Visi Media Asia
PT Visi Media Asia Tbk atau disebut VIVA (IDX: VIVA) adalah kelompok usaha media milik Bakrie Group yang didirikan sejak tanggal 8 November 2004. Kelompok usaha ini memiliki stasiun televisi antv dan tvOne serta portal berita online VIVA.co.id.
VIVA | |
Publik | |
Kode emiten | IDX: VIVA |
Industri | Media |
Didirikan | 8 November 2004 |
Pendiri | Anindya Bakrie |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Tokoh kunci | Anindya Bakrie (Direktur Utama) Anindra Ardiansyah Bakrie (Wakil Direktur Utama) Arief Yahya (Direktur) Ilham Akbar Habibie (Komisaris Utama) |
Produk | Televisi Situs online |
Induk | Bakrie Group (melalui Bakrie Global Ventura) |
Anak usaha | Intermedia Capital VIVA Networks |
Situs web | http://www.vivagroup.co.id |
PT Visi Media Asia awalnya didirikan dengan nama PT Semesta Kolina, dengan dimiliki oleh Raden Deny Yulianto dan Andi Pravidia Saliman. Pada 21 Juli 2006, pemilik saham lama mengalihkan kepemilikannya kepada PT Capital Managers Asia/CMA (yang terafiliasi dengan Bakrie Group) sebesar 99%, dan sejak itu juga namanya berubah menjadi PT Visi Media Asia. Pada tahun 2007-2008, sempat masuk pemegang saham lain yaitu PT Recapital Advisors (milik Sandiaga Uno dan Rosan Roeslani)[1] sebesar 10% dan Erick Thohir sebesar 1,3%, namun kemudian kembali dijual kepada PT CMA pada pertengahan 2008.[2]
Sejak pada tanggal 21 November 2011, Visi Media Asia mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. IPO dilakukan dengan harga penawaran Rp 280/saham, dan melepas 14,2% kepemilikannya ke publik.[3][4]
Unit usaha
Bisnis pertama VIVA dimulai pada tahun 2007, ketika keluarga Bakrie melakukan akuisisi terhadap Lativi yang dimiliki oleh Abdul Latief. Dalam akuisisi stasiun televisi yang kemudian berganti nama menjadi tvOne ini, 49% dikuasai langsung VIVA, 31% oleh anak usahanya yaitu PT Redal Semesta dan sisanya oleh pihak lain. Komposisi kepemilikan saham oleh beberapa pihak ini berlangsung hingga tahun 2010, ketika akhirnya 99% saham tvOne menjadi milik VIVA sepenuhnya, sampai saat ini.[5][6] Pada tahun 2008, bisnis VIVA diperkuat dengan pengambilalihan PT Intermedia Capital yang pada tahun selanjutnya (2009) menjadi pemilik 99% saham antv, dan di akhir tahun tersebut juga diluncurkan situs berita vivanews.com. Sampai saat ini, kedua stasiun televisi dan portal berita masih menjadi penopang utama bisnis VIVA, walaupun sempat juga berupaya masuk ke industri televisi berlangganan dengan merek viva+ (dahulu direncanakan dengan nama B-TV) pada 2014,[7] dan juga pernah berupaya membangun stasiun televisi olahraga bernama SportOne.[8][9]
Menurut laporan keuangan 2020, berikut ini anak usaha dari PT Visi Media Asia Tbk:[10]
- PT Intermedia Capital Tbk (MDIA)
- PT Cakrawala Andalas Televisi (antv)
- PT Cakrawala Andalas Televisi Palembang dan Bangka Belitung
- PT Cakrawala Andalas Televisi Makassar dan Palu
- PT Cakrawala Andalas Televisi Yogyakarta dan Ambon
- PT Cakrawala Andalas Televisi Bandung dan Bengkulu
- PT Cakrawala Andalas Televisi Pekanbaru dan Papua
- PT Cakrawala Andalas Televisi Banjarmasin dan Padang
- PT Cakrawala Andalas Televisi Bali dan Mataram
- PT Cakrawala Andalas Televisi Medan dan Batam
- PT Cakrawala Andalas Televisi Lampung dan Kendari
- PT Cakrawala Andalas Televisi Semarang dan Palangkaraya
- PT Cakrawala Andalas Televisi Manado dan Gorontalo
- PT Cakrawala Andalas Televisi Surabaya dan Samarinda
- PT Digi Bintang Sinergi (VIA)
- PT Cakrawala Andalas Televisi (antv)
- PT Lativi Media Karya (tvOne)
- PT Lativi Media Karya Semarang-Padang
- PT Lativi Media Karya Medan dan Pekanbaru
- PT Lativi Media Karya Manado dan Samarinda
- PT Lativi Media Karya Yogyakarta dan Lampung
- PT Lativi Media Karya Makassar dan Ambon
- PT Lativi Media Karya Banjarmasin dan Bengkulu
- PT Lativi Media Karya Palembang dan Palangkaraya
- PT Lativi Media Karya Kendari dan Pontianak
- PT Lativi Media Karya Bandung
- PT Lativi Media Karya Lombok dan Palu
- PT Lativi Media Karya Bali dan Kepulauan Riau
- PT Lativi Media Karya Surabaya dan Jambi
- PT Viva Media Baru (VIVA Networks)
- PT Sarana Mitra Usaha
- PT Bedigital Konektivitas Asia (tvOne Connect)
- PT Asia Global Media
- PT Digi Bintang Sinergi
- PT Redal Semesta
Lainnya (tidak tercatat sebagai anak perusahaan)
- PT Viva Televisi Olahraga Indonesia (sportOne)[11][12]
- PT Viva Televisi Olahraga Indonesia Satu
- PT Viva Televisi Olahraga Indonesia Dua
- PT Viva Televisi Olahraga Indonesia Tiga
- PT Viva Televisi Olahraga Indonesia Empat
- PT Viva Televisi Olahraga Indonesia Lima
- PT Viva Televisi Olahraga Indonesia Enam
- PT Viva Televisi Olahraga Indonesia Tujuh
- PT Viva Televisi Olahraga Indonesia Delapan
- PT Viva Televisi Olahraga Indonesia Aceh
- PT Merah Putih Berkibar (One Pride)
- PT Oneprix Motorsport Manajemen (Oneprix)
- Yayasan Satu Untuk Negeri tvOne (Satu Untuk Negeri)
Mantan perusahaan
Referensi
- ^ Jejak Sandiaga di Recapital Sekuritas Sebelum Dihukum OJK
- ^ Prospektuds VIVA 2011
- ^ IPO TvOne Cs Kelebihan Permintaan 5,12 Kali
- ^ Kisaran Harga Saham IPO VIVA Rp260-285
- ^ Lapkeu VIVA 2011
- ^ Lativi Menjadi TVOne
- ^ TV Berbayar Milik Bakrie Segera Mengudara
- ^ Akhir Tahun, Sport One VIVA Tayang
- ^ Lapkeu tahunan VIVA 2014
- ^ Laporan Keuangan PT VIVA 2020 Q3
- ^ VIVA Bangun TV Olahraga Rp290 Miliar - Diakses pada tanggal 28 Juli 2012
- ^ Akhir Tahun, Sport One VIVA Tayang - Diakses pada tanggal 28 Juli 2012
- ^ 2013, VIVA Mau Terjun ke Bisnis TV Berbayar
Pranala luar
- (Inggris) Situs web resmi