolah Santa Lucia dan Wisma Ombilin serta saling terhubung melalui bagian halaman sekolah. Gereja ini didirikan pada tahun 1920 Masehi. Bagian pintu masuk utama hanya dibuka ketika ada acara kebaktian gereja, atau perayaan hari raya Katolik. Bentuk bangunannya simetris dengan ventilasi berbentuk lengkung dan mempunyai ornamen seperti mercusuar di bagian bawah dan kisi-kisi di bagian atas. Bagian depan gedung merupakan tempat ibadah yang dilengkapi dengan mimbar, organ, patung Maria dan patung Yesus. Bagian belakang ruang utama hanya berupa tangga kayu yang digunakan untuk naik ke balkon. Pencahayaan ruangan memanfaatkan sinar matahari yang menembus jendela-jendela kaca. Bentuk jendela melengkung. Di sekeliling tembok Gereja Katolik Santa Barbara terdapat ornamen berbentuk garis yang menjadi sumber pencahayaan ruangan.[1]

Sejarah

Gereja Katolik Santa Barbara mulai dibangun pada tahun 1919 dan selesai pada tahun 1920. Pembangunan gereja ini masih dalam masa Pemerintahan Hindia Belanda. Pemakaian gereja dikhususkan bagi penganut agama katolik dari bangsa Belanda maupun penduduk pendatang. Gereja ini dijadikan sebagai asrama tentara pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Gereja Katolik Santa Barbara kembali digunakan sebagai tempat ibadah. Gaya arsitektur bangunan ini meniru gaya arsitektur dari Eropa. Ciri khas gaya Eropa terlihat pada menara kecil di bagian atap yang menjadi tempat menggantung lonceng gereja dan dormer sebagai ventilasi udara. Bagian dinding dan jendela juga mempunyai ornamen berupa profil klasik. Gereja Katolik Santa Barbara dibangun dengan bentuk huruf L yang dibagi menjadi lima ruangan. Ruang terbesar berukuran 17 × 9 meter dan digunakan sebagai tempat ibadah. Empat bangunan lainnya disebut Voorgalerij, Kamer Pastoor, biecht kamer dan scerestle. Ruangan selain tempat ibadah telah mengalami renovasi dengan penambahan ruangan untuk dipakai sesuai kebutuhan.[2]

Referensi

  1. ^ a b "Gereja Katolik Santa Barbara Sawahlunto". direktoripariwisata.id. Diakses tanggal 13 Juli 2021. 
  2. ^ a b "Gereja Katholik Santa Barbara - Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya". cagarbudaya.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 13 Juli 2021.