Stasiun Cikarang

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Cikarang (CKR) merupakan stasiun kereta api kelas II yang terletak di desa/kelurahan Karangasih, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Stasiun ini berada di ketinggian +18 meter dan masuk ke dalam Daerah Operasi I Jakarta. Stasiun Cikarang menjadi salah satu dari empat stasiun kereta api yang sudah ada di Kabupaten Bekasi sebelum elektrifikasi lintas Bekasi sampai dengan Cikarang pada tahun 2014.

Stasiun Cikarang
B22LW01

Stasiun Cikarang dipotret dari sisi barat sebelum rel eksisting di jalur lama dibongkar.
Lokasi
Koordinat6°15′13″S 107°8′32″E / 6.25361°S 107.14222°E / -6.25361; 107.14222
Ketinggian+18 m
Operator
Letak
km 43+289 lintas JakartaJatinegaraCikampek[1]
Jumlah peron4 (peron pulau yang sama-sama tinggi)
Jumlah jalur8
  • sisi utara: 4 jalur untuk lalu lintas Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ), barang, dan lokal.
  • sisi selatan: 4 jalur cenderung difokuskan untuk lalu lintas Kereta Rel Listrik (KRL).
LayananWalahar Ekspres/Lokal Purwakarta, Jatiluhur/Lokal Cikampek, dan KRL Commuter Line
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Akses difabelYa
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiII[2]
Sejarah
Dibuka14 Agustus 1890
Dibangun kembaliawal dekade 2000 (bangunan peninggalan Belanda menjadi bangunan stasiun yang lebih kokoh)

2014–2017 (pengembangan bangunan stasiun sisi selatan)

2020-2021 (pengembangan bangunan stasiun sisi utara)
Elektrifikasi2014
Nama sebelumnyaHalte Tjikarang
Perusahaan awalBataviasche Oosterspoorweg Maatschappij (BOS)
Operasi layanan
Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 237: Jalur tidak dikenal "Walahar Ekspres/Lokal Purwakarta".
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Jalur difabel Musala Toilet 
Tipe persinyalanElektrik tipe Kyosan K5B[3]
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Jalur 8 Stasiun Cikarang (12 Mei 2021)

Stasiun Cikarang pertama kali dibuka oleh Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij (BOS) pada tanggal 14 Agustus 1890, dan menjadi bagian integral dari pembukaan jaringan rel kereta api segmen Batavia sampai dengan Karawang. Pada waktu itu status bangunannya adalah halte dengan dua jalur kereta api saja di emplasemennya. Setelah seluruh jaringan rel milik BOS diakuisisi oleh Staatsspoorwegen, sekitar dekade 1920-an halte Cikarang menjadi memiliki empat jalur kereta api di emplasemennya. Peningkatan ini memungkinkan kereta api bumel untuk menaik turunkan penumpang dan barang di halte Cikarang. Kegiatan pengangkutan ini mengakibatkan daerah di sekitar halte Cikarang menjadi ramai, yang dibuktikan dengan adanya pasar, tangsi, terminal andong, dan lokalisasi.

Seiring dengan berjalannya waktu, peranan halte Cikarang semakin meningkat dengan ditambahkannya satu jalur rel khusus di belakang bangunan halte. Jalur rel itu berstatus sebagai sepur badug dan difokuskan untuk kegiatan bongkar muat barang, seperti; garam, daun jati, dan angkutan ternak. Kegiatan bongkar muat barang ini mencapai puncaknya pada dekade 1970 sampai dengan 1980-an. Khusus untuk angkutan ternak, kegiatan bongkar muatnya masih berlangsung setidaknya sampai dengan tahun 2001/2002.

Halte/stasiun Cikarang terletak di timur sungai Cikarang dan berada di belakang Pasar Lama. Selain itu, tidak jauh dari stasiun Cikarang juga terdapat kawasan Pecinan dan Kauman. Beberapa ratus meter sebelah timur stasiun Cikarang sejak dulu dikenal dengan nama Tangsi. Dengan demikian stasiun Cikarang telah berperan penting dalam perkembangan kawasan Cikarang tempo dulu.

Pada awal dekade 1990-an, Departemen Perhubungan pernah merencanakan pembangunan jaringan rel lingkar luar Jakarta yang menghubungkan langsung stasiun Cikarang dengan stasiun Parungpanjang. Salah satu tujuannya adalah untuk meminimalisasi kereta api barang yang melintasi kawasan perkotaan di Jakarta. Pada awalnya rencana itu berjalan cukup baik dengan rampungnya jaringan rel kereta api segmen stasiun Citayam sampai dengan stasiun Nambo, tetapi krisis finansial Asia 1997 membuat rencana ini berhenti di tengah jalan.[4]

Adanya proyek jalur dwiganda/Double Double Track (DDT) antara stasiun Manggarai sampai dengan Cikarang membuat bangunan stasiun direnovasi secara besar-besaran mulai tahun 2014. Renovasi tahap pertama ini difokuskan pada elektrifikasi lintas stasiun Bekasi sampai Cikarang, penambahan bangunan baru sisi selatan, dan penambahan empat jalur rel baru sisi selatan khusus Kereta Rel Listrik (KRL). Selain itu, dibangun juga jembatan baru di atas sungai Cikarang untuk dua jalur rel yang persis terletak di selatan jembatan lama. Adapun renovasi stasiun Cikarang tahap pertama ini berlangsung sampai dengan pertengahan tahun 2017 dan kemudian diresmikan pada tanggal 17 September 2017, bersamaan dengan perpanjangan jaringan KRL Commuter Line.[5] Dengan adanya perpanjangan jaringan KRL stasiun Jakarta Kota sampai dengan Cikarang ini berakibat pada berdirinya tiga stasiun baru untuk melayani penumpang komuter, yakni stasiun Metland Telagamurni, stasiun Cibitung, dan stasiun Bekasi Timur.

Setelah pembangunan sisi selatan rampung, mulai bulan Juni 2020 empat jalur lama stasiun Cikarang dibongkar sementara. Pembongkaran sementara ini bersamaan dengan penambahan bangunan stasiun sisi utara, yang letaknya berada di atas empat jalur lama tersebut, sehingga nantinya Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) dimungkinkan untuk berhenti di stasiun Cikarang. Pembongkaran empat jalur lama ini juga turut mengubah diagram emplasemen stasiun Cikarang. Selain itu, di timur emplasemen stasiun Cikarang juga sedang dikerjakan pembangunan stabling yard untuk menyimpan rangkaian KRL.

Layanan Kereta Api

Penumpang

Lokal Ekonomi

KRL Commuter Line

  Cikarang Line (Blue Line) (Cikarang branch), dari dan tujuan Jakarta Kota

Jadwal Kereta Api

Berikut ini adalah jadwal kereta api penumpang yang berhenti di stasiun Cikarang per 10 Februari 2021 (sesuai Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA 2021).

Jadwal Kereta Api di Bawah Ini Hanya Untuk Kereta Api Lokal/Non KRL Commuter Line.

Kereta Api Lokal
No. KA Tiba Berangkat No. KA Tiba Berangkat
Kereta api Walahar Ekspres/Lokal Purwakarta
Tujuan Cikarang Tujuan Purwakarta
383 06.31 - 384 - 05.45
385 10.32 386 07.00
387 14.52 388 11.20
389 16.17 390 15.35
391 19.10 392 18.37
Kereta api Jatiluhur/Lokal Cikampek
Tujuan Cikarang Tujuan Cikampek
393 05.18 - 394 - 20.14

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ antaranews.com. "Sistem persinyalan Manggarai-Jatinegara diperbarui". Antara News. Diakses tanggal 2019-02-27. 
  4. ^ "Sejarah dan Drama di Balik Pengoperasian KRL Jalur Nambo". Kaori Nusantara. 4 April 2015. Diakses tanggal 6 Agustus 2017. 
  5. ^ Rivki. "Beroperasi 17 September, Ini Jadwal KRL Jakarta-Cikarang". detiknews. Diakses tanggal 2018-11-22. 

Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 237: Jalur tidak dikenal "Rajawali–Cikampek".


6°15′18″S 107°08′40″E / 6.2549437°S 107.1445566°E / -6.2549437; 107.1445566{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman