Fadjroel Rachman

Politikus dan diplomat asal Indonesia

Dr. Mochammad Fadjroel Rachman, S.E., M.H. (lahir 17 Januari 1964[1]) adalah Duta Besar RI untuk Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan sejak 25 Agustus 2021. Ia juga Komisaris PT Waskita Karya (Persero) Tbk.[2]

Mochammad Fadjroel Rachman
Fadjroel Rachman sebagai Juru Bicara Presiden Republik Indonesia
Juru Bicara Presiden Republik Indonesia ke-9
Masa jabatan
21 Oktober 2019 – 26 Agustus 2021
PresidenJoko Widodo
Sebelum
Pendahulu
Johan Budi
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Mochammad Fadjroel Rachman

17 Januari 1964 (umur 60)
Indonesia Banjarmasin, Kalimantan Selatan
KebangsaanIndonesia Indonesia
Partai politikIndependen
Alma materUniversitas Indonesia
PekerjaanAktivis
Pembawa acara
Pengamat politik
Peneliti
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Fadjroel menjadi tim sukses Jokowi sejak pemilihan presiden 2014.[3] Pada tahun 2015-2020, ia diangkat menjadi Komisaris Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Setelah itu, Jokowi mengangkatnya sebagai Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Komunikasi sekaligus Juru bicara Presiden pada Kabinet Indonesia Maju (2019-2024).[4]

Sebelumnya, Fadjroel dikenal sebagai pengamat politik. Ia juga aktivis mahasiswa tahun 1980 hingga 1998.

Riwayat hidup

Fadjroel Rachman lahir di Banjarmasin pada tanggal 17 Januari 1964. Ia memiliki darah Banjar. Fadjroel merupakan Pelajar Teladan sejak Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas se-Kalimantan Selatan. Setelah tamat SMA kemudian dia pergi ke pulau Jawa untuk kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) Jurusan Kimia. Namun, pada tahun 1992, ia di-dropout (DO) oleh kampus.[5] Berkat bantuan Rizal Ramli, ia direkomendasikan kembali kuliah di UI.[6] Fadjroel mengambil kuliah Manajemen Keuangan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan Magister Hukum (Ekonomi) di Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia (lulus dengan predikat Cum Laude). Fadjroel adalah Doktor Ilmu Komunikasi Pascasarjana FISIP Universitas Indonesia (Komunikasi Politik).

Pada masa Orde Baru, Ia sempat mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan akibat aktivitasnya menentang pemerintahan Jenderal Besar Soeharto dan Rezim Orde Baru semasa menjadi mahasiswa Institut Teknologi Bandung.[7] Fadjroel bersama lima rekannya dipindah-pindah dari penjara satu ke penjara lainnya. Dari Rumah Tahanan Militer Bakorstanasda Jawa Barat, ia dipindah ke Penjara Kebonwaru, lalu ke Penjara Batu di Pulau Nusakambangan, dan terakhir di Penjara Sukamiskin (tempat Ir. Soekarno Presiden Pertama Republik Indonesia dipenjarakan penjajah Belanda).

Karier

Gerakan mahasiswa 1998

Ia memilih meniti karier sebagai manajer pengembangan bisnis dan analis keuangan di Grup Bukaka, tetapi hanya bertahan selama tiga tahun. Ia kemudian merintis usaha sendiri bersama kawan-kawannya sembari melanjutkan aktivisme dan melanjutkan kuliahnya di pascasarjana Universitas Indonesia (UI) bidang studi ekonomi dan hukum ekonomi. Ia kembali terjun menjadi aktivis dengan statusnya sebagai Ketua Presidium Forum Mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia Forum Wacana UI, bersama ribuan mahasiswa, kembali menuntut Soeharto turun dari kekuasaannya pada 18 – 21 Mei tahun 1998, hingga Jenderal Besar Soeharto mengundurkan diri dan Rezim Orbe Baru dibubarkan. Fadjroel adalah seorang pemikir-aktivis sosial-demokrat, penyokong penuh Negara Kesejahteraan (Welfare State) seperti yang diimpikan para founding fathers Sutan Sjahrir (Perdana Menteri I Republik Indonesia) dan Mohammad Hatta (Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia), lihat Sutan Sjahrir dan Mohammad Hatta

Kegiatan Pasca Reformasi

Ikrar Kaum Muda Indonesia

Pada tanggal 28 Oktober 2007 bertempat di Gedung Arsip Nasional, Jl. Gajah Mada, Jakarta Barat, Jakarta Fadjroel Rachman bersama dengan teman-temannya mendeklarasikan Ikrar Kaum Muda Indonesia dengan tema sentral "Saatnya Kaum Muda Memimpin." Pasca jatuhnya Soeharto-Orde Baru, Fadjroel aktif menjadi presenter acara talkshow di radio dan televisi: JakNews FM, RRI, TVRI, Indosiar, SunTV, JakTV, selain narasumber ekonomi-politik-hukum di SCTV, RCTI, MetroTV, NetTV, GlobalTV, KompasTV, dan narasumber tetap politik-hukum di Indonesia Lawyers Club TVOne yang diasuh Karni Ilyas. Kolumnis yang sangat aktif di semua media nasional Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Pikiran Rakyat, bahkan menulis di The New York Times (6 Februari 2010) bersama aktivis 'kelas dunia' Wang Dan (China), Ko Bo Kyi (Myanmar), Nguyen Dan Que (Vietnam) untuk memperingati 20 tahun mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela dibebaskan dari penjara Apartheid Afrika Selatan.[8]

Dukungan Terhadap Calon Independen dan Kegiatan Anti Korupsi

Selain itu, Ia turut mendirikan perhimpunan berbadan hukum Gerakan Nasional Calon Independen (GNCI) yang turut meloloskan Pemilukada Independen di Mahkamah Konstitusi pada 23 Juli 2007, meloloskan Pemilukada Independen untuk Provinsi Aceh pada tahun 2010, dan bersama Aliansi Masyarakat Sipil untuk Pemilu Serentak (Effendi Gazali, Prof. Hamdi Muluk, dll) memenangkan judicial review Pemilu Serentak di Mahkamah Konstitusi yang akan dilaksanakan pada tahun 2019.[9] Ia juga memperjuangkan Calon Presiden Independen di Mahkamah Konstitusi dan bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPD) terus memperjuangkan Amendemen Ke-V di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) khususnya terkait Calon Presiden Independen (Perseorangan) untuk berkontestasi dengan Calon Presiden Partai Politik/Gabungan Partai Politik. Mahkamah Konstitusi juga mengabulkan judicial review Fadjroel Rachman sebagai Presiden Gerakan Nasional Calon Independen (GNCI) untuk mengubah persyaratan Pemilihan Kepala Daerah dari jalur Independen (kandidat perseorangan) dengan memperhitungkan prosentase proporsional terhadap Daftar Pemilih Tetap pemilu sebelumnya, bukan lagi berdasarkan populasi (jumlah penduduk). "Kemenangan rakyat dan demokrasi," kata Fadjroel Rachman di Mahkamah Konstitusi pada tanggal 29 September 2015.[10][11]

Kegiatan Lain

Selain itu, Ia mendirikan KOMPAK (Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi) bersama sejumlah tokoh LSM dan Akademisi,[12] merintis usaha di PT. Pedoman Group (media, komunikasi, riset dan konsultan), media online nasional yang dirintisnya adalah www.pedoman.id sejak 29 November 2010. Juga menjabat Komisaris Independen di Persada Group, perusahaan penyedia menara BTS (Tower Provider), Gedung Perkantoran dan Hydro Power. Fadjroel juga menjadi Direktur Eksekutif Pedoman Research and Communications (PRC/PT Pedoman Global Utama, 2015) dan menjabat Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) 2013–2016. Pendiri dan anggota Lingkar Muda Indonesia (LMI) perkumpulan para kolumnis Harian Kompas. Fadjroel juga mendirikan lembaga The Communications 5.0 (PT Pedoman Global Komunindo, 2015) dan Veritas Law Firm (2015). Ia juga membaktikan diri sebagai Dewan Pakar Bidang Komunikasi Pengurus Pusat Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) kepengurusan 2015 -sekarang, serta anggota Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) serta aktif di Alumni UI Toleran dan Gerakan Anti Radikalisme ITB.

Relawan Jokowi

Menjadi Relawan Salam Dua Jari (bersama Abdee 'Slank' Negara, Addie MS, Joko Anwar, Nia Dinata, Olga Lydia, Triawan Munaf, Andien Aisyah, Adib Hidayat, Glenn Fredly, dll) dan opinion makers Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kampanye pemilihan presiden tahun 2014, serta menjadi juru bicara Panitia Nasional "Gerakan Ayo Kerja" untuk Peringatan 70 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang diketuai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prof. Dr. Pratikno M.Soc.Sc dan dicanangkan Presiden Jokowi dari Nol Kilometer Indonesia 10 Maret 2015 di Kota Sabang, Provinsi Aceh dan berakhir di Kota Merauke, Provinsi Papua.

Setelah peristiwa penembakan brutal oleh sejumlah teroris di pertokoan Sarinah Mall Jakarta pada tanggal 14 Januari 2016, bersama sejumlah tokoh nasional seperti Goenawan Mohamad, Todung Mulya Lubis, Franz Magniz-Suseno, Yenny Wahid (putri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid) membuat Gerakan Nasional #KamiTidakTakut (We Are Not Afraid) untuk mengajak semua rakyat Indonesia dan internasional bersama-sama melawan segala bentuk terorisme di Indonesia dan dunia.[13]

Buku dan karya

  • Menggugat Indonesia: Republik Tanpa Publik (Pledoi Pengadilan Mahasiswa ITB, 1990)
  • Democracy without The Democrats: On Freedom, Democracy and The Welfare State (Friedrich Ebert Stiftung, 2007) ‎
  • Demokrasi Tanpa Kaum Demokrat (Penerbit Koekoesan, 2006)
  • May Revolution and Mass Media (Penerbit Gramedia, 2001)
  • Antologi puisi Catatan Bawah Tanah (Yayasan Obor Indonesia, 1992)
  • Antologi puisi Dongeng untuk Poppy (Penerbit Bentang, 2007) menjadi Lima Besar Khatulistiwa Literary Award 2007, dan dianugerahi 100 Puisi Indonesia Terbaik 2008
  • Antologi Puisi Sejarah Lari Tergesa dinominasikan pada Khatulistiwa Literary Award 2005
  • Bulan Jingga Dalam Kepala (Novel, Gramedia, 2007)
  • Indonesianisasi Saham Penanaman Modal Asing: Studi Tentang PT Freeport Indonesia (2013)

Antologi puisinya Sejarah Lari Tergesa (GPU, 2004) menjadi nominator Khatulistiwa Literary Award 2005. Karya-karya lainnya, Catatan Bawah Tanah (YOI, 1993), Pesta Sastra Indonesia (Kelompok Sepuluh, Bandung, 1985), Lingkar Sokrates dan Aku Ratu Kemalasari (Novel, proses penerbitan) dan Menggugat Indonesia: Republik Tanpa Publik (Pledoi, proses penerbitan).

Referensi

  1. ^ "FADJROEL RACHMAN, CAPRES INDEPENDEN 2009 – Surabaya Pos". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-12. Diakses tanggal 2008-08-22. 
  2. ^ https://www.liputan6.com/news/read/4641179/tinggalkan-posisi-jubir-presiden-siapa-pengganti-fadjroel-rachman-di-istana
  3. ^ https://bisnis.tempo.co/read/702920/jadi-komisaris-utama-adhi-fadjroel-rahman-mengaku-terkejut/full&view=ok
  4. ^ https://www.setneg.go.id/baca/index/presiden_jokowi_tunjuk_jubir_dan_tujuh_orang_untuk_bantu_proses_pembentukan_kabinet
  5. ^ Administrator (1992-04-04). "Mereka yang ingin Kembali". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-02-16. 
  6. ^ Indonesia, PT Entitas System. "Kritik Tajam Menghujam Jubir Presiden, Fadjroel Rachman". TEROPONGSENAYAN.com-Mata dan Hati Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-02-16. 
  7. ^ Miftahul Ulum (23 Juli 2008). "Fadjroel Rachman Maju ke Pilpres 2009". Okezone.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-07-25. Diakses tanggal 23 Juli 2008.  Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan).
  8. ^ http://www.nytimes.com/2010/02/07/opinion/07rachman.html?_r=0
  9. ^ http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/
  10. ^ "MK Kabulkan Permohonan Persentase DPT Calon Independen". mahkamahkonstitusi.go.id. Diakses tanggal 27 April 2017. 
  11. ^ Atriana, Rina (29 September 2015). "Lebih Ringan, MK Putuskan Dukungan Calon Independen Berdasar Persentase DPT". detiknews. Diakses tanggal 27 April 2017. 
  12. ^ http://store.tempo.co/foto/detail/P1309201100113/fadjroel-rachman#.Uwwn7ON_sjQ
  13. ^ "'We are not afraid': Indonesians unite against terrorism after Jakarta attacks". The Straits Times. Diakses tanggal 27 April 2017. 

Pranala luar