DJI (perusahaan)

perusahaan asal Tiongkok

SZ DJI Technology Co., Ltd.[3] (berbisnis dengan nama DJI) adalah sebuah perusahaan teknologi asal Tiongkok yang berkantor pusat di Shenzhen, Guangdong dengan pabrik tersebar di seluruh dunia. DJI terkenal sebagai produsen pesawat tanpa awak (lebih dikenal sebagai "drone") untuk videografi dan fotografi udara. DJI juga merancang dan memproduksi gimbal kamera, platform penerbangan, kamera, sistem propulsi, stabilisator kameras dan sistem kendali penerbangan.

SZ DJI Technology Co., Ltd.
DJI
Nama asli
大疆创新科技有限公司
Swasta
Industri
Didirikan2006; 18 tahun lalu (2006)
PendiriFrank Wang (Wāng Tāo)
Kantor pusat,
Wilayah operasi
Seluruh dunia
Produk
PendapatanKenaikan CN¥ 18 milyar (USD 2,83 milyar)[1] (2017)
Karyawan
sekitar 6.000[2] (2017)
Divisi
  • Tiongkok
  • Jepang
  • Amerika Utara
  • Eropa
  • Chile
Anak usahaHasselblad
Situs webdji.com
Facebook: DJI X: DJIGlobal Instagram: djiglobal Youtube: UCjxExztw3c_PeIt5BYW17TA Vimeo: Dji Modifica els identificadors a Wikidata

DJI merupakan pemimpin pasar global pada industri drone komersial dan sipil, dengan pangsa pasar lebih dari 70 persen.[4] Teknologi drone-nya telah digunakan di seluruh dunia untuk keperluan industri musik, televisi, dan film, termasuk video musik K-pop dan serangkaian produksi televisi yang berhasil masuk nominasi Penghargaan Emmy, seperti The Amazing Race, American Ninja Warrior, Better Call Saul dan Game of Thrones.[5][6][7][8][9][10]

Pada tahun 2017, DJI memenangkan Penghargaan Teknologi & Teknik Emmy atas teknologi kamera drone-nya, yang diakui kehebatannya dalam mendorong kreativitas, dengan menyediakan sutradara dan sinematografer sebuah platform yang mudah diakses dan dengan harga terjangkau untuk mengambil gambar dari udara, dan menciptakan tampilan khas beberapa program televisi.[11]

Sejarah

 
Gerai DJI di Shenzhen, Guangdong, Tiongkok

DJI didirikan pada tahun 2006 oleh Frank Wang (Wāng Tāo, 汪滔).[12] Wang, yang pergi ke Hong Kong pada tahun 2003 setelah mendaftar pada program sarjana di Hong Kong University of Science and Technology (HKUST), diberi HK$18.000 (US$2.300) oleh pihak universitas untuk mengadakan riset dan mengembangkan sebuah drone pada tahun 2005. Wang pun mendirikan DJI pada tahun 2006 di asramanya di HKUST.

Nama DJI merupakan singkatan dari Dà-Jiāng Innovations ("inovasi besar pelopor"), namun pada awalnya lebih sering disebut Dà-Jiāng Sciences.[13]

Produksi drone pertaman DJI adalah seri S800 yang diluncurkan pada tahun 2013.

Kontroversi

Pada bulan Januari 2015, sebuah drone DJI Phantom 3 jatuh di taman selatan White House, di Washington, D.C..[14] DJI kemudian menambahkan sebuah geosistem pada perangkat lunak drone, untuk mencegah drone diterbangkan di kawasan udara terlarang, dan memaksa semua pengguna untuk mengunduh pembaruan perangkat lunak ini. Sistem baru ini akan melarang penerbangan drone di dekat zona terlarang, berdasarkan lokasi yang terdeteksi di GPS.[15]

Beberapa organisasi militer juga menggunakan produk DJI untuk misi fotografi udara, termasuk Angkatan Darat Amerika Serikat. Drone buatan DJI merupakan drone yang paling banyak dipakai oleh Angkatan Darat Amerika Serikat. Walaupun begitu, pada bulan Agustus 2017, Angkatan Darat Amerika Serikat mempublikasikan panduan internal untuk menghentikan penggunaan suku cadang dan drone buatan DJI atas alasan keamanan. Manajer Hubungan Masyarakat DJI, Michael Perry menyatakan keterkejutan dan kekecewaannya atas tindakan ini. Seorang juru bicara Angkatan Darat Amerika Serikat mengklaim bahwa panduan internal ini masih dalam tahap peninjauan kembali.[16] Walaupun Angkatan Darat Amerika Serikat telah berhenti menggunakan produk DJI, Marinir Amerika Serikat masih tetap menggunakan produk DJI sebagai platform fotografi komersial.[17] pada tahun 2019, Angkatan Udara dan Angkatan Laut Amerika Serikat masih tetap membeli produk DJI untuk digunakan oleh pasukan khususnya, melalui pengecualian yang diberikan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.[18]

Pada tanggal 17 November 2017, Ars Technica memberitakan adanya pengaksesan ilegal terhadap data pengguna di DJI.[19] National Oceanic and Atmospheric Administration tidak menemukan bukti drone DJI berusaha mentransfer data dari pesawat.[20] Pada tahun 2017, DJI mengumumkan Mode Data Lokal untuk drone, sehingga data penerbangan dapat ditransfer via Internet. Wakil Presiden DJI bidang Kebijakan dan Hukum, Brendan Schulman menyangkal berita Ars Technica, dengan mengatakan bahwa “DJI berkomitmen untuk melindungi privasi foto, video, dan data penerbangan pengguna." DJI juga menekankan bahwa drone buatannya tidak pernah dipasarkan ke militer.[21][22]


Pada tanggal 21 Januari 2019, DJI mengumumkan bahwa penyelidikan internal telah menemukan adanya penipuan "ekstensif" yang dilakukan oleh oknum pegawai, dengan "menggelembungkan harga suku cadang dan bahan pada produk tertentu, untuk keuntungan pribadi."[23] DJI memperkirakan total kerugian akibat penipuan ini mencapai "lebih dari RMB 1 milyar" (US$147 juta) namun menyatakan bahwa perusahaan "tidak merugi pada tahun 2018."[24]

Referensi

  1. ^ "Drone-maker DJI to develop more industry applications - Chinadaily.com.cn". Jan 27, 2018. Diakses tanggal Jan 30, 2018. 
  2. ^ "ABOUT DJI". 
  3. ^ "Company Overview of SZ DJI Technology Co., Ltd". www.bloomberg.com. Diakses tanggal 2018-12-03. 
  4. ^ "World's top drone seller made $2.7 billion". January 3, 2018. 
  5. ^ "Up: A Chinese firm has taken the lead in a promising market". The Economist. 11 April 2015. Diakses tanggal 19 April 2015. 
  6. ^ "DJI, Qianxun partnership to promote the BeiDou system - Business - Chinadaily.com.cn". www.chinadaily.com.cn. 
  7. ^ "SlashGear's Best of IFA 2017". SlashGear. 1 September 2017. 
  8. ^ "DJI & K-Pop Powerhouse Zanybros Form Strategic Partnership". AsiaOne. 
  9. ^ Schroth, Frank (31 August 2017). "DJI Wins 2017 Emmy for Technology and Engineering". DRONELIFE. 
  10. ^ Fitzpatrick, Alex. "The DJI Spark Is The First Drone I Actually Want To Buy". Time. 
  11. ^ Schroth, Frank (31 August 2017). "DJI Wins 2017 Emmy for Technology and Engineering". DRONELIFE. 
  12. ^ Colum Murphy and Olivia Geng (November 10, 2014). "Q&A: Chinese Drone Founder Explains Why Steve Jobs Is His Role Model". The Wall Street Journal. Diakses tanggal March 2, 2015. 
  13. ^ "10 Things You Probably Didn't Know About DJI". Uplift Drones. June 20, 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-20. 
  14. ^ "Drone maker DJI bans Washington flights after White House crash". BBC (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-01-24. 
  15. ^ "FLY SAFEGEO-ZONE MAP". DJI (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-01-24. 
  16. ^ US Army calls for units to discontinue use of DJI equipment - sUAS News. 4 August 2017
  17. ^ The U.S. Military Shouldn’t Use Commercial Drones Slate. August 2017
  18. ^ "US Military Still Buying Chinese-Made Drones Despite Spying Concerns". VOA (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-09-18. 
  19. ^ "DJI left private keys for SSL, cloud storage in public view and exposed customers". 
  20. ^ "A government study found DJI drone, banned by US Army, kept data safe". 7 Aug 2017. 
  21. ^ "DJI Launches Privacy Mode For Drone Operators To Fly Without Internet Data Transfer". 
  22. ^ DJI adds an offline mode to its drones for clients with ‘sensitive operations’ - techcrunch. 14 August 2017
  23. ^ Berlinger, Joshua. "Chinese drone maker DJI uncovers fraud that could cost it $150 million". CNN. Diakses tanggal 23 January 2019. 
  24. ^ Horwitz, Josh (22 January 2019). "China drone maker DJI says $150 million scam involved staff padding..." Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 23 January 2019. 

Pranala luar