Mohon jangan gunakan templat "{{Infobox Person}}" di ruang nama pengguna Anda. Gunakan {{Infobox pengguna}}.

Dr. Muhamad Fatih Rusydi Syadzili, M.Pd.I (lahir 17 Februari 1985) adalah seorang Dosen[1] Peneliti[2] dan Pengamat Pendidikan Indonesia. Dr. Muhamad Fatih Rusydi merupakan penulis dan peneliti muda yang menetap di Gamping, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo bersama istri Farichatuz Zulfa dan keluarga kecilnya.

Biografi

Dr. Muhamad Fatih Rusydi yang berdarah Jawa ini adalah putra pasangan KH. Hamadulloh Dimyathi dan Ny. Hj. Rofi'ah. Ayahnya merupakan salah satu putra dari KH. Dimyathi Syafi'ie pendiri Pondok Pesantren Kepundungan Kabupaten Banyuwangi. Sebagai cucu pendiri Pondok Pesantren Kepundungan Kabupaten Banyuwangi, Fatih kecil hidup dalam lingkungan kepesantrenan. Pendidikan yang di tempuh pun tidak jauh dari dunia kependidikan pesantren. Ibunya Nyai Hj. Rofi'ah berusaha mengenalkan dunia pendidikan yang ada di luar Pesantren kepada Fatih sedari kecil, mulai dari Sekolah dasar di SD Negeri 2 Kebaman Srono Kabupaten Banyuwangi hingga Sekolah Menengah di SMA Negeri 2 Kediri.

Perkenalan pertamanya dengan dunia pendidikan terjadi mulai duduk di bangku sekolah SMA Negeri 2 Kediri, kota tempat dia sekolah dan mengaji di Lirboyo tahun 2001 sampai 2005. Jadi tidak mengherankan jika keingin tahuan nya tentang dunia pendidikan berlanjut hingga program sarjana pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya.

Keinginan dirinya dalam dunia pendidikan sejalan dengan keinginan orang tuanya, harapan dari orang tuanya terhadap pemikiran Muhamad Fatih Rusydi semoga mampu memberikan sumbangsih terhadap Negara dan pengembangan pendidikan keluarganya.


Pendidikan

Dr. Muhamad Fatih Rusydi lulus sarjana S1 dari Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Kemudian ia meraih gelar Master of Islamic Education dari UIN Sunan Ampel Surabaya. Dia meraih Doktor dalam bidang ilmu Manajemen Pendidikan Islam di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.[3]

Pendidikan ke-pesantrenan Muhamad Fatih Rusydi dimulai di Pondok Pesantren Kepundungan, pesantren yang diasuh oleh KH. Hamadulloh Dimyathi dengan lokasi di desa Kepundungan, Srono, Kabupaten Banyuwangi. Kemudian Dr. Muhamad Fatih Rusydi meneruskan pendidikan dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Pertama di SDN Kebaman 2 Srono dan MTs Negeri Srono di Kecamatan Srono, 10 km arah timur Kepundungan, di sini kurang lebih selama 9 Tahun. Setelah dirasa cukup Fatih kecil meneruskan pendidikan sampai ke Pesantren Lirboyo, Kota, Kediri Jawa Timur, disinilah Muhamad Fatih Rusydi memperdalam pengkajian ilmu Shorof-nya dan memperdalam metode baca ilmu Al-Quran dengan metode Murottal dibawah asuhan Al-Mukarrom KH. Maftuh Basthul Birri dan sambil menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 2 Kediri.

Dengan berbekal pendidikan di Pesantren Lirboyo Fatih kecil melanjutkan pengembaraan pendidikan ke Institut Agama Islam Sunan Ampel Surabaya dengan nyantri ke Pesantren Luhur Al-Husna dengan pengasuhnya KH. Ali Maschan Moesa, Pesantren Luhur Al-Husna merupakan pesantren yang terkenal dengan keaswajaannya, 4 tahun selama S1 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (2006-2010) dan 5 tahun selama S2 UIN Sunan Ampel Surabaya (2012-2014) setelah lulus S2 hingga sampai akhirnya bisa menemukan pendamping hidupnya Dr. Muhamad Fatih Rusydi berada di Pesantren Luhur Al-Husna yakni sampai tahun 2017.

Tahun 2017 sebelum melangsungkan pernikahan dengan istri tercinta Farichatuz Zulfa, Dr. Muhamad Fatih Rusydi melanjutkan pengembaraan ilmunya ke pesantren dengan bertabarukan ke beberapa pengasuh seperti KH. Maimun Zubair pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar, KH. Muhammad Najih Maimun pengasuh Ribath Darusshohihain Pondok Pesantren Al-anwar dan KH. Said Abdurrahim Ahmad pengasuh Pondok Pesantren MUS (Ma’hadul Ulum as-Syar’iyyah) Sarang selama Ramadhan dan setelah dari bertabarukan Dr. Muhamad Fatih Rusydi ikut mengaji kitab nahwu di pesantren ALABAMA yang diasuh oleh KH. Baidlowi[4] dengan berlokasi di Gedangsewu Pare. Tepat tanggal 17 Desember 2017, Dr. Muhammad Fatih Rusydi melangsungkan akad nikah dengan dipimpin oleh KH. Ali Maschan Moesa pengasuh Pesantren Luhur Al-Husna di desa Gamping Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo. Di awal pernikahannya, Dr. Muhamad Fatih Rusydi mendapatkan beasiswa MORA 5000 Doktor pada bulan agustus tahun 2018 di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.

Pengabdian Masyarakat

Dr. Muhamad Fatih Rusydi mengabdi di Ormas Islam Nahdlatul Ulama sebagai Wakil-Sekretaris Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Gamping Krian Sidoarjo, 2020-2025, anggota Lembaga Ta'lif wan Nasyr (LTN) NU PCNU Surabaya, 2015-2020, dan anggota Majlis Pemuda Islam Indonesia (MPII) Jawa Timur, 2015-2020,[5]

Karya Tulis

Buku

  • 2019: Integrasi Keilmuan Lembaga Pendidikan Islam (Chapter Buku Transformasi Kebijakan Pendidikan Tinggi Islam) diterbitkan oleh Kalimedia
  • 2019: Perguruan Tinggi Berbasis Riset (Chapter Buku Transformasi Kebijakan Pendidikan Tinggi Islam) diterbitkan oleh Kalimedia
  • 2020: Penentuan Strategi Lembaga Pendidikan Islam di Era New Normal (Chapter Bunga Rampai Integrasi Keilmuan dalam menghadapi New Normal pada masa Pandemi Covid-19 diterbitkan oleh Akademia Pustaka
  • 2020: Konsep Desain Pendekatan Ilmiah Pendidikan Agama Islam diterbitkan oleh Pustaka Learning Center
  • 2020: Struktur Ilmu Pengetahuan Manajemen Pendidikan Dasar Islam (Chapter Antologi Pendidikan di Masa Pandemi) diterbitkan oleh Karya Bakti Makmur
  • 2020: Pengembangan Budaya Organisasi di Era New Normal (Chapter Antologi penerapan adaptasi kebiasaan baru pada era pandemi virus Corona 19 di berbagai sektor pendidikan) diterbitkan oleh Akademia Pustaka

Pranala Luar

Templat:Muhamad Fatih Rusydi

  1. ^ "Muhamad Fatih Rusydi Syadzili". e lippi. 20 Agustus 2016. Diakses tanggal 20 Agustus 2016. 
  2. ^ "Kepemimpinan dan Pendidikan". nursyamcentre dot com. 20 Agustus 2020. Diakses tanggal 20 Agustus 2020. 
  3. ^ "Kepemimpinan Etnopedagogi dalam Perspektif Semiotika Signifikasi". pps iain tulungagung. 27 Januari 2021. Diakses tanggal 27 Januari 2021. 
  4. ^ "Ulama Nusantara KH Baidlowi dari gedangsewu mendirikan pesantren tanpa nama dan menghapus sekat relasi kiai santri". arrahim dot id. 20 Mei 2020. Diakses tanggal 20 Mei 2020. 
  5. ^ "Parade Sumpah Pemuda MPII Jatim Bangkitkan Spirit Kebangsaan". Santri News. 25 Oktober 2016. Diakses tanggal 25 Oktober 2016.