Hamzah Zainudin
Dato' Seri Hamzah bin Zainudin (Jawi: حمزة بن زين الدين; lahir 12 Maret 1957) adalah seorang politikus Malaysia yang menjadi Menteri Dalam Negeri Malaysia dari 2020 sampai 2021, kemudian menjabat kembali pada pemerintahan berikutnya sejak Agustus 2021 dan anggota parlemen Dewan Rakyat untuk daerah pemilihan Larut, Perak sejak 2008.[1]
Hamzah Zainudin | |
---|---|
حمزة زين الدين | |
Berkas:Yang Berhormat Dato' Seri Hamzah Zainudin.jpg | |
Menteri Dalam Negeri Malaysia | |
Mulai menjabat 10 Maret 2020[a] | |
Perdana Menteri | |
Pengganti Petahana | |
Menteri Perdagangan Dalam Negeri, Koperasi dan Konsumerisme Malaysia | |
Masa jabatan 29 Juli 2015 – 10 Mei 2018 | |
Perdana Menteri | Najib Razak |
Pengganti
| |
Wakil Menteri Luar Negeri | |
Masa jabatan 16 Mei 2013 – 29 Juli 2015 | |
Perdana Menteri | Najib Razak |
Menteri | Anifah Aman |
Wakil Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas | |
Masa jabatan 10 April 2009 – 15 Mei 2013 Menjabat bersama Palanivel Govindasamy (2010–2011) | |
Perdana Menteri | Najib Razak |
Menteri | Bernard Giluk Dompok |
Pendahulu A Kohillan Pillay | |
Wakil Menteri Perumahan dan Pemerintahan Daerah | |
Masa jabatan 19 Maret 2008 – 9 April 2009 Menjabat bersama Robert Lau Hoi Chew | |
Perdana Menteri | Abdullah Ahmad Badawi |
Menteri | Ong Ka Chuan |
Anggota Parlemen Malaysia dapil Larut | |
Mulai menjabat 8 Maret 2008 | |
Mayoritas | 1,911 (2008) 5,296 (2013) 4,486 (2018) |
Informasi pribadi | |
Lahir | Hamzah bin Zainudin 12 Maret 1957 Perak, Federasi Malaya (sekarang Malaysia) |
Kewarganegaraan | Malaysia |
Partai politik |
|
Afiliasi politik lainnya |
|
Suami/istri | Norashikin Abdul Ghani |
Pekerjaan | Politikus |
Penghargaan
| |
Sunting kotak info • L • B |
Sebelumnya, ia merupakan anggota Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan pada tahun 2019 berpindah partai ke Partai Pribumi Bersatu Malaysia (BERSATU) partai komponen Perikatan Nasional (PN). Ia keluar dari UMNO dan Barisan Nasional (BN) setelah koalisi BN kalah dari Pakatan Harapan pada pemilu 2018, kemudian menjadi anggota parlemen Independen sebelum akhirnya bergabung dengan BERSATU dan Pakatan Harapan (PH) pada Februari 2019.
Karier politik
Setelah terpilih sebagai anggota parlemen, Hamzah dilantik sebagai Wakil Menteri Perumahan dan Pemerintahan Daerah.[2][3] Sebelumnya, ia menjabat sebagai anggota Dewan Negara[4] atau Senator dan Ketua Umum FELCRA Berhad.[5]
Ia memiliki riwayat panjang di kabinet sebagai menteri maupun wakil menteri. Jabatan yang pernah dipercayakan kepadanya adalah Menteri Perdagangan Dalam Negeri, Koperasi dan Konsumerisme, Wakil Menteri Luar Negeri, Wakil Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas dan Wakil Menteri Perumahan dan Pemerintahan Daerah di pemerintahan koalisi Barisan Nasional (BN) dibawah Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi dan Najib Razak sejak Maret 2008 hingga runtuhnya pemerintahan BN pada Mei 2018. Selain itu, ia menjabat sebagai anggota parlemen Dewan Rakyat sejak 8 Maret 2008 menggantikan Raja Ahmad Zainuddin Raja Omar dari BN dan UMNO. Ia mencalonkaan diri kembali pada pemilu 2013 dan pemilu 2018 dengan BN sebagai kendaraan politiknya.
Setelah kejatuhan koalisi pemerintahan BN pada 2018, ia bersama lima anggota parlemen lainnya, yaitu Ikmal Hisham Abdul Aziz, Abdul Latiff Ahmad, Rosol Wahid, Mohd Fasiah Mohd Fakeh dan Shabudin Yahaya menyatakan keluar dari BN dan UMNO.[6] Sebelum keluar dari BN, Hamzah sempat menduduki kursi Kabinet Bayangan Ahmad Zahid Hamidi pada portofolio Perdagangan Dalam Negeri dan Konsumen.
Pada 12 Februari 2019, Hamzah bersama dengan enam anggota parlemen Independen lainnya seperti Ikmal Hisham Abdul Aziz, Abdul Latiff Ahmad, Rosol Wahid, Mohd Fasiah Mohd Fakeh, Shabudin Yahya dan Mas Ermieyati Samsudin bergabung dengan BERSATU dan diterima keanggotannya secara langsung oleh Ketua Umum BERSATU sekaligus Perdana Menteri Mahathir Mohamad.[7] Disaat kejatuhan koalisi pemerintahan Pakatan Harapan, ia tetap berada di BERSATU dan tergabung dalam blok Muhyiddin untuk mendukung Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri. Setelah Muhyiddin menjadi PM Malaysia, ia secara otomatis tergabung dalam koalisi pemerintahan Perikatan Nasional pada Februari 2020.
Sebagai anggota Partai Pribumi Bersatu Malaysia, Hamzah terpilih sebagai Sekretaris Jenderal partai tersebut sejak 26 Maret 2020 menggantikan Marzuki Yahya setelah dipecat dari BERSATU sekaligus bagi koalisi PN sejak 7 Agustus 2020.
Kontroversi
Pada 2021, ia tertangkap sedang melakukan percakapan telepon dengan IGP yang akan segera pensiun untuk memungkinkan dia mentransfer staf secara internal dan memiliki yurisdiksi tertentu dari Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM) yang secara tidak langsung akan mengganggu operasi dan mengurangi kepercayaan masyarakat kepada PDRM. Pada pekan terakhir IGP menjabat, Abdul Hamid Bador membeberkan semua trik kotor upaya persidangan Hamzah untuk mengganggu PDRM dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi reputasi PDRM. Dengan penuh keyakinan, ia mengakui bahwa suara rekaman itu adalah miliknya dan berdiri dikoreksi karena tidak melanggar hukum meskipun komentar IGP tentang bagaimana campur tangan politisi akan membuat operasi PDRM menjadi sulit.[8][9][10][11][12]
Kesehatan
Diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri, Hamzah terkonfirmasi positif COVID-19 pada 12 Januari 2021 setelah melakukan tes usap sehari sebelumnya. Kemudian dirinya dirawat ditempat yang telah dirahasiakan dan dipantau oleh pihak Kementerian Kesehatan. Diantara anggota Kabinet Muhyiddin, Hamzah menjadi menteri ketiga dalam empat hari yang dinyatakan positif, termasuk Mustapa Mohamed dan Rina Harun.[13][14]
Hasil pemilihan
Tahun | Calon | Suara | % | Lawan | Suara | % | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2008 | Hamzah Zainudin (UMNO) | 15,878 | 52% | Mohd Dhari Othman (PAS) | 13,967 | 46% | ||
2013 | Hamzah Zainudin (UMNO) | 22,184 | 56% | Mohd Fauzi Shaari (PAS) | 16,888 | 43% | ||
Raveendran M. Vallikana (IND) | 278 | 1% | ||||||
2018 | Hamzah Zainudin (UMNO) | 18,184 | 46% | Abu Husin Mohammad (PAS) | 13,698 | 35% | ||
Khairil Anuar Akhiruddin (PPBM) | 7,738 | 20% |
Catatan
- ^ Ketika pembubaran Kabinet Muhyiddin pada 16 Agustus 2021 diikuti oleh pengunduran diri massal anggota kabinet. Kemudian ditunjuk kembali sebagai menteri dengan jabatan yang sama di Kabinet Ismail Sabri.
Referensi
- ^ "Hamzah Zainudin, Y.B. Datuk" (dalam bahasa Melayu). Parlemen Malaysia. Diakses tanggal 13 Juni 2010.
- ^ "Malaysia Decides 2008". The Star (Malaysia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Agustus 2008. Diakses tanggal 2 Januari 2010.
- ^ "Branch Offices of Solid Waste Management Corporation To Be Set Up". Berita Wilayah. 30 Maret 2008. Diakses tanggal 2 Januari 2009.
- ^ "Don't sideline Umno, BN elected reps told". Daily Express (East Malaysia). 20 August 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 June 2011. Diakses tanggal 2 January 2009.
- ^ Leoi Leoi, Sim (19 April 2003). "Felcra reminded of its social obligations". The Star (Malaysia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 June 2011. Diakses tanggal 2 January 2009.
- ^ Mazwin Nik Anis, Muguntan Vanar and Zakiah Koya (15 Desember 2018). "Six more MPs leave Umno". The Star. Diakses tanggal 15 Desember 2018.
- ^ Mazwin Nik Anis and Joseph Kaos Jr (12 Februari 2019). "Seven Umno MPs join Bersatu". The Star. Diakses tanggal 13 Februari 2019.
- ^ "It's me in leaked audio recording, confirms Hamzah". Free Malaysia Today. Diakses tanggal 10 Mei 2021.
- ^ "It was me, nothing wrong with it, Hamzah says of leaked audio recording". The Star. Diakses tanggal 10 Mei 2021.
- ^ "Report: Ex-IGP Hamid says Home Minister Hamzah trying to configure Special Branch for own political gains". Malay Mail. Diakses tanggal 10 Mei 2021.
- ^ "Ex-IGP blasts Hamzah again, claims he exploited Special Branch". Focus Malaysia. Diakses tanggal 10 Mei 2021.
- ^ "M'sian Home Minister Hamzah Zainudin latest cabinet member to test positive for Covid-19". Today Online. 12 Januari 2021. Diakses tanggal 12 Januari 2021.
- ^ "Malaysian Home Affairs Minister Hamzah Zainudin tests positive for COVID-19; third Cabinet case in 4 days". CNA. 12 Januari 2021. Diakses tanggal 12 Januari 2021.
- ^ "Malaysia Decides 2008". The Star. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 April 2008. Diakses tanggal 25 Januari 2010. Percentage figures are calculated based on total turnout.
- ^ "Keputusan Pilihan Raya Umum Parlimen/Dewan Undangan Negeri" (dalam bahasa Melayu). Komisi Pemilihan Umum Malaysia. Diakses tanggal 4 Februari 2017. Percentage figures based on total turnout.
- ^ "Malaysia General Election". undiinfo Malaysian Election Data. Malaysiakini. Diakses tanggal 4 Februari 2017. Hasil hanya tersedia dari pemilihan umum 2004.
- ^ "KEPUTUSAN PILIHAN RAYA UMUM 13". Sistem Pengurusan Maklumat Pilihan Raya Umum (dalam bahasa Melayu). Komisi Pemilihan Umum Malaysia. Diakses tanggal 24 Maret 2017.
- ^ "my undi : Kawasan & Calon-Calon PRU13 : Keputusan PRU13 (Salinan arsip)". www.myundi.com.my. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 March 2014. Diakses tanggal 9 April 2014.
- ^ "Keputusan Pilihan Raya Umum ke-13". Utusan Malaysia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Maret 2018. Diakses tanggal 26 Oktober 2014.
- ^ "SEMAKAN KEPUTUSAN PILIHAN RAYA UMUM KE - 14" (dalam bahasa Melayu). Komisi Pemilihan Umum Malaysia. Diakses tanggal 17 Mei 2018. Percentage figures based on total turnout.
- ^ "The Star Online GE14". The Star. Diakses tanggal 24 Mei 2018. Percentage figures based on total turnout.