Pemilihan umum Gubernur Banten 2017
Pemilihan umum Gubernur Banten 2017 (selanjutnya disebut Pilgub Banten 2017 atau Pilkada Banten 2017) dilaksanakan pada 15 Februari 2017 untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Banten periode 2017-2022.[2] Terdapat dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang mendaftar pada Pemilihan Gubernur 2017 ini. Calon petahana, Rano Karno mencalonkan diri bersama Embay Mulya Syarief dengan didukung oleh PDI-Perjuangan, Partai NasDem, dan Partai Persatuan Pembangunan. Selain itu, Mantan Wali kota Tangerang yang kini merupakan anggota DPR-RI Wahidin Halim turut mencalonkan diri menjadi Gubernur didampingi oleh putra Ratu Atut Chosiyah, Andika Hazrumy. Pasangan ini diusung Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hanura, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional. Pilgub Banten 2017 dimenangkan oleh pasangan WH-Andika dengan perolehan suara 50,95%.
Pemilihan umum Gubernur Banten 2017 | ||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2022 | ||||||||||||||||||||
Kehadiran pemilih | 63,9%[1] | |||||||||||||||||||
Kandidat | ||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||
Peta persebaran suara
Hasil rekaputilasi penghitungan suara di kabupaten/kota. Rano Karno: (■); Wahidin Halim: (■). Mayoritas kemenangan kurang dari 5%: (■atau■) | ||||||||||||||||||||
|
Wahidin yang didukung oleh koalisi 6 partai parlemen, memastikan kemenangan besar di bekas daerah pemilihannya di Tangerang, dan mengalahkan Rano dengan selisih 90.000 suara meskipun kalah di 6 dari 7 kabupaten dan kota lainnya.
Calon
-
Pengundian Nomor Urut oleh Pasangan Calon
Pendaftaran untuk para kandidat dibuka antara 28–30 Agustus 2016, dengan periode kampanye mulai dari Oktober 2016 hingga Februari 2017. Pemilihan itu sendiri berlangsung pada 15 Februari 2017. Hasilnya direncanakan akan dirilis pada Maret 2017.[3]
Pemilihan umum ini diikuti oleh dua pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur:[4]
Nomor Urut 1
Kandidat 1 | |||||||||||||||||||||||||||||
Wahidin Halim | Andika Hazrumy | ||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Gubernur | Wakil Gubernur | ||||||||||||||||||||||||||||
Demokrat | Golkar | ||||||||||||||||||||||||||||
Anggota DPR RI (2014–2019) Wali Kota Tangerang (2003–2013) Sekretaris Daerah Kota Tangerang (2003) |
Anggota DPR RI (2009–2016) | ||||||||||||||||||||||||||||
WH-Andika | |||||||||||||||||||||||||||||
Gabungan Partai Politik Pengusul | |||||||||||||||||||||||||||||
Nomor Urut[5] | Kandidat | Partai politik | Jumlah kursi DPRD | Komposisi | |
---|---|---|---|---|---|
1 | Calon Gubernur: Wahidin Halim Calon Wakil Gubernur: Andika Hazrumy |
Golkar | 15 | 57 / 85
| |
Gerindra | 10 | ||||
Demokrat | 8 | ||||
PKS | 8 | ||||
PKB | 7 | ||||
Hanura | 6 | ||||
PAN | 3 |
Nomor Urut 2
Kandidat 2 | |||||||||||||||||||||||||||||
Rano Karno | Embay Mulya Syarief | ||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Gubernur | Wakil Gubernur | ||||||||||||||||||||||||||||
PDI-P | PPP | ||||||||||||||||||||||||||||
Gubernur Banten (2014–2017) Wakil Gubernur Banten (2012–2014) Bupati Tangerang (2008–2011) |
Wiraswasta | ||||||||||||||||||||||||||||
Rano-Embay | |||||||||||||||||||||||||||||
Gabungan Partai Politik Pengusul | |||||||||||||||||||||||||||||
Nomor Urut[6] | Kandidat | Partai politik | Jumlah kursi DPRD | Komposisi | |
---|---|---|---|---|---|
2 | Calon Gubernur: Rano Karno Calon Wakil Gubernur: Embay Mulya Syarief |
PDI-P | 15 | 28 / 85
| |
PPP | 8 | ||||
NasDem | 5 |
Survei
Sumber | Tanggal | Responden | Wahidin | Rano |
---|---|---|---|---|
Indo Barometer | 24–28 Januari 2017 | 800 | 35.2 | 42.5 |
Lembaga Survei Politik | 21–27 Januari 2017 | 800 | 39.5 | 32.1 |
Jaringan Suara Indonesia | 20–24 Desember 2016 | 700 | 42.7 | 36.2 |
SMRC | 9–14 September 2016 | 816 | 36 | 59 |
Hitung cepat dan real count
Hitung cepat dan real count dilakukan pada tanggal 15 Februari 2017 sesaat setelah pemungutan suara selesai dilakukan.
Sumber | Pasangan | Suara masuk | Selisih (perbedaan persentase pemenang dengan hasil KPU) | |
---|---|---|---|---|
Wahidin Halim—Andika Hazrumy | Rano Karno—Embay Mulya Syarief | |||
Indikator[7] | 50,32% | 49,68% | 100,00% | WH 0,63% |
iNews Research[8] | 50,60% | 49,40% | 100,00% | WH 0,35% |
Indo Barometer[9] | 50,53% | 49,47% | 100,00% | WH 0,42% |
Real Count KPU Formulir C1[10] | 50,93% | 49,07% | 100,00% | WH 0,02% |
Real Count KawalPilkada.id[11] | 50,76% | 49,24% | 96,42% | WH 0,19% |
Real Count KawalPilkada.id (Scan C1)[11] | 50,76% | 49,24% | 96,42% | WH 0,19% |
Kontroversi
Afiliasi dengan dinasti Atut menjadi masalah utama dalam kampanye. Kedua kandidat saling menuduh berafiliasi dengan dinastinya, yaitu Rano-Embay karena Rano adalah wakil Atut, Wahidin-Andika karena Andika adalah putra Ratu Atut Chosiyah.[12][13] Namun, Atut tetap memberi suara dan dukungan terhadap putranya.[14]
Hasil Pemilihan Umum Resmi
Calon | Pasangan | Partai | Suara | % | |
---|---|---|---|---|---|
Wahidin Halim | Andika Hazrumy | Partai Demokrat | 2.411.213 | 50,95% | |
Rano Karno | Embay Mulya Syarief | Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan | 2.321.323 | 49,05% | |
Total | 4.837.916 | 100% | |||
Suara sah | 4.715.212 | 97.4% | |||
Suara tidak sah | 123.961 | 2.6% | |||
Pemilih pengguna hak pilih | 4.871.461 | 63,9% | |||
Pemilih golput | 2.861.183 | 36,1% | |||
Pemilih terdaftar | 7.732.644 | ||||
Sumber: KPUD Provinsi Banten[15] |
Daerah | WH-Andika | Rano-Embay | Suara sah | Suara tidak sah | Total |
---|---|---|---|---|---|
Kota Cilegon | 76.480 (42,36%) | 104.070 (57,64%) | 180.550 | 11.040 | 191.590 |
Kota Serang | 123.803 (44,62%) | 153.638 (55,38%) | 277.441 | 13.045 | 290.486 |
Kota Tangerang | 508.908 (66,86%) | 252.220 (33,14%) | 761.128 | 11.401 | 772.529 |
Kota Tangerang Selatan | 259.701 (47,65%) | 285.289 (52,35%) | 544.990 | 13.278 | 558.268 |
Kabupaten Lebak | 254.182 (42,92%) | 338.079 (57,08%) | 592.261 | 12.269 | 604.530 |
Kabupaten Pandeglang | 243.571 (46,36%) | 281.832 (53,64%) | 525.403 | 17.209 | 542.612 |
Kabupaten Serang | 365.794 (55,29%) | 295.812 (44,71%) | 661.606 | 22.370 | 683.976 |
Kabupaten Tangerang | 578.774 (48,67%) | 610.383 (51,33%) | 1.189.157 | 22.430 | 1.211.587 |
Total | 2.411.213 (50,95%) | 2.321.323 (49,05%) | 4.732.536 | 123.042 | 4.855.578 |
Sumber:[16]
Lihat pula
Referensi
- ^ "SK Penetapan Hasil Pilkada Banten 2017 (download link)" (PDF). KPU Banten. Diakses tanggal 29 March 2018.
- ^ Tahapan Pilgub Banten 2017 Resmi Dimulai. Liputan6.com. Diakses 22 Oktober 2016
- ^ Deslatama, Yandhi (3 Agustus 2016). "Tahapan Pilgub Banten 2017 Resmi Dimulai". Liputan6. Diakses tanggal 29 Maret 2018.
- ^ Pengambilan Nomor Urut Pilgub Banten Wahidin-Andika Nomor 1.Okezone.com. Diakses pada 25 Oktober 2016
- ^ Rifa'i, Bahtiar (25 Oktober 2016). "Wahidin-Andika Nomor Urut 1 di Pilkada Banten, Rano Karno-Mulya Nomor Urut 2". Detik. Diakses tanggal 29 Maret 2018.
- ^ Rifa'i, Bahtiar (25 Oktober 2016). "Wahidin-Andika Nomor Urut 1 di Pilkada Banten, Rano Karno-Mulya Nomor Urut 2". Detik. Diakses tanggal 29 Maret 2018.
- ^ Hasil Quick Count Lembaga Indikator di rakyatku.com
- ^ Hasil Quick Count iNews Research di okezone.com
- ^ Indo Barometer: Pemenang Pilkada Banten Harus Tunggu dari KPU[pranala nonaktif permanen]
- ^ Hasil Real Count di kpu.go.id
- ^ a b Real Count KawalPilkada
- ^ Wijaya, Callistasia Anggun (5 Februari 2017). "Wahidin-Andika vows to end political dynasty in Banten". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 29 Maret 2018.
- ^ Wijaya, Callistasia Anggun (6 Februari 2017). "Tight race predicted in Banten election". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 29 Maret 2018.
- ^ "Atut voices support for son in Banten election race". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). 22 Agustus 2016. Diakses tanggal 29 Maret 2018.
- ^ [1]
- ^ SK Penetapan Hasil Pilkada Banten 2017 - KPU Provinsi Banten
Pranala luar
- Situs resmi KPUD Banten.