Somaya Faruqi (lahir 2002) adalah seorang murid perempuan asal Afganistan. Ia merupakan kapten tim robotika putri Afganistan yang sering dijuluki "the Afghan Dreamers". Namanya masuk ke dalam daftar 100 Women (BBC) 2020 dan disebut oleh UNICEF pada 2020. Profilnya juga dilibatkan dalam kampanye kesetaraan generasi oleh UN Women pada 2021.[1] Selama pandemi Covid-19 pada 2020, ia bersama timnya terlibat dalam pembuatan prototipe ventilator berbiaya murah untuk membantu perawatan pasien virus korona di negaranya. Pasca kejatuhan Kabul ke tangan pasukan Taliban pada pertengahan Agustus 2021, ia dan sebagian anggota timnya memutuskan melarikan diri ke luar negeri. Sebagian ada yang ke Qatar, Meksiko, dan beberapa orang lainnya masih tetap tinggal di Afganistan.[2] Mereka yang berada di luar negeri akan melanjutkan sekolah di negara yang baru dan mempersiapkan diri untuk mengikuti kompetisi robotika dunia.[3]

Somaya Faruqi
LahirAfganistan
Pekerjaan
  • Siswi
  • Kapten tim robotika putri Afganistan
Dikenal atas

Kehidupan awal

Somaya terlahir dari ayah yang memiliki usaha reparasi mobil dan ibu yang tinggal di rumah. Mereka bertempat tinggal di Herat, Afganistan barat. Somaya mengaku terinspirasi untuk mendalami robotika saat melihat ayahnya bekerja. Ibunya merupakan korban kebijakan Taliban yang melarang perempuan bersekolah. Ibu Somaya meninggalkan bangku pendidikan pada usia 10 tahun.[4] Somaya bersama tim robotika putri Afganistan mulai menarik perhatian media internasional saat ikut berkompetisi dalam Olimpiade Robotika Internasional di Amerika Serikat pada 2017.[2]

Penemuan

Pada 2020, Somaya dan timnya membuat prototipe ventilator berbiaya murah dan berprinsip sumber terbuka (open source). Mereka menggunakan beberapa bagian dari mobil Toyota Corolla dan sepeda motor Honda untuk membangun prototipe ini.[5] Hal ini dilakukan karena Afganistan tidak memiliki toko elektronik yang beroperasional secara fisik maupun daring, dan Toyota Corolla merupakan mobil yang mudah ditemukan di sana. Sebagian dari desain ventilator didasarkan pada temuan Institut Teknologi Massachussetts. Mereka mendapatkan panduan langsung dari para insinyur di MIT dan dokter dari Universitas Harvard dalam proses pengerjaannya.[6] Untuk memproduksi satu unit ventilator, biaya yang dibutuhkan mencapai sekitar $700, jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan harga ventilator tradisional yang sebesar $20.000. Alat ini juga mudah dibawa dan dapat beroperasi selama 10 jam menggunakan daya baterai. Prototipe ini masih perlu melewati uji akhir dari otoritas kesehatan negara sebelum dapat diproduksi masal.[7]

Penghargaan

Pada Olimpiade Robotika Internasional 2017 di AS, Somaya dan timnya mendapatkan penghargaan khusus.[5] Pada 2021, tim ini masuk ke dalam Forbes 30 Under 30 Asia, sebuah daftar anak muda inspiratif dari kawasan Asia. Dengan usia mereka yang masih di bawah 21 tahun, mereka menjadi anggota termuda dalam daftar tersebut.[8]

Kehidupan setelah kejatuhan Kabul

Somaya meninggalkan Afganistan setelah Kabul dikuasai oleh Taliban. Ia saat ini berada di Doha, Qatar. Somaya dan beberapa anggota tim yang berhasil melarikan diri ke luar negeri dikabarkan pergi tanpa sempat berpamitan dengan orang tua, keluarga, dan teman-teman mereka.[2]

Referensi

  1. ^ "BBC 100 Women 2020: Who is on the list this year?". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2020-11-23. Diakses tanggal 2021-08-31. 
  2. ^ a b c Cornwell, Alexander (2021-08-27). "Don't abandon Afghanistan, pleads member of Afghan all-female robotics team". euronews (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-08-31. 
  3. ^ Joselow, Gabe; Talmazan, Yuliya (2021-08-24). "Afghan female robotics team defiant in Qatar exile". NBC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-08-31. 
  4. ^ Billing, Lynzy. "The female Afghan tech entrepreneurs inspiring each other". www.aljazeera.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-08-31. 
  5. ^ a b Haidare, Sodaba (2020-05-20). "Coronavirus: Afghan girls make ventilators out of car parts". BBC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-09-01. 
  6. ^ Hadid, Diaa (2020-05-19). "Unique Robotic Team In Afghanistan Creates Affordable Ventilator Prototype". NPR News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-09-02. 
  7. ^ Karimi, Storay (2020-07-21). "Afghan all-girls robotics team designs low-cost ventilator to treat coronavirus patients". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-08-31. 
  8. ^ Kang, John. "Get To Know The Youngest Members Of Forbes 30 Under 30 Asia 2021". Forbes (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-09-02.