Gerilya

artikel daftar Wikimedia

Perang Gerilya merupakan terjemahan dari bahasa Spanyol: guerrilla yang secara harafiah berarti perang kecil.

Perang gerilya adalah perang yang dilakukan secara sembunyi sembunyi, penuh kecepatan, sabotase dan biasanya dalam kelompok yang kecil tapi sangat fokus dan efektif. . A.H. Nasution yang pernah menjabat pucuk panglima Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Darat (TNI-AD) menuliskan di buku "Pokok-pokok Gerilya". Bagi tentara perang gerilya sangatlah efektif. Mereka dapat mengelabui,menipu atau bahkan melakukan serangan kilat. Taktik ini juga sangat membantu dan manjur saat menyerang musuh dengan jumlah besar yang kehilangan arah dan tidak menguasai medan. Kadang taktik ini juga mengarah pada taktik mengepung secara tidak terlihat (invisible). Sampai sekarang taktik ini masih dipakai teroris untuk sembunyi. Jika mereka menguasai medan mereka dapat melakukan: penahanan sandera, berlatih, pembunuhan, hingga menjadi mata-mata. Dan musuh dapat melakukan nomaden, yaitu berpindah-pindah dan menyerang secara bersembunyi tanpa ketahuan oleh lawan.Tokoh besar dalam gerilya ini adalah Jendral Soedirman dari Indonesia bahkan karena siasat nya ini membuat pasukan Belanda ketar ketir ketika mereka, belanda terutama yang menang gaya doang, di suruh perang gerilya malah cupu dan tidak bisa menang melawan pasukan gerilya Indonesia saat itu, kemudian ditiru oleh Ho Chi Minh sehingga Vietnam Utara menang telak melawan Vietnam Selatan dan Amerika Serikat.

Taktik Gerilya juga digunakan banyak pasukan resistensi, seperti Pasukan Resistensi Spanyol dibawah pendudukan Napoleon Bonaparte. Taktik ini di sangat cocok jika digunakan di wilayah yang dikenal pengguna taktik, dan jika memilik banyak penghalang.

Taktik gerilya kurang lebih berlangsung secara diam diam, mematikan musuh dalam serangan kejutan. Sehingga menjebak musuh adalah hal yang paling utama dalam taktik gerilya. Perang Gerilya diyakini sudah ada sejak tahun 3100 sebelum masehi. Namun tidak ditemukannya bukti prnggunaan taktik sebelum tahun 3100 SM. Strategis China, Sun Tzu, menarankan penggunaan Gerilya dalam buku "Art of war" (Seni dari Perang) miliknya.

Gerilya banyak dilakukan oleh para pejuang dari Indonesia pada masa penjajahan