Keamanan pangan

disiplin ilmiah tentang penanganan, penyiapan, dan penyimpanan makanan dengan cara-cara yang mencegah penyakit bawaan makanan

Keamanan pangan (atau higiene makanan) adalah metode/disiplin ilmiah berkaitan dengan penanganan, penyiapan, dan penyimpanan makanan untuk mencegah penyakit dari makanan atau keracunan makanan. Terjadinya dua atau lebih kasus penyakit serupa akibat konsumsi makanan biasa dikenal sebagai wabah keracunan makanan atau keracunan massal.[1][2]

Hidangan jalanan di perumahan kumuh Jakarta, ca 2004. Di negara berkembang dan kurang berkembang praktik keamanan pangan relatif kurang diperhatikan
Laboratorium FDA sedang menguji mikroorganisme pada makanan laut

Keamanan pangan mencakup sejumlah rutinitas yang harus diikuti untuk menghindari potensi bahaya kesehatan. Dengan cara ini, keamanan pangan sering tumpang tindih dengan ketahanan pangan untuk mencegah kerugian bagi konsumen. Jejak dalam garis pemikiran ini adalah keamanan antara industri dan pasar, serta kemudian antara pasar dan konsumen. Dalam mempertimbangkan praktik industri ke pasar, pertimbangan keamanan pangan mencakup asal-usul pangan termasuk praktik yang berkaitan dengan pelabelan pangan, higiene pangan, bahan tambahan pangan dan residu pestisida, serta kebijakan bioteknologi dan pangan, pedoman pengelolaan sistem inspeksi dan sertifikasi untuk pangan impor dan ekspor pemerintah. Dalam mempertimbangkan praktik pasar ke konsumen, makanan harus aman saat beredar di pasaran, dengan memperhatikan pengiriman dan penyiapan makanan yang aman untuk konsumen.

Makanan dapat menularkan patogen yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian manusia dan hewan. Jenis utama patogen dalam bahan pangan adalah bakteri, virus, kapang, dan jamur. Makanan juga dapat berfungsi sebagai media pertumbuhan dan reproduksi patogen. Di negara maju terdapat standar yang rumit untuk penyiapan bahan makanan, sedangkan di negara kurang berkembang seringkali ada standar yang lebih sederhana dan penegakan yang kurang dari standar tersebut. Masalah utama lainnya adalah ketersediaan air bersih yang memadai, yang biasanya merupakan hal penting dalam penyebaran penyakit.[3] Secara teori, keracunan makanan 100% dapat dicegah. Namun hal ini tidak dapat dicapai karena banyaknya jumlah orang yang terlibat dalam rantai pasokan, serta fakta bahwa patogen tetap dapat masuk ke dalam makanan tidak peduli berapa banyak tindakan dan upaya pencegahan yang diambil.

Referensi

  1. ^ Texas Food Establishment Rules. Texas DSHS website: Texas Department of State Health Services. 2015. hlm. 6. 
  2. ^ Rakhmawati, Anna; Umniyatie, Siti; Yulianti, Evy (11 September 2017). "Pelatihan Identifikasi Potensi Hazard Bahan Pangan Sebagai Upaya Pencegahan Keracunan Jajanan Anak Sekolah". Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA. 1 (2): 62–69. doi:10.21831/jpmmp.v1i2.15561. ISSN 2549-4899. 
  3. ^ Shiklomanov, I. A. (2000). "Appraisal and Assessment of World Water Resources" (PDF). Water International. International Water Resources Association. hlm. 11–32. 

Bacaan lanjutan

Jurnal

Pranala luar