Najwa Shihab
Najwa Shihab, S.H. (lahir 16 September 1977)[1] adalah pembawa acara, jurnalis, aktris, feminis, dan aktivis media sosial Indonesia yang berketurunan Bugis dan Arab. Najwa adalah putri kedua Quraish Shihab, yang merupakan Menteri Agama Republik Indonesia di era Kabinet Pembangunan VII dan keponakan dari politikus Alwi Shihab. Ia menikah dengan Ibrahim Sjarief Assegaf pada tahun 1997, dan sudah dikaruniai satu orang anak laki-laki bernama Izzat Assegaf.
Najwa Shihab | |
---|---|
Lahir | Najwa Shihab 16 September 1977 Ujung Pandang, Sulawesi Selatan, Indonesia |
Almamater |
|
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 2001–sekarang |
Suami/istri | Ibrahim Sjarief Assegaf
(m. 1997) |
Anak | Izzat Assegaf |
Keluarga |
|
Najwa adalah alumni Fakultas Hukum UI angkatan 1996. Semasa SMA ia terpilih mengikuti program American Field Service (AFS), yang di Indonesia program ini dilaksanakan oleh Yayasan Bina Antarbudaya, selama satu tahun di Amerika Serikat. Awalnya merintis karier di RCTI, pada 2001 ia memilih bergabung dengan Metro TV karena stasiun televisi itu dinilai lebih menjawab minat besarnya terhadap dunia jurnalistik Rujukan kosong (bantuan). Dari menjadi reporter di Metro TV, ia kemudian diangkat menjadi jangkar berita dalam sejumlah program berita prime time seperti Metro Hari Ini dan Suara Anda, sebelum memiliki program gelar wicara sendiri yang dinamakan Mata Najwa pada 2010.
Pada Agustus 2017, melalui episode Catatan tanpa Titik, ia secara resmi mengundurkan diri dari Metro TV yang telah membesarkan namanya.[2] Pada 10 Januari 2018, Najwa Shihab melalui Mata Najwa tampil kembali di Trans7 dengan tetap menempati slot yang sama seperti sewaktu di Metro TV, yakni hari Rabu pukul 20:00 WIB.[3]
Pada tahun 2018, Najwa Shihab mendirikan Narasi, sebuah perusahaan berita dan media omni-channel yang menciptakan dan mengelola beberapa jenis konten.[4]
Karier
Penghargaan yang diraih
Pada tahun 2005, ia memperoleh penghargaan dari PWI Pusat dan PWI Jaya untuk laporan-laporannya dari Aceh, saat bencana tsunami melanda kawasan itu, Desember 2004. Liputan dan laporannya dinilai memberi andil bagi meluasnya kepedulian dan empati masyarakat luas terhadap tragedi kemanusiaan itu.[5]
Najwa tiba di Aceh pada hari-hari pertama bencana, menjadi saksi mata kedahsyatan musibah itu, berada di tengah tumpukan mayat yang belum terurus, dan menjadi saksi pula betapa pemerintah tidak siap menghadapinya. Tak heran beberapa laporan langsung yang dilakukannya terasa kedalaman emosionalnya. Meski demikian ia tidak kehilangan daya kritis dan ketajamannya, kendati orang yang dianggap paling bertanggung jawab atas penanganan pasca-bencana adalah Alwi Shihab, Menko Kesra waktu itu, yang tak lain adalah pamannya. Pakar komunikasi UI, Effendi Ghazali yang terkesan dengan laporan-laporannya, menyebut fenomena itu sebagai Shihab vs. Shihab.[5]
Tahun 2006 ia terpilih sebagai Jurnalis Terbaik Metro TV, dan masuk nominasi Pembaca Berita Terbaik Panasonic Awards.
Pada tahun yang sama, bersama sejumlah wartawan dari berbagai negara, Najwa terpilih menjadi peserta Senior Journalist Seminar yang berlangsung di sejumlah kota di AS, dan menjadi pembicara pada Konvensi Asian American Journalist Association.
Tahun 2007, pengakuan terhadap profesionalisme Najwa tidak hanya datang dari dalam negeri, tapi juga mancanegara. Terbukti, selain kembali masuk nominasi Pembaca Berita Terbaik Panasonic Awards, ia juga masuk nominasi (5 besar) ajang yang lebih bergengsi di tingkat Asia, yaitu Asian Television Awards untuk kategori Best Current Affairs/Talkshow Presenter. Pengumuman pemenang dilangsungkan pada bulan November 2013 di Singapura. Jika pada Panasonic Awards pemenang dipilih dari jumlah sms terbanyak, maka penentuan pemenang pada Asian TV Awards dilakukan oleh panel juri yang beranggotakan TV broadcaster senior dari berbagai negara di Asia.
Salah satu acara yang dipandu Najwa Shihab dan cukup membekas di benak publik, adalah debat kandidat Gubernur DKI Jakarta. Debat yang mempertemukan pasangan Fauzi Bowo-Priyanto dan Adang Daradjatun-Dani Anwar itu diselenggarakan oleh KPUD DKI Jakarta, disiarkan secara langsung oleh Metro TV dan Jak TV. Najwa terpilih sebagai pemandu debat menyisihkan sejumlah pembawa acara yang diseleksi KPUD DKI Jakarta.
Lantaran memutuskan untuk secara total terjun di dunia jurnalistik dan TV broadcast, Najwa terus-menerus berupaya memperkuat dan memperkaya wawasan keilmuannya. Pada awal 2008, ia terbang ke Australia sebagai peraih Full Scholarship for Australian Leadership Awards dan mendalami bidang hukum media.
Pada tahun 2015, kembali Najwa Shihab masuk sebagai nominasi Presenter Berita Terbaik Panasonic Awards, walaupun pada akhirnya Putra Nababan yang diputuskan sebagai pemenang.
Selain itu juga, Najwa Shihab yang kerap di panggil dengan Sebutan "Nana" tersebut. Pada tahun 2018 silam, ternyata dirinya membuka sebuah perusahaan sendiri di bidang digital content yang bernama Co-founder PT Narasi Citra Sahwahita.
Duta Baca Indonesia dan Duta Pustaka Bergerak
Najwa Shihab ditunjuk sebagai Duta Baca Indonesia (2016-2020) oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, dengan tugas utama menyebarkan minat baca ke penjuru negeri. Selain Duta Baca Indonesia, Najwa juga menjadi Duta Pustaka Bergerak. Jaringan literasi yang mendedikasikan untuk membangun perpustakaan bergerak, dari satu wilayah ke wilayah lain, dengan sarana prasarana sederhana. Dalam program tersebut, ada pihak-pihak yang menyebarkan buku memakai kuda, pedati, perahu, vespa, dan sebagainya. Tugas Najwa adalah membangun kepedulian terhadap buku dan gerakan membaca, menyebarkan bahan bacaan ke berbagai penjuru negeri, dalam upayanya meningkatkan minat baca di Indonesia.
Buku Terkait
- Mantra Layar Kaca, Fenty Effendy, 2015
- Catatan Najwa, Najwa Shihab, 2016
- Berguru News Anchor pada Najwa Shihab, Penerbit Republika
Penghargaan dan nominasi
Tahun | Penghargaan | Kategori | Hasil |
---|---|---|---|
2010 | Panasonic Gobel Awards 2010[6] | Presenter Berita Terfavorit | Nominasi |
2011 | Panasonic Gobel Awards 2011[6] | Presenter Berita Terfavorit | Nominasi |
Presenter Talkshow Terfavorit | Nominasi | ||
2012 | Panasonic Gobel Awards 2012 | Presenter Talkshow Berita & Informasi Terfavorit | Nominasi |
2013 | Panasonic Gobel Awards 2013[6] | Presenter Berita & Informasi Terfavorit | Nominasi |
Presenter Talkshow Berita & Informasi Terfavorit | Nominasi | ||
2014 | Panasonic Gobel Awards 2014 | Presenter Berita & Talkshow Berita Terfavorit | Nominasi |
2015 | Panasonic Gobel Awards 2015 | Presenter Talkshow Berita & Informasi Terfavorit | Menang |
2016 | Panasonic Gobel Awards 2016 | Presenter Talkshow | Nominasi |
2017 | Panasonic Gobel Awards 2017 | Presenter Talkshow Current Affairs & News | Menang |
2018 | Panasonic Gobel Awards 2018 | Presenter Talkshow Berita | Nominasi |
Indonesian Television Awards 2018 | Pembawa Acara Terpopuler | Nominasi |
Penghargaan lain
- Insan Pertelevisian Terbaik dalam ajang Panasonic Gobel Awards (2015)
- The Influential Woman of The Year dari Elle Magazine (2015)
- Most Progressive Figure oleh Forbes Magazine (2016)
- Presenter Pemilukada Terbaik oleh Badan Pengawas Pemilu (2017)
- Young Global Leader oleh The World Economic Forum (2018)
- Highly Commended for the Best Current Affairs Presenter di Asian Television Award (2019 dan 2017)
- Australian Alumni Award for Journalism and Media (2019)
- National Award for Journalistic Contribution to Democracy (2019)
- Jurnalis Terbaik Metro TV 2006[6]
- Young Global Leader (YGL) 2011 dari World Economic Forum (WEF)[6]
- Asian Television Awards (ATA) 2011 Pemenang Kedua atau Highly Commended
- Best Current Affairs Presenter dalam acara Mata Najwa di Metro TV. Sebelumnya pada tahun 2009 juga menjadi Juara kedua dan pada tahun 2007 menjadi Juara Ketiga.[7]
Filmografi
Film
Tahun | Judul | Peran | Produksi | Keterangan |
---|---|---|---|---|
2011 | Serdadu Kumbang | Penyiar Berita | Alenia Pictures | Sebagai kameo |
2012 | Bidadari-Bidadari Surga | — | Starvision Plus | Sebagai produser |
2019 | Pretty Boys | Najwa Shihab | Anami Films The Pretty Boys Pictures |
Sebagai kameo |
Referensi
- ^ "Najwa Shihab, Diingatkan Anak Aceh". Republika. 18 Mei 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-29. Diakses tanggal 2007-06-19.
- ^ "Ini ternyata alasan Najwa Shihab keluar dari Metro TV". Diakses tanggal 9 Agustus 2017.
- ^ "Program 'Mata Najwa' Nongol Lagi, Tapi Kini Pindah ke Trans7". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-06-05.
- ^ Rahman, Adi Fida. "Najwa Shihab Sempat Galau Saat Bikin Startup". detikinet (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-09-07.
- ^ a b "Najwa Shihab Peroleh PWI-Jaya Award". Kompas Cybermedia. 2 Februari 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-03-22. Diakses tanggal 2007-06-19.
- ^ a b c d e "Biografi Najwa Shihab". Diakses tanggal 1 Juli 2014. line feed character di
|title=
pada posisi 15 (bantuan) - ^ "Najwa Shihab Raih Asian Television Award". 12 Desember2011.
Pranala luar
- (Inggris) Profil pembawa acara berita MetroTV Diarsipkan 2007-06-09 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Profil Najwa Shihab di situs web Fakultas Hukum UI Diarsipkan 2007-07-04 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Najwa Shihab, Saya Itu Aslinya Seperti Ini. Top Career Diarsipkan 2017-02-11 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Situs Web Najwa Shihab Diarsipkan 2020-04-26 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Situs Web Mata Najwa Diarsipkan 2019-01-25 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Najwa Shihab di Instagram