Hutagaol
Hutagaol adalah salah satu marga Batak yang berasal dari sub-suku Toba. Hutagaol adalah marga yang dipakai oleh keturunan Tuan Marruji (Hutagaol) hingga saat ini. Marga Hutagaol berasal dari daerah Balige, Kabupaten Toba.
Hutagaol | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Aksara Batak | ᯂᯮᯖᯎᯀᯬᯞ᯲ (Surat Batak Toba) | ||||||||||||||
Nama marga | Hutagaol | ||||||||||||||
Nama/ penulisan alternatif | HTGL Huta Gaol Ht. Gaol | ||||||||||||||
Arti | huta + gaol kampung pisang | ||||||||||||||
Silsilah | |||||||||||||||
Jarak generasi dengan Siraja Batak |
| ||||||||||||||
Nama lengkap tokoh | Tuan Marruji | ||||||||||||||
Nama istri | br. Pasaribu | ||||||||||||||
Nama anak | 1. Raja Napide 2. Paturugun | ||||||||||||||
Kekerabatan | |||||||||||||||
Induk marga | Tuan Somanimbil | ||||||||||||||
Persatuan marga | Tuan Somanimbil | ||||||||||||||
Kerabat marga | Siahaan (Abang) Simanjuntak (Abang) | ||||||||||||||
Turunan | Raja Napide Paturugun | ||||||||||||||
Matani ari binsar | Pasaribu | ||||||||||||||
Asal | |||||||||||||||
Suku | Toba | ||||||||||||||
Daerah asal | Kec. Balige | ||||||||||||||
Kawasan dengan populasi signifikan | Kec. Balige Kec. Silaen |
Etimologi
Nama Hutagaol dalam Bahasa Batak Toba secara harfiah merujuk kepada kata huta dan gaol yang memiliki arti kampung pisang. Hal tersebut mengacu kepada:
- Kata huta dalam Bahasa Batak Toba memiliki arti kampung atau desa
- Kata gaol dalam Bahasa Batak Toba memiliki arti pisang.
Tarombo
Berikut merupakan tarombo (silsilah) keturunan Tuan Marruji (Hutagaol):
Menurut silsilah garis keturunan Suku Batak (tarombo), Tuan Marruji (Hutagaol) adalah generasi ketujuh dari Siraja Batak dan anak ketiga (bungsu) dari Tuan Somanimbil.
Dalam perkembangannya, Keturunan Tuan Marruji (Hutagaol) mengklasifikasikan diri ke dalam dua kelompok:
- Raja Napide
- Paturugun
Kekerabatan
Keturunan Tuan Marruji (Hutagaol) memiliki hubungan erat dengan marga-marga keturunan Tuan Somanimbil lainnya; ketiga marga tersebut (Siahaan, Simanjuntak, dan Hutagaol) memegang teguh ikatan persaudaraan untuk tidak menikah antar satu dengan yang lain. Dikarenakan Tuan Marruji (Hutagaol) merupakan anak bungsu dari Tuan Simanimbil, maka seluruh marga Hutagaol dianggap lebih muda oleh marga Siahaan dan Simanjuntak. Oleh sebab itu setiap keturunan dari marga Hutagaol harus memanggil abang/kakak ketika bertemu dengan kedua marga tersebut tanpa memperhatikan usia.
Tuan Marruji (Hutagaol) menikah dengan br. Pasaribu, oleh sebab itu Hulahula (mataniari binsar) dari seluruh marga Hutagaol adalah marga Pasaribu.
Tokoh Marga Hutagaol
Beberapa tokoh bermarga Hutagaol:
Sumber
- Hutagalung, W.M. (1991), Pustaha Batak Tarombo dohot Turiturian ni Bangso Batak, hlm. 240
- Siahaan, Amanihut N.; Pardede, H. (1957), Sejarah perkembangan Marga - Marga Batak