Cakraningrat
Cakraningrat, dalam ejaan Belanda Tjakraningrat, adalah nama gelar bangsawan di pulau Madura, yang disandang oleh satu garis keluarga pangeran, sultan, dan regent pada masa Hindia Belanda sejak tahun 1678. Garis tersebut dimulai dengan diangkatnya seorang pangeran Madura oleh Sultan Agung untuk memerintah keseluruhan pulau atas nama Mataram, berkedudukan di Sampang.
Di awal abad ke-19, Daendels, kemudian Raffles, "menganak emaskan" wangsa Cakraningrat dengan memberi mereka gelar "Sultan", serta nama wangsa mendapat sisipan kata 'adi' (artinya unggul, besar) menjadi Cakraadiningrat. Namun, di paruh kedua abad ke-19, Belanda tidak memberi gelar tersebut lagi. Pada tahun 1882, para pangeran Cakraningrat seperti halnya pembesar Madura lainnya sudah berkedudukan sebagai regent (bupati) saja, di bawah pemerintahan Belanda.
Anggota keluarga Cakraningrat yang paling terkenal adalah sbb.:
- Adipati Cakraningrat I (bertahta 1624-1647); penguasa bawahan Mataram
- Panembahan Cakraningrat II (bertahta 1647-1707);
- Panembahan Cakraningrat III (bertahta 1707-1718);
- Panembahan Cakraningrat IV (bertahta 1718-1746);
- Panembahan Cakraadiningrat V (bertahta 1745-1770);
- Panembahan Cakraadiningrat VI (bertahta 1770-1779);
- Sultan Cakraadiningrat I (atau Sultan Tjakraadiningrat I, bertahta 1780-1815);
- Sultan Cakraadiningrat II (atau Sultan Tjakraadiningrat II, bertahta 1815-1847);
- Panembahan Cakraadiningrat VII (bertahta 1847-1862)
- Panembahan Cakraadiningrat VIII (bertahta 1862-1882). Kerajaan dibubarkan. Selanjutnya merupakan Bupati biasa, Samoang dan Bangkalan dipisah masing-masing menjadi Kabupaten tersendiri.
- Pangeran Tjakraadiningrat (regent Bangkalan pertama, 1882-1905) dikenal juga sebagai Pangeran Hasyim putra ke 38 dari Sultan Kadirun atau Sultan Tjakraadiningrat II
- R.A.A. Soerjonegoro (regent Bangkalan kedua, 1905-1918)
- R.A.A. Tjakraningrat atau R.A.A. Soerjowinoto (regent Bangkalan Ketiga, 1918-1948), dan menjadi Wali Negara Madura dalam rangka Republik Indonesia Serikat (1949-1950).
- MR. R.A.A. H. M. Sis Tjakraningrat, (bupati Bangkalan keempat, masa jabatan 1948-1956), dan menjadi Sekjend Depag sampai akhir hayatnya 1962, meninggal dan dimakamkan di Mekkah.
- R.A.A. Moh. Roeslan Tjakraningrat, (bupati Bangkalan kelima, masa jabatan 1956-1957), setelah itu menjabat bupati Sumenep (1957-1958) dan gubernur Nusa Tenggara Barat (1958-1968) dan jabatan terakhir menjadi anggota DPR RI.
Lihat pula
Sumber
- Ricklefs, M. C., A History of Modern Indonesia since c. 1200, Palgrave MacMillan, New York, 2008 (terbitan ke-4), ISBN 978-0-230-54686-8