SMA Negeri 1 Matauli Pandan

sekolah menengah atas di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara

Sejarah

SMA Negeri 1 Matauli Pandan didirikan pada tahun 1994 oleh Bapak Pendiri, Pembina dan Pelindung SMA Negeri 1 Matauli Pandan, yaitu

Para pendiri lainnya adalah:

  1. Masdulhak Simatupang
  2. Rinto Harahap
  3. Zarlons Zaghlul Pasaribu, SH
  4. Mesri Pasaribu
  5. Drs. Chuzairin Pasaribu

SMA Negeri 1 (Plus) Matauli Pandan merupakan sekolah negeri yang pengelolaannya bekerjasama dengan yayasan Maju Tapian Nauli (MATAULI). Hal ini berdasarkan perjanjian kerjasama antara Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatra Utara dengan Yayasan Maju Tapian Nauli tentang Peningkatan Mutu Pendidikan Pada Sekolah Menengah Umum Nomor: 835/I05/A/94.1/03/PKS/III/1994.

Salah satu isi pasal perjanjian kerjasama ini antara lain, Departemen Pendidikan Nasional akan menanggung pembiayaan pendidikan dan peningkatan sumber daya pendidikan pada sekolah dimana kerjasama ini diselenggarakan sebagaimana ketentuan yang ada pada sekolah negeri. Pihak Yayasan Matauli membiayai antara lain, beasiswa bagi siswa yang potensial dan berprestasi tinggi, pembangunan dan pengelolaan asrama siswa, pembangunan dan pengadaan sarana lain sesuai dengan kemampuan Yayasan, peningkatan mutu professional, keterampilan, dan kesejahteraan tenaga kependidikan dan kegiatan ekstra kurikuler.

SMA Negeri 1 (Plus) Matauli Pandan telah mendapatkan setifikat Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 yang menjadi pedoman penyelenggaraan sistem manajemen sekolah. Proses pelaksanaan pembelajaran menggunakan multimedia berbasis Teknologi Informasi didukung oleh Sistem Informasi Manajemen Paket Aplikasi Sekolah. Mulai tahun 2012 SMA Negeri 1 (Plus) Matauli Pandan dipercaya menjadi sekolah penyedia layanan data berbasis IT seluruh SMA di Kabupaten Tapnuli Tengah oleh Direktorat Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Studi sekolah unggul di SMU Unggul Matauli Sibolga, Sumatra Utara dilatar belakangi oleh perkembangan/pembangunan sekolah unggul yang semakin diminati dan dikembangkan di berbagai provinsi. Luas sekolah ini adalah 18 Hektar .Perkembangan SMU plus ternyata memperoleh sambutan yang baik dari Pemda setempat dan masyarakat. Dalam perkembangannnya SMU plus ternyata pengelolaannya berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Sekolah plus ternyata dianggap sebagai percontohan bagi sekolah disekitarnya dan diharapkan dapat memberi imbas positif bagi sekolah sekitarnya. Sekolah plus dipandang perlu sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan mutu pendidikan karena peserta didik diberi kesempatan lebih dalam pelayanan pendidikan. Tujuan studi adalah memperoleh informasi tentang konsep sekolah plus, sistem pengelolaan, kendala dalam penyelenggaraan, dan mencari model sekolah plus yang ideal sebagai saran kebijakan selanjutnya.

Studi ini merupakan kasus sekolah unggulan khususnya di SMU Negeri 1 Matauli Tapanuli Tengah, Sumatra Utara. Kajian diarahkan pada pengelolaan sekolah. Responden penelitian meliputi Kepala Sekolah, Guru, Siswa, BP3, dan pengurus asrama. Untuk mendapatkan informasi tambahan pejabat Kanwil Dikbud juga disertakan sebagai responden terutama untuk memperoleh informasi mengenai kebijakan tentang sekolah plus. Data dikumpulkan melalui angket, daftar isian, wawancara, dan observasi lapangan . Analisis dilakukan menggunakan analisis kualitatif dengan melihat input, proses, dan out put pendidikan.

Sekolah unggul di SMU Negeri 1 Matauli dibentuk atas dasar kesadaran tokoh-tokoh masyarakat Sumatra Utara didorong oleh kebikan "Marsipature Hutana Be" yang artinya "membangun kampung halaman". Hal itu tumbuh berdasarkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas sumber daya manusia, terutama dari daerah asalanya. Adanya persaingan "sehat" antar Dati II dalam membangun dan mengembangkan sekolah unggul, mendorong daya saing dan meningkatkan mutu pendidiakan di luar Jawa, dan adanya acuan sekolah unggul seperti SMU Taruna Nusantara Magelang. Untuk mencapai tujuan penyelenggaraan sekolah unggulan, yaitu membentuk manusia yang unggul dalam IPTEK dan IMTAQ, serta memiliki rasa nasionalisme yang tinggi maka harus dibarengi dengan mutu input siswa yang bermutu pula. Seleksi siswa yang masuk sekolah unggulan meliputi pertimbangan nilai rapor SLTP, NEM SLTP, tes akademik, tes kesehatan/kesamaptaan, dan tes psikologi. Siswa yang lulus dimasukkan kedalam suatu kelas unggul dan mereka diberi beasiswa, diasramakan, mendapat berbagai fasilitas, dan bebas SPP, sedangkan siswa yang tidak lulus seleksi dimasukkan ke kelas biasa dan mengikuti program biasa. Kualifikasi guru semua telah memenuhi standar yang diprogramkan. Sebagai motivator, guru juga diberi kemudahan-kemudahan seperti perumahan, pakaian, dan gaji yang lebih tinggi dari guru pada umumnya.[1] Pada tanggal 24 Maret 2017 Presiden Joko Widodo (Jokowi), didampingi Ibu Negara Iriana, mengunjungi SMAN 1 Matauli Pandan dan sempat berkeliling melihat sekolah tersebut dan berfoto bersama siswa berprestasi serta para guru.[2]

Akreditasi

  • Nilai Akreditasi: 97,00 [3]
  • Peringkat Akreditasi: A
  • Tanggal Penetapan: 9-November-2009
  • 1 Oktober 2016, A - Nilai: 97,00

Fasilitas

Berbagai fasilitas dimiliki SMAN 1 Matauli Pandan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar dan juga kegiatan siswa lainnya. Fasilitas tersebut antara lain:

Ekstrakurikuler[4]

SMA Negeri 1 Plus Matauli Pandan menyelenggarakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Selain OSIS sebagai induk kegiatan ektrakurikuler di sekolah, kegiatan ektrakurikuler lainnya adalah:

  • PASSUS (Pasukan Khusus) Pasukan Pengibar Bendera
  • Pramuka
  • Paduan Suara
  • Pecinta Alam (PA)
  • Olahraga (Bola Voli, Bola Basket, Karate, Sepak Bola, Bola Takraw,Tenis Meja, Tenis Lapangan, Silat)
  • Kesenian (Seni Musik, Seni Tari, Marching Band Gita Chendekia)
  • Liga Film Siswa (LFM)
  • Pidato Bahasa Jerman
  • Pidato Bahasa Jepang
  • Pidato Bahasa Inggris
  • Lembaga Pers Siswa - Redaksi Matriks

Referensi

  1. ^ "Sejarah singkat SMAN 1 Matauli Pandan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-29. Diakses tanggal 2014-04-28. 
  2. ^ Presiden kunjungi SMAN 1 Matauli Pandan dan Obyek Religi Diarsipkan 2018-10-10 di Wayback Machine. - PresidenRI.go.id - 24 Maret 2017.
  3. ^ http://www.ban-sm.or.id/provinsi/sumatera-utara/akreditasi/view/190375[pranala nonaktif permanen]
  4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-29. Diakses tanggal 2014-05-04.