Kerajaan Bolaang Mongondow

kerajaan di Asia Tenggara

Kerajaan Bolaang Mongondow adalah kerajaan Suku Mongondow.


Sejarah kerajaan Bolaang Mongondow

Bolaang Mongondow adalah wilayah Suku Mongondow. Bahasa ibu penduduk asli di daerah ini adalah Bahasa Mongondow. Asal mula Suku Mongondow berasal dari keturunan Gumalangit dan Tendeduata serta Tumotoibokol dan Tumotoibokat. Tempat tinggal mereka di gunung Komasaan (wilayah Bintauna). Makin lama turunan kedua keluarga itu semakin banyak, sehingga mereka mulai menyebar ke timur di Tudu in Lombagin, Buntalo, Pondoli’, Ginolantungan. Ke pedalaman di tempat bernama Tudu in Passi, Tudu in Lolayan, Tudu in Sia’, Tudu in Bumbungon, Mahag, Siniow dan lain-lain. Kerajaan Bolaang Mongondow berdiri pada abad ke 13 Masehi di kenal sebagai kerajaan Bolaang. dalam dokumentasi pelaut eropa baik spanyol maupun portugis kerajaan ini di sebut sebagai Rey de Boulan atau kerajaan Bolaang. Ibukota kerajaan sering berpindah pindah tempat sesuai tempat berdiam nya Raja, Dumoga, Manado, Tonsea, Lombagin,kotobangon dan lain lain. itulah nama nama ibu negeri kerajaan Bolaang. pada abad 18 kekuasan Bolaang memudar dengan aneksasi wilayah oleh VOC dengan jalan politik (kontrak) maka berkuranglah luas wilayah kerajaan Bolaang dan tersisa wilayah yang di diami etnik mongondow, dengan demikian kerajaan Bolaang yang di pimpin oleh para Raja Mongondow ini yang pada abad 16 dan abad 17 yang memiliki kekuasaan membentang luas di semenanjung Utara Pulau sulawesi dengan kawula/ rakyatnya terdiri dari berbagai suku praktis memasuki abad 18 menyusut baik pengaruh maupun wilayahnya. pada abad inilah kerajaan Bolaang di tambahkan nama Mongondow menjadi Bolaang Mongondow menandakan berakhirnya era keemasan kerajaan Bolaang, dengan penguasa dan kawulanya hanya suku mongondow. Kerajaan Bolaang Mongondow bergabung dengan NKRI pada 1 juli tahun 1950 dengan keluarnya Maklumat raja tentang bergabung ke Repoblik Indonesia dan pengunduran diri Raja. Dengan demikian bekas kerajaan Bolaang Mongondow menjadi Daerah Tingkat II dalam Provinsi Sulawesi yang beribukota Makassar saat itu.

Daftar Raja-Raja Kerajaan Bolaang Mongondow

1) 1320 – 1360: Punu` Mokodoludut

2) 1361 – 1390: Punu` YayuBangkai

3) 1390 – 1440 : Punu Makalalo

4) 1440 – 1480 : Punu Ponamon

5) 1480 – 1510: Punu` Damopolii

6) 1510 – 1540: Punu` Busisi

7) 1560 – 1600: Punu` Mokodompit

8) 1600 – 1610: Bogani Dou / Dounge ( wakil Raja )

9) 1610 – 1650 : Raja Tadohe

10) 1650 – 1694: Raja Loloda Mokoagow atau Datu Binangkang

11) 1694 – 1695: Raja Yakobus Manoppo

12) 1695 – 1731: Raja Fransiscus Manoppo

13) 1735 – 1748 : Raja Salomon Manoppo

14) 1748 – 1756  : Djogugu Johanes Wiliam Damopolii ( Pejabat Raja sementara )

15) 1756 – 1764  : Raja Salmon Manoppo ( di angkat kembali Menjadi Raja yang kedua kalinya)

16) 1764 – 1767: Raja Eugenius Manoppo

17) 1767 – 1770: Raja Christofeel Manoppo

18) 1770 – 1773: Raja Markus Manoppo

19) 1773 – 1779: Raja Manuel Manoppo

20) 1825 – 1829: Raja Cornelius Manoppo

21) 1829 – 1833: Raja Ismail Cornelis Manoppo

22) 1833 – 1858: Raja Yakobus Manuel Manoppo

23) 1858 – 1862: Raja Adreanus Cornelis Manoppo

24) 1862: Raja Yohanes Manuel Manoppo

25) 1886 – 1893: Raja Abraham Sugeha atau Datu Pinonigad

26) 1893 – 1901: Raja Riedl Manuel Manoppo

27) 1901 – 1928: Raja Datu Cornelius Manoppo

28) 1928 – 1938: Raja Laurens Cornelius Manoppo

29) 1947 – 1950: Raja Henny Yusuf Cornellius Manoppo

Pranala luar

https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/sulawesi/kingdom-of-bolaang-mongondow/

http://melayuonline.com/ind/history/dig/497/kerajaan-bolaang-mongondow Diarsipkan 2015-03-27 di Wayback Machine.

http://totabuanku.blogspot.com/2009/01/sekilas-sejarah-bolaang-mongondow.html

http://budaya-indonesia.org/asal-mula-bolaang-mongondow/