Orang Chamorro

kelompok etnik
Revisi sejak 20 September 2021 23.00 oleh Adityapra (bicara | kontrib)

Orang Chamorro (/ɑːˈmɔːr, ə-/;[4][5]; atau Chamoru) adalah penduduk asli Kepulauan Mariana, yang secara politik terbagi antara wilayah Guam dan Persemakmuran Kepulauan Mariana Utara di Mikronesia, yang keduanya adalah wilayah seberang laut Amerika Serikat. Saat ini, populasi suku Chamorro yang signifikan juga terdapat di beberapa negara bagian AS seperti Hawaii, California, Washington, Texas, Tennessee, Oregon dan Nevada, di mana mereka dikategorikan sebagai Penduduk Pasifik menurut Sensus AS. Menurut Sensus 2000, sekitar 65.000 orang keturunan Chamorro tinggal di Guam dan 19.000 lainnya tinggal di Mariana Utara.[6] 93.000 lainnya tinggal di luar Mariana di Hawaii dan Pesisir Barat Amerika Serikat. Suku Chamorro merupakan suku Austronesia, dengan beberapa di antaranya memiliki darah Eropa (terutama Spanyol) dan Asia (terutama Filipina).

Orang Chamorro
Orang Chamorro (1915)
Jumlah populasi
147.798 (2010)[1]
Daerah dengan populasi signifikan
 Amerika Serikat
 Guam59.381 (2010)[2]
 Kepulauan Mariana Utara12.902 (2010)[3]
Bahasa
Chamorro
Inggris
Agama
Sebagian besar Katolik Roma
Kelompok etnik terkait
Suku Austronesia lainnya

Penduduk asli Guam, yang secara etnis disebut Chamorro, merupakan keturunan Austronesia dan mungkin juga memiliki nenek moyang lain, seperti Spanyol, Filipina, dan Jepang. Suku Chamorro dan suku Mikronesia lainnya meliputi sekitar setengah populasi Guam sekarang.

Etimologi

Masyarakat pra-kolonial di Mariana menerapkan sistem kasta, di mana Chamori merupakan kasta yang tertinggi.[7]

Setelah Spanyol mencaplok dan menjajah Mariana, sistem kasta akhirnya punah di bawah kekuasaan Spanyol, dan semua penduduk asli kepulauan itu akhirnya disebut dengan eksonim Spanyol Chamorro. Nama CHamoru adalah endonim yang berasal dari ortografi asli eksonim Spanyol. Digraf ch dianggap sebagai satu huruf, sehingga kedua karakter tersebut dikapitalisasi di awal kalimat atau kata benda, seperti ij dalam bahasa Belanda.

Selain merujuk pada penduduk pribumi, istilah "Chamorro" dalam bahasa Spanyol juga bisa berarti "kaki babi", "[gandum] tanpa bulu", "botak", "dipangkas", atau "[rambut] dicukur dekat dengan permukaan".[8][9][10] Sekitar tahun 1670, seorang misionaris Katolik melaporkan bahwa pria asli Guam mencukur seluruh rambut mereka, kecuali rambut "sepanjang jari" di bagian ubun-ubun. Gaya rambut ini sering muncul dalam penggambaran Chamorro di zaman modern. Namun, deskripsi orang Eropa pertama tentang penampilan fisik orang Chamorro pada tahun 1520-an dan 30-an melaporkan bahwa kedua jenis kelamin memiliki rambut hitam yang memanjang sampai ke pinggang atau bahkan lebih jauh. Deskripsi lain, diberikan sekitar 50 tahun kemudian, melaporkan bahwa penduduk asli pada waktu itu mengikat rambut mereka menjadi satu atau dua jambul.[11]

Lembaga Suku Chamorro di Guam mengadvokasi ejaan CHamoru, sebagaimana tercermin dalam hukum publik Guam tahun 2017 33-236.[12] Pada tahun 2018, Komisi Bahasa CHamoru dan Pengajaran Sejarah dan Budaya Masyarakat Adat Guam mengumumkan ejaan CHamoru sebagai ejaan standar yang merujuk pada bahasa tersebut karena lebih disukai oleh orang-orang dibandingkan dengan ejaan lama Chamorro.[13]

Bahasa

 
Penyambutan Galiung Manila oleh suku Chamorro di Kepulauan Ladrones, ca. 1590 Boxer Codex

Bahasa Chamorro termasuk dalam cabang Melayu-Polinesia dari rumpun bahasa Austronesia. Karena Guam dijajah oleh Spanyol selama lebih dari 300 tahun, bahasa Chamorro memiliki banyak kata pinjaman dari bahasa Spanyol. Contohnya adalah bagaimana sistem angka Chamorro tradisional digantikan oleh angka Spanyol.[14]

Bahasa Chamorro sering digunakan di dalam rumah, tetapi jarang dipakai di luar rumah. Namun, kini terdapat keinginan untuk menghidupkan kembali bahasa tersebut, dan semua sekolah negeri di Guam dan Mariana Utara dikenai kewajiban oleh undang-undang untuk mengajarkan bahasa Chamorro sebagai bagian dari kurikulum pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.

Ungkapan bahasa Chamorro yang paling terkenal adalah håfa adai, sebuah sapaan yang setara dengan "halo" dalam bahasa Indonesia.

Orang Chamorro awal

 
Rekonstruksi penggunaan struktur batu latte

Orang Chamorro diyakini datang ke Kepulauan Mariana dari Asia Tenggara pada tahun 2.000 SM. Mereka berkerabat dekat dengan orang Austronesia di Filipina, Indonesia (khususnya Maluku dan Sulawesi), penduduk asli Taiwan, serta penduduk Kepulauan Caroline di selatan (terutama pulau-pulau terluar Negara bagian Yap di Federasi Mikronesia). Mereka adalah pelaut andal dan pengrajin terampil yang ahli dalam membuat tenunan yang rumit dan tembikar yang detail. Batu latte, tiang batu megalitik dengan batu penjuru hemisferik di atasnya, digunakan oleh suku Chamorro sebagai fondasi bangunan dan kini menjadi simbol nasional.

Masyarakat Chamorro mengadopsi sistem keluarga avunkulat matrilineal, di mana paman dari keluarga ibu memainkan peran ayah yang lebih dominan daripada ayah kandung seorang anak.[15][16]

Pertanian

Catatan kolonial Spanyol menunjukkan bahwa petani Chamorro menanam benih sesuai dengan fase bulan. Misalnya, petani di Guam sering menanam tanaman umbi-umbian seperti ubi jalar dan talas saat bulan purnama selama air laut surut.[17]

Budaya

Kosmogoni dan agama

 
Suku Chamorro sedang menjala ikan, 1819

Menurut legenda Chamorro, dunia diciptakan oleh saudara kembar, Puntan dan Fu'uña.[18] Saat ia terbaring sekarat, Puntan memerintahkan adiknya Fu'uña untuk menjadikan tubuhnya sebagai bahan alam semesta. Fu'uña menggunakan kedua mata saudaranya untuk menciptakan matahari dan bulan, alisnya untuk membuat pelangi, dan bagian tubuh lainnya menjadi berbagai fitur alam di Bumi. Setelah pekerjaannya selesai, dia turun di sebuah pulau bernama Guåhan (Guam), dan mengubah dirinya menjadi batu raksasa. Batu ini terbelah, dan dari situlah muncul semua manusia. Beberapa percaya bahwa batu ini pernah terletak di bawah sebuah gereja di Agat, sementara yang lain percaya bahwa batu itu adalah Laso de Fua yang terletak di Teluk Fouha di Umatac.

Suku Chamorro terlibat dalam pemujaan leluhur, tetapi tidak mempraktikkan "agama" formal dalam arti menyembah dewa. Namun, setidaknya ada satu catatan oleh Christoph Carl Fernberger pada tahun 1623, bahwa ritual pengorbanan manusia dilakukan untuk menenangkan "ikan besar". Klaim ini mungkin terkait dengan legenda Chamorro tentang mengapa pulau Guam menyempit di bagian tengahnya. Menurut legenda, seekor ikan raksasa secara bertahap menggerogoti pulau dari kedua sisi. Meskipun suku Chamorro kuno konon memiliki kemampuan magis, makhluk besar itu tidak takut pada mereka. Ketika para pria tidak berhasil memburunya, para wanita menggunakan rambut mereka untuk menenun jaring, yang tumbuh lebih besar saat mereka bernyanyi. Nyanyian itu membuat ikan terpesona, hingga membuatnya terjebak ke dalam jaring raksasa.[19]

Kasta dan kelas

 
Lukisan yang menunjukkan perbedaan kasta suku Chamorro, 1819

Masyarakat Chamorro terbagi menjadi dua kasta utama, dan terus begitu selama lebih dari satu abad setelah penjajah tiba. Menurut catatan sejarah yang ditulis oleh orang Eropa seperti Pastor Charles Le Gobien, tampaknya ada perbedaan ras antara kasta rendah Manachang dengan kasta Chamori yang lebih berkuasa, Manachang digambarkan lebih pendek, berkulit lebih gelap, dan secara fisik kurang kuat dibanding Chamori. Kasta Chamori dibagi lagi menjadi kelas menengah-atas Achoti/Acha'ot, dan Matua/Matao yang merupakan kasta tertinggi. Achoti dapat naik kelas menjadi Matua, dan seorang Matua dapat turun kasta menjadi Achoti, sementara Manachang tidak dapat memperbaiki kedudukannya. Anggota Manachang dan Chamori tidak diizinkan untuk berbaur. Ketiga kelas sama-sama melakukan pekerjaan fisik, tetapi memiliki tugas khusus yang berbeda.[7][20] Le Gobien berteori bahwa masyarakat Chamorro merupakan kumpulan dari suku-suku kecil dengan asal usul yang berbeda-beda. Gagasan ini didukung oleh bukti karakteristik bahasa Chamorro dan kebiasaan sosial mereka.

Pastor Pierre Coomans menulis tentang praktik penghitaman gigi di kalangan wanita Chamorro (juga merupakan kebiasaan yang tersebar luas di Nusantara, Jepang, Tiongkok tenggara, dan sebagian Indocina), yang dianggap sebagai keindahan serta sebagai pembeda dari binatang.[11] Fernberger juga menulis bahwa lelaki muda Chamorro menindik penis mereka, suatu kebiasaan yang berkembang di kawasan Asia Tenggara Maritim.[21]

Cerita rakyat

Cerita tradisional suku Chamorro meliputi kisah taotaomo'na dan birak, serta hantu duende yang diperkenalkan oleh Spanyol sebagai sosok yang tinggal di tempat-tempat seperti Yona, bangunan tua, sekolah, lift hotel, dan jembatan Ma'ina.[22] Taotaomo'na merupakan hantu gentayangan. Sementara birak adalah istilah yang lebih luas yang mungkin merujuk tidak hanya pada hantu, tetapi juga pada iblis.

Referensi

  1. ^ "The Native Hawaiian and Other Pacific Islander Population: 2010" (PDF). census.gov. US Census Bureau. 
  2. ^ "2010 Census Guam Demographic Profile Summary File" (PDF). census.gov. US Census Bureau. 
  3. ^ "Ethnic Origin or Race: 2010 Commonwealth of the Northern Mariana Islands Summary File". census.gov\publisher=US Census Bureau. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 February 2020. Diakses tanggal 11 August 2017. 
  4. ^ "Chamorro definition and meaning – Collins English Dictionary". www.collinsdictionary.com. 
  5. ^ "Chamorro". dictionary.com. Diakses tanggal 9 December 2019. 
  6. ^ [1]
  7. ^ a b Lujan Bevacqua, Michael. "Ancient Chamorro castes". Mampolitiku: Politics. Guampedia. Diakses tanggal 19 June 2012. 
  8. ^ "Spanish-English Dictionary: "Chamorro"". SpanishDict.com. 
  9. ^ "Spanish to English translation: "Chamorro"". Yahoo! Education. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 March 2014. Diakses tanggal 19 June 2012. 
  10. ^ ""Chamorro" definition". Babylon. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-29. Diakses tanggal 19 June 2012. 
  11. ^ a b Flores, Judy. "Hairstyles and teeth staining". Ancient Chamorro Concepts of Beauty. Diakses tanggal 19 June 2012. 
  12. ^ "Public Laws – 33rd". Guam Legislature Archives. 31 January 2017. Diakses tanggal 11 January 2021. 
  13. ^ Daily Post Staff (30 November 2018). "Commission: CHamoru, not Chamorro; Guam's female governor is maga'håga". The Guam Daily Post. Diakses tanggal 11 January 2021. 
  14. ^ Rafael Rodríguez-Ponga. Del español al chamorro: Lenguas en contacto en el Pacífico. Madrid, 2009, Ediciones Gondo, www.edicionesgondo.com
  15. ^ Pereda, Nathalie. "Distribution of authority". Che’lu/Mañe’lu: Siblings. Guampedia. Diakses tanggal 19 June 2012. 
  16. ^ Cunningham, Lawrence (1992). Ancient Chamorro Society. Honolulu, Hawaii: Bess Press, Inc. hlm. 229. ISBN 1-880188-05-8. 
  17. ^ Wuerch, William L.; Ballendorf, Dirk Anthony (1994). Historical Dictionary of Guam and Micronesia. Metuchen, NJ: Scarecrow Press. hlm. 12–13. ISBN 0810828588. 
  18. ^ Hattori, Anne Perez (September 23, 2016). "Folktale: Puntan and Fu'una: Gods of Creation". Guampedia. Diakses tanggal May 28, 2016. 
  19. ^ "How the Young Maidens Saved Guam". Legends of Guam. Guampedia. Diakses tanggal 19 June 2012. 
  20. ^ Tolentino, Dominica. "Higher social class". Matao and Acha’ot. Guampedia. Diakses tanggal 19 June 2012. 
  21. ^ Wernhart, Karl. "FERNBERGER'S ACCOUNT OF THE MARIANAS". A Pre-Missionary Manuscript Record of the Chamorro, Micronesia. Diakses tanggal 19 June 2012. 
  22. ^ Guampdn.com, Ghost stories: Taotaomona and other spirits inhabit Guam [pranala nonaktif]

Pranala luar