Dendrobium anosmum

Revisi sejak 5 September 2021 03.05 oleh Bungadari (bicara | kontrib) (Melakukan penyuntingan tata bahasa dan menambahkan pranala dalam)

Dendrobium anosmum adalah jenis Dendrobium atau anggrek dengan salah satu ciri umbi semu berdaging dan bunga muncul dari batang yang tua dan tidak berdaun. D. Anosmum ditinjau dari nama jenisnya ”anosmum” bahasa Latin berarti harum, menunjukkan bahwa anggrek ini memiliki bunga yang beraroma. Dendrobium anosmum Lindl. merupakan salah satu anggrek epifit yang tumbuh secara alami di daratan Asia yaitu Thailand, India, Sri Lanka, Laos, Vietnam, Filipina, Malaysia, Indonesia, dan Papua New Guinea.[1] Persebaran anggrek ini meliputi India, Semenanjung Malaya, Indochina, Indonesia, Piliphina dan Papua Nugini. Di Indonesia, koleksi anggrek D. anosmum terdapat di Kebun Raya Purwodadi di Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua.

Bunga D. anosmum muncul di bagian atas umbi semu (batang) terutama setelah mengalami gugur daun. Bunga dengan diameter mekar bunga 8 – 10 cm, kelopak dan mahkota berwarna ungu dan bibir bagian dalam ungu tua. Masa mekar bunga sekitar 5-7 hari dengan aroma bunga seperti aroma buah stroberi. Pada umumnya adaptasi anggrek D. anosmum terhadap lingkungannya hampir sama dengan anggrek merpati yaitu tahan terhadap kekeringan dan intensitas cahaya tinggi. Demikian halnya dengan budidayanya dilakukan dengan cara vegetatif yaitu pemisahan rumpun dan anakan (keiki). Musim berbunga pada umumnya September sampai November. Bunga anggrek Dendrobium anosmum, jika dilihat dari ritme masa berbunganya, dapat berbunga 2–3 kali setahun pada bulan-bulan tertentu.[2]

Rujukan

  1. ^ Dewi, Putu Yuni Astriani (Sep 23, 2016). "Penyelamatan Embrio Dendrobium anosmum Lindl. Melalui Kultur In Vitro". JURNAL METAMORFOSA III. 3 (2): 129 – 139. doi:https://doi.org/10.24843/metamorfosa.2016.v03.i02.p10 Periksa nilai |doi= (bantuan). 
  2. ^ Yulia Dwi, Nina (2009). "Evaluasi Flowering Time Bunga Anggrek (Koleksi Kebun Raya Purwodadi)". Berk. Penel. Hayati (14): 186.