Fuk Tet Che Semabung

bangunan kuil di Indonesia
Revisi sejak 15 Oktober 2021 15.47 oleh Cun Cun (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Infobox religious building | name = Fuk Tet Che | native_name = | native_name_lang = | image = | image_size = 250px | alt = | caption = | map_type = | map_size = | map_alt = | map_relief = | map_caption = | location = | latitude = | longitude = | coordinates_region = | coordinates_format = | coordinates_display = | coordinates_footnotes = | religious_affiliation = Taoisme, Kepercayaan Tradisional Rakyat Hakka | deity = Fu De Zheng...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Fuk Tet Che Semabung Baru adalah nama Kelenteng Fuk Tet di Semabung Baru, Kota Pangkalpinang, Pulau Bangka, Kepulauan Bangka-Belitung.

Fuk Tet Che
Agama
AfiliasiTaoisme, Kepercayaan Tradisional Rakyat Hakka
ProvinsiKepulauan Bangka-Belitung
DewaFu De Zheng Shen
Lokasi
Arsitektur
Gaya arsitekturTionghoa

Sejarah

Fondasi awal Kelenteng Fuk Tet Che dibangun kira-kira pada abad ke-19.[1] Saat itu lokasi kelenteng berdiri masih berada di daerah pinggiran Kota Pangkalpinang. Warga Tionghoa dari tiga desa yang berdekatan seperti Kampung Besi (Tet Fu), Semabung (Yung Ko Hin) dan Kampung Batur awalnya menggunakan kuil ini sebagai tempat penghormatan bagi Dewa Bumi.[1] Dewa Bumi adalah salah satu tokoh terpenting dalam Kepercayaan Tradisional Rakyat Hakka. Kuil Dewa Bumi ini didirikan pada lokasi yang strategis, di pertigaan dan menghadap ke pusat kota Pangkalpinang.[1] Pendirian kuil atau tempat sakral pada pertigaan jalan (lokasi strategis) merupakan bentuk perlindungan terhadap pengguna jalan dari kecelakaan atau bahaya. Tradisi ini dapat ditemui di Tiongkok dalam bentuk pendirian shigandang.

Kelenteng ini berganti nama menjadi Vihara Satya Budhi pada zaman Orde Baru. Pada tahun 2015 Vihara Satya Budhi terbakar. Setelah musibah tersebut, kelenteng ini dibangun kembali dan nama yang aslinya dipulihkan menjadi Fuk Tet Che atau secara harafiah berarti Kuil Yang Memuliakan Dewa Bumi pada tahun 2017.

Referensi

  1. ^ a b c Sakti, Ardhina Trisila. "Kisah Terpendam Dibalik Klenteng Fuk Tet Che dan Pendiri Pangkalpinang". tribunnews. Diakses tanggal 15-10-2021.