Genosida Guatemala atau disebut juga sebagai Genosida orang Maya[1] adalah sebuah peristiwa pembunuhan massal warga sipil Maya pada saat operasi Counter-insurgency. Counter-insurgency, yaitu penumpasan pemberontakan Junta Militer Guatemala pada tahun 1960–1998 yang mengakibatkan 170.000 orang meninggal.

Genosida sering terjadi di benua Amerika. Entah di utara, tengah maupun selatan. Ini diakibatkan oleh para pendatang eropa yang sangat berambisi untuk menguasai wilayah barunya.

Asal mulai pemberontakan ini berawal dari kebencian para warga sipil Maya yang benci dengan tingkah laku pendatang eropa yang semena-mena. Dan mereka merasa tanah airnya telah direbut.

Otomatis sebagai bangsa yang berkuasa di benua Amerika, Militer Guatemala yang sebagian besar merupakan bangsa Spanyol itu, lantas atas nama negara membantai rakyat yang melawan kedaulatan negeri.

Korban

Sekitar 200.000 masyarakat Guatemala terbunuh selama Perang Saudara Guatemala. Sebanyak 93% dari korban dibunuh oleh tentara pemerintah termasuk 40.000 orang yang menghilang. Delapan puluh tiga persen korban adalah orang Maya, yang berarti lebih dari 170.000 orang Maya dan sisanya 17% orang Ladino dibunuh dalam peristiwa Genosida Guatemala. Sebuah penelitian dari Juvenile Division of the Supreme Court pada tanggal 1 Maret 1985 mengungkapkan bahwa lebih dari 200.000 anak telah kehilangan 1 orang tua nya dalam pembunuhan itu. Ada sebanyak 25% orang menghilang mulai tahun 1980, yang berarti di antara 45.000 sampai 60.000 orang dewasa Guatemala terbunuh dalam 1980-1985.

 Referensi

  1. ^ Foster, L.V. (2002). Handbook to Life in the Ancient Maya World (PDF). USA: Facts On File, Inc. ISBN 0-8160-4148-2.