Katai merah
Bintang Katai merah adalah bintang deret utama dengan kelas M atau K yang berukuran sekitar 0.08-0.5 M⊙ dan bersuhu rendah (sekitar 2500-400 Kelvin).[1] Karena suhunya yang rendah tersebut membuat bintang ini berwarna merah, dan juga karena ukurannya yang kecil tersebut membuat bintang ini terlalu redup untuk terlihat sehingga terlalu sulit untuk diamati.
Menurut para astronom, ada sekitar 20-30 katai merah yang dekat dengan bumi,[2] tetapi terlalu redup untuk bisa terlihat. Bintang katai merah terdekat dengan bumi adalah Proxima Centauri. Bintang ini juga sulit dilihat sehingga hanya bisa dilihat melalui teleskop Inframerah maupun teleskop sekelas Teleskop Hubble.
Katai merah merupakan bintang mayoritas di galaksi Bima Sakti dan merupakan bintang yang satu-satunya dapat bertahan hidup hingga bertriliun tahun. Contohnya adalah bintang Barnard yang dapat bertahan hidup hingga sekitar 2.5 triliun tahun (dimana angka ini melebihi umur alam semesta). Ini dikarenakan bintang katai merah memiliki massa yang kecil, sebagaimana bintang Barnard yang memiliki massa sekitar 0.16 M⊙. Karena umurnya yang sangat panjang, ia bisa digunakan untuk menghitung umur gugus bintang[3]
Tipe spektrum | Massa (M☉) | Luminositas (L☉) | Temperatur Efektif (K) | Warna Index |
---|---|---|---|---|
M0V | 0.57 | 0.069 | ||
M1V | 0.5 | 0.041 | ||
M2V | 0.44 | 0.029 | ||
M3V | 0.37 | 0.016 | ||
M4V | 0.23 | 7.2x10-3 | ||
M5V | 0.16 | 3.0x10-3 | ||
M6V | 0.10 | 1.0x10-3 | ||
M7V | 0.09 | 6.5x10-4 | ||
M8V | 0.085 | 5.2x10-4 | ||
M9V | 0.08 | 3.0x10-4 |
Referensi
- ^ "Red Dwarf | COSMOS". astronomy.swin.edu.au (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-28.
- ^ "Red Dwarfs: The Most Common and Longest-Lived Stars". Space.com. Diakses tanggal 2017-11-28.
- ^ "10 Interesting Facts about Red Dwarf Stars" (dalam bahasa Inggris). 2017-07-22. Diakses tanggal 2017-11-28.
Pranala luar
- Variable stars AAVSO
- Stellar Flares Publications about Flares by the Stellar Activity Group (UCM)
- Red Dwarfs Jumk.de
- Red Star Rising : Small, cool stars may be hot spots for life – Scientific American (November 2005)