Arsène Wenger
Arsene Wenger adalah seorang pelatih berpengalaman yang pernah mengantar tim badut Premier League merasakan 1 musim full tanpa kekalahan
Informasi pribadi | |||
---|---|---|---|
Tanggal lahir | 22 Oktober 1949 | ||
Tempat lahir | Strasbourg, Prancis | ||
Tinggi | 6 ft 3 in (1,91 m)[1] | ||
Posisi bermain | Gelandang[2] | ||
Informasi klub | |||
Klub saat ini | - | ||
Karier junior | |||
1963–1969 | FC Duttlenheim | ||
1969–1973 | Mutzig | ||
Karier senior* | |||
Tahun | Tim | Tampil | (Gol) |
1969–1973 | Mutzig | ||
1973–1975 | Mulhouse | 56 | (4) |
1975–1978 | ASPV Strasbourg | ||
1978–1981 | RC Strasbourg | 11 | (0) |
Total | 67 | (4) | |
Kepelatihan | |||
1984–1987 | Nancy-Lorraine | ||
1987–1994 | AS Monaco | ||
1995–1996 | Nagoya Grampus Eight | ||
1996–2018 | Arsenal | ||
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik |
Pada tahun 1996, Wenger ditunjuk sebagai manajer Arsenal dan dua tahun kemudian membawa Arsenal meraih gelar double winner dengan menjurai liga dan Piala FA. Dia membawa Arsenal tampil di Final Piala UEFA 2000 dan Final Piala FA 2001, dan meraih double winner kedua pada tahun 2002. Arsenal mempertahankan gelar juara Piala FA pada tahun 2003 dan setahun kemudian kembali meraih gelar liga, dan menjadi klub pertama yang menjalani pertandingan Liga Inggris tanpa kalah dan berhasil mengalahkan rekor Preston North End. Catatan tersebut ditorehkan oleh skuad Arsenal yang lebih dikenal dengan Invincible (Arsenal). Arsenal kemudian mengalahkan rekor Nottingham Forest dengan 49 pertandingan liga tak terkalahkan sebelum akhirnya kalah pada Oktober 2004. Arsenal membuat penampilan pertama mereka di final Liga Champions pada tahun 2006, meskipun mereka kalah dari Barcelona. Pada tahun 2012, Arsenal berhasil mencapai rekor tampil selama 15 musim berturut-turut di Liga Champions. pada masa jabatan Arsene Wenger, Arsenal pindah ke sebuah pusat pelatihan baru dan pindah ke Stadion Emirates pada bulan Agustus 2006, setelah 93 tahun di Highbury.
Julukan "Le Professeur" digunakan oleh penggemar dan media Inggris untuk mencerminkan sikap rajin Wenger. Pendekatannya untuk memainkan permainan dengan mentalitas menyerang, dengan tujuan bahwa sepak bola seharusnya menghibur di lapangan. Arsene Wenger sering dikritik karena ketidak disiplinan pemainnya, yang sering menerima kartu merah, meskipun telah memenangkan penghargaan tim paling fair play. Di Monaco, Wenger mendapatkan apresiasi untuk pengembangan bakat muda. dan ia tetap berfokus pada pengembangan bakat muda,di klub nya Wenger lebih suka mengembangkan bakat pemain muda daripada membeli yang mahal, yang berpengalaman. Dia telah menghadapi banyak kritik dan tetap berpegang erat pada prinsip-prinsipnya, dan pakar sepak bola mempertanyakan ambisinya untuk memenangkan trofi dalam beberapa tahun terakhir.
Pada tahun-tahun akhirnya menjabat sebagai manajer Arsenal muncul gerakan #wengerout yang dapat dijumpai diseluruh dunia mulai dari acara olahraga, demonstrasi politik hingga konser.
Statistik Kepelatihan
Manajer
- Per 30 Mei 2015.[3]
Tim | Sejak | Hingga | Rekor | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
L | M | S[nb 1] | K | % M | |||||
AS Nancy | 1 Juli 1984 | 1 Juli 1987 | 114 | 33 | 30 | 51 | 28,95 | ||
AS Monaco | 1 Juli 1987 | 17 September 1994 | 266 | 130 | 53 | 83 | 48,87 | ||
Nagoya Grampus | 9 Desember 1994 | 30 September 1996 | 56 | 38 | 0 | 18 | 67,86 | ||
Arsenal | 1 Oktober 1996 | 1.066 | 613 | 249 | 204 | 57,50 | |||
Total | 1.502 | 814 | 332 | 356 | 54,19 |
- Catatan[4]
- ^ Saat Wenger melatih di Jepang, setiap pertandingan J-League tidak boleh berakhir seri/imbang. Jika skor imbang setelah 90 menit, hasil pertandingan ditentukan dengan babak perpanjangan waktu dan adu penalti.
Prestasi
Pesepak bola
- Strasbourg
- Ligue 1: 1978–79
Kepelatihan
Referensi
Bacaan lebih lanjut
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Arsène Wenger. Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: Arsène Wenger.
|