Bintang Tionghoa merupakan koran yang terbit pertama kali pada 3 Januari 1914 di Padang, Sumatra Barat. Pendirinya adalah Tjoa Eng Toek.[1][2]

Menurut buku Seabad Pers Kebangsaan: 1907-2007, sejak pertama kali terbit, koran ini berusaha tak terjebak pada diskriminasi berdasarkan suku bangsa bagi target pembaca. Jargon koran ini yaitu, "Soera Boeat Segala Bangsa". Konsekuensinya, Bintang Tionghoa tidak hanya memperbincangkan isu-isu Tionghoa, tapi juga berbagai masalah dalam wacana lokal, nasional, maupun internasional.[1]

Jangkauan koran ini tidak hanya di Padang, tapi juga daerah lainnya di Sumatra Barat dan Utara serta Pulau Jawa.[1]

Redakturnya adalah Marah Baginda yang kemungkinan adalah seorang pribumi karena pada kurun itu belum lazim peranakan mengganti namanya menjadi nama Indonesia. Sementara itu, bertindak sebagai wakil pemimpin redaksi dan turut bertanggung-jawab atas isi surat kabar adalah Lhi Kok Shoei, sementara Phoa Leng sebagai Direktur dan Oei Kim Hoa sebagai administratie.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d Seabad Pers kebangsaan, 1907–2007 (edisi ke-Cet. 1). Jakarta: I:Boekoe. 2007. hlm. 97–100. ISBN 978-979-1436-02-1. OCLC 289071007. 
  2. ^ Adinegoro (1949). Falsafah ratu dunia (dalam bahasa Melayu). Balai Pustaka.