Bentoel Biru

Revisi sejak 27 September 2021 15.52 oleh Andrerivantozz (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{infobox brand | name= Bentoel Biru | logo= | image= | type= Rokok | currentowner= Bentoel Group | producedby= | origin= Indonesia | related= | markets= Indonesia | trademarkregistrations= | ambassadors= | tagline= ''"Kharisma Rasa Indonesia"'' }} '''Bentoel Biru''' merupakan sebuah merek rokok Sigaret Kretek Mesin (SKM) ternama di Indonesia yang diproduksi oleh Bentoel Group melalui PT Bentoel Prima, Malang. Lalu se...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Bentoel Biru merupakan sebuah merek rokok Sigaret Kretek Mesin (SKM) ternama di Indonesia yang diproduksi oleh Bentoel Group melalui PT Bentoel Prima, Malang. Lalu sempat dialihkan ke PT Suburaman, Malang dan kembali ke PT Bentoel Prima. Rokok ini dianggap legendaris oleh kalangan penikmat rokok, pasalnya, Bentoel Biru adalah salah satu rokok legendaris Indonesia yang tersisihkan. Hebatnya merek rokok ini tetap bertahan di tengah sengitnya persaingan rokok, apalagi dengan segmen harga yang sama.

Bentoel Biru
Jenis produkRokok
PemilikBentoel Group
NegaraIndonesia
PasarIndonesia
Jargon"Kharisma Rasa Indonesia"

Bentoel Biru dulu bernama Bentoel International, pada tahun 2000an awal, kabarnya merajai pasaran. Lalu produk ini kemudian re-launching kembali pada tahun 2007. Sampai pada tahun 2010, Bentoel Biru, hadir dengan Bentoel Biru Slim, namun gagal dipasaran. Hingga akhirnya, Bentoel Biru, kembali hadir dengan kemasan yang berbeda.

Bentoel Biru dari dulu sempat menjadi produk unggulannya di perseroan. Namun, saat ini walaupun, produksi dan distribusi nya yang menurun, tidak membuat kalangan perokok berkurang. Produk Bentoel Biru tetap menjadi pilihan bagi perokok manapun yang loyal akan rasanya. Kandungan Tar rokok Bentoel biru yaitu 30 mg dan nikotin sebesar 1,9 mg. Bentoel Biru cukup laku di pasaran. Barangkali bagi yang dulu pernah merasakan rokok ini telah merasakan perbedaannya dengan versi yang baru.

Pranala luar