H. Musannif atau yang lebih dikenal H. Anif, (lahir di Perlanaan, Bandar, Simalungun, 23 Maret 1939 – meninggal di Medan, 25 Agustus 2021 pada umur 82 tahun,[1] adalah Pengusaha sukses, tokoh umat islam yang sangat dermawan, dan peduli terhadap kepentingan umat di Sumatera Utara. H. Anif juga dipercaya menduduki jabatan penting di berbagai lembaga dan organisasi, serta banyak menerima penghargaan.[2]

Musannif
Lahir23 Maret 1939 (umur 85)
Perlanaan, Bandar, Simalungun
Meninggal25 Agustus 2021(2021-08-25) (umur 82)
Medan, Indonesia
Nama lainH. Anif
KewarganegaraanIndonesia
PekerjaanPengusaha
Suami/istriHj. Syarifah Rahmah
AnakZainurah
Masturah
Chairunishah
Kahfilwara
Musa Ichwanshah
Dewi Pertiwi
Sri Rezeki
Musa Rajekshah
Musa Idishah
Orang tuaH. Gulrang Shah (ayah)
Hj. Syarifah (ibu)

H. Anif adalah pengusaha dengan multi bisnis yang juga  membangun usahanya dari bawah. Kini Group Anugerah Langkat Makmur (ALAM) miliknya mencakup bisnis perkebunan dan pabrik kelapa sawit, properti,  kompos, SPBU, sarang burung walet, dll. Masyarakat Sumatera Utara, apalagi orang Medan, juga mengenal Anif karena kesuksesannya membangun mega perumahan mewah di Medan, Komplek Cemara Asri dan Cemara Abadi. Maklum, komplek perumahan ini terbilang terbilang paling mewah di Medan selain Komplek Taman Setia Budi Indah. Di Perumahan Cemara Asri tidak sulit mencari rumah yang harga per unit diatas Rp 2,5 miliar. "Kami punya sekitar 300 hektar tanah di komplek ini, tapi yang dibuka baru 130 ha," kata Musa Rajecksjah, putra H. Anif yang ditugasi sebagai direktur utama PT Anugerah Langkat Makmur.

H. Anif mulai menggeluti bisnis perkebunan sawit tahu 1982. "Waktu itu perkebunan sawit di Sumut belum populer. Tanah masih murah dan pemainnya sedikit," ujar Musa yang juga pembalap dan Ketua IMI Sumut itu.

H. Anif mulai membuka usaha perkebunan dengan skala kecil. Awalnya hanya sektar 1.500 ha di Langkat. Namun dari situ terus dikembangkan. Kalau awalnya hanya punya lahan di Langkat, kini sudah punya di Deli Serdang, Mandailing Natal  dan Riau. "Total lahan kita sekitar 30 ribu ha," jelas Musa yang mulai  dilibatkan mengelola bisnis sawit keluarga sejak 2004. Yang jelas, meski  Alam sudah punya pabrik PKS di Langkat, ALAM berencana membangun 4 pabrik PKS lagi.[3]

Hidup Ikhlas Tanpa Tipu Muslihat

Dalam buku biografinya berjudul “Hidup Ikhlas Tanpa Tipu Muslihat” tergambar bagaimana sikap ikhlas menjadi landasan dalam setiap tindakan H. Anif. Perjalanan hidup yang selalu didasari dengan keikhlasan itulah salah satu kunci hingga di usia senjanya, H. Anif masih bisa menjalani hari-hari secara normal dan memiliki berbagai kegiatan sosial.

H. Anif memaparkan bagaimana perjalanan hidupnya yang tak pernah lepas dari keikhlasan. Sikap itu merupakan implementasi dari petuah sang ayah, Al Hafiz H. Gulrang Shah yang selalu dipesankan kepadanya.

“Saya banyak belajar dari orangtua. Sebagai ulama hafiz Quran, ayah saya selalu berpesan agar jadilah orang yang berguna bagi orang banyak. Bahagia itu adalah ketika dirimu berguna bagi banyak orang.

Bantu orang baik agar banyak kebajikan. Jangan pernah berpikir kamu mendapat keuntungan dari apa yang kamu lakukan,” kata Haji Anif saat memberikan sambutan pada acara peluncuran buku biografinya, 17 Juni 2017 lalu di pelataran parkir masjid Al Musannif Jalan Cemara Medan.

Petuah itu mengandung makna tentang keikhlasan dalam setiap kali bertindak. Sebagai anak yang patuh pada orangtuanya, nasehat itu selalu diingat H. Anif. Tak heran, jika kemudian kata-kata sang ayah menjadi landasannya dalam setiap kali bertindak.

Salah satu implementasi dari cerminan sikap ikhlas itu adalah kepeduliannya terhadap dunia pendidikan melalui Yayasan Anugerah Pendidikan Indonesia (YAPI) sejak tahun 1990-an. YAPI yang kemudian dilebur ke dalam Yayasan Haji Anif (YHA) pada tahun 2000, kerap menyalurkan sejumlah bantuan untuk dunia pendidikan di Sumatera Utara. Seperti mendirikan sekolah formal tanpa biaya dan sekolah formal yang tanah dan bangunannya dihibahkan.

YHA mendirikan sekolah formal tanpa biaya TK Anugerah 1 Besitang Langkat (mulai 1 Juli 2007), TK Anugerah 2 Sei Lepan (1 Juli 2007), MDA Islamiyah Pirlok Langkat (3 Juni 1991), MDA Nurul Ikhsan Sekoci Langkat (16 Juli 1997), RA Anugrah Sampali Medan (1 Juli 2008), MIS Anugerah Sampali Medan (26 Juni 2007), MDA Hubbul Wathan Tabuyung Madina (21 Agustus 1998), MTS Hubbul Wathan Tabuyung Madina (19 Juli 1997), MDA Patriot Pancasila Singkuang Madina (18 September 2008), TK Al Falah Singkuang Madina (1 Mei 2013), MDA Patriot Pancasila Ranto Panjang Madina (1 Juli 1999), MIS Syarifah Gambus Laut Batubara (3 Mei 2016).

Adapula sekolah formal yang tanah dan bangunannya dihibahkan Yayasan Haji Anif (YHA) kepada negara, yaitu SMPN 4 Sei Lepan Langkat, dan SMKN 1 Muara Batang Gadis Madina. Selain membangun sekolah formal tanpa biaya dan menghibahkan tanah dan bangunan sekolah, Yayasan Haji Anif juga memberikan bantuan pada sejumlah guru di berbagai sekolah, di antaranya SMPN 4 Sei Lepan Langkat (dibantu mulai 18 Juli 2005), SLTPN 2 Ranto Panjang Madina, SMKN 1 Muara Batang Gadis Madina, SDN Pirlok Sei Lepan Langkat (dibantu mulai 1 September 1998), SDN 392 Tabuyung Madina, SDN 387 Ranto Panjang Madina, SDN 393 Tagilang Julu Madina, SDN 389 Panunggulan Madina, RA Ibnu Sina Kabupaten Samosir ( dibantu mulai Juli 2016), MDA Trans Singkuang Madina, MDA Batu Mundom Madina, MDA Nurul Huda Desa Manuncang Madina, MDA Bangun Purba Deli Serdang, MDA Al Falah Kampung Lama Besitang Langkat, Yayasan Hidayatus Shibyaan Manunggal (mulai Januari 2008), Sekolah Syekh Nasaruddin Pulungan Hutaraja Batang Toru Madina (1 September 2012), Yayasan Khairul Imam Medan (mulai Oktober 2011).

Yayasan Haji Anif juga menaruh perhatian besar pada dunia kampus. YHA mendirikan sejumlah gedung di kompleks Universitas Negeri, yaitu: Gedung Kuliah Bersama di USU (diresmikan 18 Juli 2012), Gelanggang Mahasiswa Unimed (tahun 2007), Gedung Kuliah Bersama Unimed (diresmikan 8 Agustus 2017), Gedung Kuliah Bersama UIN Sumut ( diresmikan 23 Maret 2017), dan Gedung Serbaguna UIN Sumut (diresmikan 30 September 2015). Selain pendidikan formal, YHA juga berbuat untuk pendidikan non formal, antara lain mendirikan Rumah Jahit dan Bordir di Sampali Medan, pendidikan untuk Guru TPA di TPA Al Musannif Sampali Medan, TPA Raudhatul Jannah Singkuang Madina, dan TPA Titi panjang Langkat.

Atas kepedulian dan dedikasinya yang demikian tinggi terhadap dunia pendidikan, H. Anif pun diganjar berbagai penghargaan dan dinobatkan sebagai Tokoh Pendidikan Sumatera Utara pada acara Multidisciplinary International Conference on Sharia-Based Applied Sciences and Humanities (MICASH) 2018 di Ballroom Grand Mercure Hotel Medan, Senin (15/10/2018) lalu.[4]

Di bidang keagamaan, Yayasan Haji Anif juga memiliki armada pembersih masjid. Tak kurang 1.800 masjid setiap pekan mendapat pelayanan pembersihan dari yayasan ini. Yayasan ini juga memberangkatkan puluhan karyawan, sahabat, keluar dan orang-orang terdekatnya untuk menunaikan ibadah haji dan umroh, setiap tahun.

Referensi

  1. ^ Fadhil, Haris. "Haji Anif, Ayah Wagub Sumut Meninggal Dunia". detiknews. Diakses tanggal 2021-08-26. 
  2. ^ Liputan6.com (2021-08-25). "Tokoh Masyarakat Sumut, Haji Anif Ayah Wagub Musa Rajekshah Meninggal Dunia". liputan6.com. Diakses tanggal 2021-08-26. 
  3. ^ "H. Anif Shah, Pengusaha Sukses Sumatera Utara Yang Membangun Bisnis Dari Nol". Bintang Bisnis. Diakses tanggal 2021-08-26. 
  4. ^ "80 Tahun H Anif, Hidup Ikhlas Tanpa Batas…". 2019-03-21. Diakses tanggal 2021-08-26.