Dicky Candra

pemeran laki-laki asal Indonesia
Revisi sejak 24 Desember 2008 21.12 oleh Kembangraps (bicara | kontrib)

Templat:Infobox artis indonesia Raden Diky Candranegara (lahir 12 Mei 1974) atau yang lebih dikenal dengan Diky Candra adalah seorang pria Indonesia yang berprofesi sebagai pelawak, MC, sutradara, penulis naskah dan aktor dalam dunia hiburan di tanah air. Ia adalah wakil bupati Garut untuk periode 2009-2013.[1]

Karir

Dunia hiburan

Diky memulai karirnya di dunia hiburan dengan menjadi coverboy majalah Mode. Setelah gagal dalam mencoba peruntungan dengan merilis album berjudul "Boleh Nggak" Diky akhirnya lebih banyak berkecimpung di dunia sinetron. Pria beragama Islam ini pernah berakting dalam sinetron Srikhanti, Lorong Waktu (1 dan 2), Titip Rindu Buat Ayah, Bidadari Yang Terluka, Arjuna Mencari Cinta, Jaka Sembung serta Romi dan Yuli. Ia juga pernah hadir sebagai bintang tamu dalam beberapa acara lawak di televisi tanah air seperti Ketoprak Humor (RCTI), Ludruk Kirun (TPI), Gelatak-Gelitik Campur Sari (TVRI), sampai Komedi TopLes (RCTI).

Dunia politik

Pada tahun 2008 Diky-pun mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Garut berpasangan dengan Aceng Fikri melalui jalur independen. Setelah melalu dua putaran akhirnya Aceng-Diky berhasil terpilih menjadi Bupati-Wakil Bupati Garut.

Kehidupan pribadi

Ia mempunyai seorang istri yang bernama Rani Permata (dulu juga pemain sinetron dan janda 1 anak) dan dari perkawinan itu mempunyai 3 anak yaitu anak laki dan perempuan. Sosoknya, memang cukup tanggap dan ramah dalam memberikan keterangan kepada sejumlah pihak, terutama kepada para wartawan yang selalu ingin mencari informasi detail tentang jati dirinya. Tak ayal, dalam setiap isu miring yang biasanya rentan muncul di kalangan para selebritis, Dicky tergolong sangat jarang mengalaminya

Disamping itu, untuk menjalin keharmonisan di lingkungan rumah tangganya, ayah tiga putra-putri ini selalu mengedepankan keutamaan pendidikan agama kepada anggota keluarganya. Ia menambahkan bahwa cara yang telah diambil, dalam menerapkan pendidikan agama di lingkungan keluarganya adalah dengan prinsip tidak pernah menggunakan cara-cara pemaksaan, melainkan dengan cara menerapkan kesadaran.

Dicky dulunya juga tengah berusaha merubah diri setelah statusnya sebagai ayah dari Diffa Maha Chandra, buah cintanya dengan Rani Permata. Bentuk usaha yang dia lakukan adalah berguru pada seorang Kyai. Dicky merasa bahwa masa lalunya sudah terbiasa dengan keluyuran malam dan suka mabuk-mabukan bersama dengan teman-temannya. bahkan teman-teman yang dikenalnya itu banyak dari kalangan preman dan gangster. Ia juga mengaku banyak hal positif yang bisa diambil dari profesinya.

Pranala luar

Rujukan

  1. ^ Permana, KS. Fikri-Diky Cetak Sejarah. Tribun Jabar daring edisi 22 Desember 2008. Diakses 24 Desember 2008.