Komando Armada III
Komando Armada III (disingkat Koarmada III) adalah salah satu Komando Utama TNI Angkatan Laut dan membawahi wilayah laut indonesia bagian timur.
Komando Armada lll | |
---|---|
Aktif | 5 Desember 1945 |
Negara | Indonesia |
Cabang | Tentara Nasional Indonesia |
Tipe unit | Armada Republik Indonesia |
Bagian dari | TNI Angkatan Laut |
Markas | Sorong, Papua Barat |
Moto | Ghora Wira Madya Jala |
Situs web | koarmada3.tnial.mil.id |
Tokoh | |
Panglima | Laksamana Muda TNI Irvansyah |
Kepala Staf | Laksamana Pertama TNI Yeheskiel Katiandagho |
Inspektorat | Laksamana Pertama TNI Toto Dwijaya Saputra |
Kepala Kelompok Staf Ahli | Laksamana Pertama TNI Endra Sulistiyono |
Komando ini bermarkas besar di Jl. Yos Sudarso Katapop, Distrik Salawati, Kab. Sorong, Papua Barat dan diresmikan pada tanggal 11 Mei 2018, namun untuk memperingati Hari Armada RI jatuh pada tanggal 5 Desember 1945.
Sejarah
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) No. A.4/2/10 tanggal 14 September 1959 ditetapkan organisasi Komando Armada Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI). Pada tanggal 5 Desember 1959 Kepala Staf ALRI Komodor Laut R.E. Martadinata meresmikan pembentukan Organisasi Komando Armada Republik Indonesia. Pembentukan Armada tersebut merupakan peristiwa yang sangat penting dalam memacu terwujudnya sebuah Angkatan Laut RI yang kuat modern. Melihat masa peresmian pada tahun 1959, sebagai momentum modernisasi kekuatan Angkatan Laut yang sudah dicapai dan kekuatan Angkatan Laut telah memenuhi semua unsur kekuatan sebagai Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) terdiri dari Kapal atas air, Kapal bawah air, Pesawat udara, Pasukan pendarat serta didukung Pangkalan. Pada masa itu, Armada RI mempunyai peran yang sangat besar dalam pelaksanaan Operasi Trikora dan Dwikora.
Surat keputusan Men/Pangal No.5401.7 tanggal 18 Februari 1963 tentang Organisasi Departemen Angkatan Laut, menyebutkan bahwa dalam rangka konsolidasi dan penyempurnaan organisasi Angkatan Laut sangat diperlukan penyesuaian dari Organisasi Angkatan Laut. Organisasi Komando Armada yang berdasarkan Skep Men/Pangla No.5401.35 tanggal 6 Agustus 1963 dirasakan perlu direorganisasi guna penyesuaian dengan perkembangan keadaan dan kebutuhan administratif maupun operasional. Untuk pelaksanaan reorganisasi Komando Armada tersebut dikeluarkan petunjuk Men/Pangal melalui telegram No. 170256z/ Juli 1963 tetang pelaksanaan reorganisasi Komando Armada.
Sebagai kelanjutan dari telegram tersebut dikeluarkan Surat Keputusan Men/Pangal NO.5401.48 tanggal 1 Desember 1963 tentang Organisasi Armada yang disebut Komando Armada (Koarma). Komando Armada (Koarma) adalah suatu Komando Utama (Kotama) fungsional dan administratif yang berkedudukan langsung dibawah Deputy I Men/Pangal. Tugas pokok Koarma adalah menyelenggarakan Komando administratif dan mengkoordinasi Komando Jenis (Konjen) dalam rangka menyiapkan kesiapan tempur satuan jenis masing-masing dan menyelenggarakan Komando Operasional terhadap komando Armada Siaga (Koarsa) dalam rangka mempertinggi dan memelihara kesiagaan operasional tempur dari kesatuan Koarsa.
Pada tanggal 5 Desember 1966 Koarma, namanya berubah menjadi Komando Armada Samudera (Koarsam) dan Komando Armada Nusantara (Koartar). Koarsam merupakan Kekuatan Strategis ALRI dalam menunjang tugas-tugas pertahanan, sedangkan Koartar merupakan kekuatan kewilayahan yang bertugas untuk mengatasi masalah keamanan di dalam Negeri. Kemudian berdasarkan Instruksi KSAL Nomor 5401.15 Tahun 1970 tanggal 11 Maret 1970 diadakan likuidasi Koarsam dan Koartar yang kemudian dilebur menjadi Komando Armada Republik Indonesia. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Armada RI membentuk Eskader Barat (Eskabar) dan Eskader Timur (Eskatim).
Pada tahun 1979 Kedua Eskader tersebut dilebur menjadi Eskader Nusantara. Terbatasnya pengadaan suku cadang kapal dan pertimbangan efisiensi komando, kedua komando armada itu kemudian disatukan kembali dalam wadah Armada Republik Indonesia. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Pangab Nomor Kep/09/P/III/1984 tentang Pokok-pokok Organisasi dan Prosedur TNI AL maka di jajaran Armada RI dibagi dalam dua komando armada, yakni Komando Armada Barat (Koarmabar) dan Koamando Armada Timur (Koarmatim). Hal itu merupakan suatu tindak lanjut dari mulai diberlakukannya UU No 20 tahun 1982 tentang Pokok-pokok Pertahanan Negara, tugas fungsional antara Dephankam dan Mabes ABRI dipisahkan.
Berdasarkan Surat Keputusan Pangab Nomor: SKEP/171/III/1985 tanggal 30 Maret 1985, Armada RI dibagi manjadi dua kawasan wilayah kerja yaitu Armada RI Kawasan Barat dan Armada RI Kawasan Timur. Selanjutnya berdasarkan surat keputusan kasal No.Skep/4033/XI/1987 tanggal 17 November 1987, bahwa hari lahirnya Armada RI ditetapkan pada tanggal 5 Desember, dan selanjutnya disebut sebagai Hari Armada RI.
Pada tanggal 11 Mei 2018 Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meresmikan empat kesatuan baru, di antaranya Divisi Infanteri 3/Kostrad, Komando Armada III (Koarmada III), Pasukan Marinir 3 dan Komando Operasi Angkatan Udara III (Koopsau III). Dan pergantian nama satuan Komando Armada RI Wilayah Barat Menjadi Komando Armada I, Komando Armada RI Wilayah Timur Menjadi Komando Armada II. Penambahan dan perubahan nama kesatuan itu merupakan bagian dari rencana TNI yang telah tertuang dalam Peraturan Presiden Nomer 10 Tahun 2010 dan Peraturan Presiden Nomer 62 Tahun 2016 serta Program 100 hari kerja Panglima TNI. Perubahan nama Koarmabar menjadi Koarmada I sesuai dengan Peraturan Kasal Nomor 18 tahun 2018 tentang Perubahan Nama Komando Armada RI Kawasan dan Pasukan Marinir.[1][2][3]
Panglima
Saat bernama Armada ALRI:
- Kolonel Laut Mohammad Nazir (15 Januari 1950 — 12 Agustus 1957)
- Kolonel Laut Raden Soekamsi Hadi Winarso (12 Agustus 1957 — 12 September 1959)
- Kolonel Laut Omar Basri Sjaaf (23 September 1959 — 01 Agustus 1960)
- Kolonel Laut Moeljadi (01 Agustus 1960 — 01 November 1962)
- Kolonel Laut Hamzah Atmohandojo (01 November 1962 — 12 Juni 1964)
- Laksma Laut Rachmat Sumengkar (12 Juni 1964 — 05 April 1966)
- Laksma Laut Lalu Manambai Abdul Kadir (05 April 1966 — 12 Maret 1970) (Panglima Komando Armada Strategis)
- Laksma Laut Subroto Yudono (05 April 1966 — 12 Maret 1970) (Panglima Komando Armada Nusantara)
- Laksma Laut Machmud Subarkah (12 Maret 1970 — 02 September 1970)
- Laksma TNI Sjamsul Bachri (02 September 1970 — 18 Juni 1973)
- Laksma TNI Rudy Poerwana (18 Juni 1973 — 14 Juni 1977)
- Laksma TNI Prasodjo Mahdi (14 Juni 1977 — 29 April 1981)
- Laksma TNI Rudolf Kasenda (29 April 1981 — 15 Mei 1985)
Saat bernama Komando Armada III:
- Laksda TNI I Nyoman Gede Ariawan (13 Mei 2018 — 26 Mei 2020)
- Laksda TNI Dadi Hartanto (26 Mei 2020 — 23 Juni 2021)
- Laksda TNI Irvansyah (23 Juni 2021 — Sekarang)
Pangkalan
Koarmada III membawahi empat Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) yang meliputi:
- Pangkalan Utama TNI AL IX (Lantamal IX) di Ambon
- Pangkalan Utama TNI AL X (Lantamal X) di Jayapura
- Pangkalan Utama TNI AL XI (Lantamal XI) di Merauke
- Pangkalan Utama TNI AL XIV (Lantamal XIV) di Sorong
- Lanal Morotai
- Lanal Ternate
- Posal Kaimana
- Posal Fak - Fak
- Posal Bintuni
- Posal Waisai / Raja Ampat
- Posal Pulau Fani
- RSAL dr. R. Oetojo Sorong
Satuan
Satuan Operasi
- Gugus Tempur Laut Armada III (Guspurla Koarmada III)
- Gugus Keamanan Laut Armada III (Guskamla Koarmada III)
Satuan Pelaksana
- Satuan Kapal Eskorta Komando Armada III
- Satuan Kapal Selam Komando Armada III
- Satuan Kapal Amfibi Komando Armada III
- Satuan Kapal Cepat Komando Armada III
- Satuan Kapal Ranjau Komando Armada III
- Satuan Kapal Patroli Komando Armada III
- Satuan Kapal Bantu Komando Armada III
- Satuan Komando Pasukan Katak Komando Armada III
- Satuan Marinir Komando Armada III
- Dinas Penyelamatan Bawah Air Komando Armada III
- Komando Latihan Komando Armada III
- Satuan Udara Komando Armada III
- Polisi Militer Komando Armada III
Armada
Beberapa kapal yang tergabung ke dalam armada timur adalah:
- KRI Teluk Bintuni (520)
- KRI Teluk Lada (521)
- KRI Kapitan Pattimura (371)
- KRI Untung Suropati (372)
- KRI Nuku (373)
- KRI Lambung Mangkurat (374)
- KRI Cut Nyak Dien (375)
- KRI Sultan Thaha Syaifuddin (376)
- KRI Sutanto (377)
- KRI Sutedi Senoputra (378)
- KRI Wiratno (379)
- KRI Tjiptadi (381)
- KRI Hasan Basri (382)
- KRI Imam Bonjol (383)
- KRI Teuku Umar (385)
- KRI Silas Papare (386)
- KRI Rencong (622)
- KRI Sorong (911)
Referensi
- ^ ""Panglima TNI Resmikan Empat Satuan Baru"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-12. Diakses tanggal 2018-05-13.
- ^ "Panglima TNI Resmikan Divisi Infanteri 3/Kostrad"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-11. Diakses tanggal 2018-05-13.
- ^ ""Empat Satuan Baru TNI Jadi Garda Terdepan"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-11. Diakses tanggal 2018-05-13.
Pranala luar
- (Indonesia)