Usamah bin Ladin

teroris asal Arab Saudi dan salah satu pendiri al-Qaidah (1957-2011)

Usamah bin Muhammad bin Awwad bin Ladin[a] (10 Maret 1957 – 2 Mei 2011) adalah pendiri Al Qaeda yang bertanggung jawab atas peristiwa 11 September 2001.

Usamah bin Muhammad bin Awwad bin Ladin
أسامة بن محمد بن عوض بن لادن
bin Ladin pada tahun 2001
Lahir(1957-03-10)10 Maret 1957
Arab Saudi Riyadh, Arab Saudi
Meninggal2 Mei 2011(2011-05-02) (umur 54)
Pakistan Abbottabad, Pakistan
Sebab meninggalLuka tembak
Nama lainUsamah bin Ladin
Dikenal atasPerang Soviet-Afganistan
Perang melawan Terorisme:
Anggota dewanAl-Qaeda
IMDB: nm1136915 Musicbrainz: b18d2f62-1960-4dda-ba97-117814887956 Find a Grave: 69213935 Modifica els identificadors a Wikidata

Dilahirkan di Riyadh, Arab Saudi, kawasan pantai Laut Merah. Usamah adalah anak ke-17 dari 52 bersaudara. Ayahnya yang bernama Muhammad bin Ladin, adalah seorang petani dari Yaman yang kemudian bermigrasi ke Arab Saudi setelah Perang Dunia II). Di tempat yang baru ini Muhammad bin Ladin memulai dengan usahanya sebagai kontraktor. Pada akhirnya ia memenangkan banyak kontrak bagi pembangunan masjid-masjid dan istana-istana yang sangat bernilai dari pemerintah Arab Saudi. Oleh karena itu ia telah mengembangkan tali persahabatan yang sangat akrab dengan keluarga Kerajaan Saudi.[1] Muhammad bin Ladin kemudian telah menjadi salah seorang yang paling kaya di Arab Saudi, yang diperkirakan memiliki keuntungan miliaran dolar Amerika Serikat. Dari keuntungannya ini diperkirakan Muhammad bin Ladin memiliki saham sebesar hampir 300 miliar dolar Amerika.

Pendidikan dan masa muda

Ketika berusia pemuda-remaja, Usamah bin Ladin telah bergabung dengan gerakan ultra konservatif, sebuah gerakan politik dalam agama Islam yang sebagian mengadopsi sebagiannya pemahaman Salafy; dan ia pernah masuk kedalam dinas kepolisian yang menegakkan hukum-hukum syariah. Usamah menjadi mahasiswa pada Universitas King Abdul Aziz di Jeddah, di mana ia berguru pada salah satu dari antara gurunya, yakni Sheikh Abdullah Azzam. Guru Abdullah Azzam inilah yang kemudian diketahui sebagai tokoh utama yang memainkan peran memobilisasi dukungan bangsa Arab bagi kaum Mujahidin yang berperang melawan pendudukan Uni Soviet atas Afganistan. Usamah bin Ladin lulus menyelesaikan studinya dan diwisuda sarjana tahun 1979 dalam bidang Ekonomi dan Manajemen.

Perjalanan hidup

Usamah bin Ladin mulai membangun jaringan komunikasinya pada tahun 1979 ketika ia berangkat ke Afganistan bergabung dalam milisi perang kaum pejuang Afgan yang dikenal sebagai kaum mujahidin yang tetap bertahan dan bertempur melawan Soviet.[2] Usamah menggalang dana melalui jalur-jalur kekayaan dan relasi-relasi koneksi keluarganya bagi gerakan pertahanan Afgan, dan membantu kaum Mujahidin dengan bantuan logistik dan bantuan kemanusiaan. Usamah juga terlibat mengambil bagian dalam beberapa pertempuran selama perang Afganistan.

Ketika peperangan melawan Soviet hampir berakhir, Usamah mendirikan gerakan Al Qaeda, sebuah organisasi radikal para mantan pejuang Mujahidin dan para pendukung lainnya yang membantu menyalurkan baik dana maupun para pejuang bagi gerakan pertahanan Afgan.

Ketika tentara-tentara Soviet menarik mundur keluar dari Afganistan, Usamah bin Ladin pulang kembali ke Arab Saudi dan bergabung bekerja pada perusahaan konstruksi dan bangunan milik keluarga, grup perusahaan Bin Ladin. Di sini ia kemudian terlibat bersama kelompok orang-orang Saudi yang berseberangan dan melawan pemerintahan kerajaan/monarki Saudi, yakni terhadap Keluarga Raja Fahd. Pada tahun 1995 Usamah bin Ladin membangun infrasruktur di Sudan ketika menjalin hubungannya dengan Presiden Umar al-Bashir dan Dr. Hasan Turabi yang memerintah Sudan.

Pada tahun 1994, Pemerintah Saudi mencabut hak kewarganegaraan Usamah dan membekukan seluruh aset dan kekayaannya di seluruh negeri. Usamah bin Ladin diyakini berbagai pihak sebagai tokoh pusat dan kunci dari suatu koalisi internasional dari kaum radikal Islam. Menurut Pemerintah Amerika Serikat, Al Qaeda telah meniru gerakan-gerakan aliansi dengan pola pikir kelompok-kelompok fundamentalis, seperti misalnya kelompok Al-Jihad di Mesir, Gerakan Hizbullah di Iran, Front Islam Nasional di Sudan, dan kelompok-kelompok jihad lainnya di Yaman, Arab Saudi, dan Somalia. Organisasi Usamah bin Ladin juga memiliki ikatan-ikatan dengan "Kelompok Islam" yang pada suatu ketika dibawah pimpinan Syaikh Omar Abdel Rahman, seorang ulama Mesir yang menjalani hukuman seumur hidup sejak pengakuannya pada tahun 1995 menggagalkan persekongkolan peledakan beberapa tempat di kawasan kota New York. Pada akhir tahun 1990-an dua orang anak Sheik Rahman bergabung bersama kekuatan tentara dan perjuangan Usamah bin Ladin.

Sejak tahun 1992, Usamah bin Ladin dan anggota-anggota lainnya dari gerakan Al Qaeda menjadi target sasaran militer Amerika yang bertugas di Arab Saudi, dan di Yaman, dan satuan militer yang ditugaskan di Tanduk Afrika, termasuk di Somalia. Pada bulan Oktober 1993, kelompok Usamah bin Laden dituduh membunuh 18 orang anggota militer berkebangsaan Amerika Serikat yang sedang bekerja untuk bantuan kemanusiaan dan penanggulangan penderitaan di Somalia. Mayat tentara pekerja sosial itu diseret dan dianiaya di sepanjang jalan-jalan raya. Pada tahun 1996 Usamah bin Ladin dikenai hukuman atas tuduhan melatih orang-orang yang terlibat dalam penyerangan pembunuhan tentara pekerja sosial di atas dan ia mengatakan bahwa para pengikutnya bersama kaum radikal setempat telah membunuh tentara-tentara itu. Penegak hukum Amerika Serikat juga menuduh bahwa Usamah bin Ladin memiliki jaringan dengan serangan-serangan yang gagal ke atas dua hotel di Yaman di mana para tentara Amerika Serikat bermalam dalam perjalanan mereka ke Somalia.

Pada tanggal 7 Agustus 1998, delapan tahun setelah penugasan operasional militer, Usamah bin Ladin dituduh meledakkan dua truk bermuatan bom di luar Kedutaan Besar Amerika Serikat di Nairobi, Kenya dan di Dar es Salaam, Tanzania. Usamah bin Ladin menolak bertanggungjawab, tetapi terdapat bukti adanya surat-surat faksimili yang dikirimkan oleh kelompok Usamah di London setidaknya kepada tiga agen penjualan media internasional. Para Hakim juga menunjukkan pengakuan para pelaku tindak kriminal tertuduh pelaku pengeboman Kedutaan-Kedutaan Besar, yang mengakui mereka adalah anggota gerakan Al Qaeda.

Pada tanggal 20 Agustus 1998, Presiden Bill Clinton mengirim armada kapal perang Amerika Serikat untuk menggempur kamp-kamp pelatihan Usamah bin Ladin di Afganistan dan menggempur pabrik reaktor kimia di kota Khartoum, Sudan. Usamah bin Ladin bisa selamat dari serangan itu. Dia juga dituduh sebagai otak di balik serangan-serangan bulan November 1998.

Ada pengamat politik Internasional yang mengatakan bahwa perlawanan politik Usamah bin Ladin dan Al Qaeda-nya berkaitan dengan sikap Amerika Serikat terkait konflik Israel dan Palestina.

Kematian

Pada 2 Mei 2011 Usamah bin Ladin berhasil tertangkap dan tewas dalam serangan yang dilakukan oleh militer Amerika Serikat di Abbottabad, Pakistan, tempat persembunyiannya selama ini.[3] Kemudian 2 Mei 2011 Pasukan Amerika Serikat melakukan tes DNA untuk memastikan kematian Usamah.[4]

Muncul juga teori konspirasi yang menyatakan bahwa Usamah bin Ladin sebenarnya sudah mati pada Desember 2001 atau karena sakit pada tahun 2006 dan klaim pembunuhan pada 2011 merupakan bagian dari kampanye Barack Obama untuk pemilu mendatang.[5]

Catatan

  1. ^ (bahasa Arab: أسامة بن محمد بن عود بن لادن; sering dipanggil Usamah bin Ladin (atau Osama bin Laden))

Referensi

  1. ^ (Inggris) David Johnson. "Osama bin Laden infoplease". Infoplease. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-01-20. Diakses tanggal 2010-05-26. 
  2. ^ (Inggris) "Who is Osama Bin Laden?". BBC News. September 18, 2001. Diakses tanggal 2010-05-28. 
  3. ^ U.S. operation killed Osama bin Laden, Obama says,diakses 2 Mei 2011
  4. ^ Detik,diakses 2 Mei 2011
  5. ^ "Fakta Baru, Osama bin Laden Tewas sebab Sakit 2006". Tempo. Diakses tanggal 2017-10-02. 

Lihat pula

Pranala luar