Sang Bumi Ruwa Jurai

Revisi sejak 19 Oktober 2021 15.36 oleh 114.125.236.2 (bicara) (Memperbaiki)

Sang Bumi Ruwa Jurai[1] merupakan lagu daerah dari Provinsi Lampung. Kalimat Sang Bumi Ruwa Jurai[2] juga digunakan sebagai julukan semboyan Provinsi Lampung. Lirik lagu Bahasa Lampung tersebut diciptakan oleh Syaiful Anwar.[3] Kalimat Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung yang terkini dan yang terahir nomor 1 tahun 1971 tentang Bentuk Lambang Daerah Provinsi Lampung Sang[4] Bumi Ruwa Jurai memiliki arti tulisan falafah “Rumah tangga dua unsur serba buay hidup mendiami daratan, pegunungan dan lautan.” Bumi Ruwa Jurai Beserta Artinya dan Not Angka. Ruwa Jurai Artinya Linguistik Culturil unsur masyarakat Lampung yang memiliki dua bahasa daerah dialek "A" dan dialek "O."

Sang bumi tersebut merujuk pada wilayah Provinsi Lampung yang membentang dari Danau Ranau (perbatasan Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatra Selatan) melewati Kabupaten Lampung Barat Beribu kota Liwa, Kabupaten Way Kanan, hingga pantai Laut Jawa terletak di sekitar pesisir Kabupaten Lampung Selatan sebagaimana digambarkan melalui lagu dengan judul Sang Bumi Ruwa Jurai. Wilayah Provinsi Lampung berdasarkan lagu ini memiliki kekayaan sumber daya alam, terutama pada hasil Kopi lada dan cengkih. Selain itu, terdapat sumber daya alam lainnya berupa Sayuran, karet, kelapa dan tebu serta hasil tambang berupa mineral logam, dan penambangan pasir, penambangan batu belah yang dapat menunjang masyarakat Lampung untuk mencapai berpenghasilan.[5]

Ruwa jurai merujuk pada Sosiologis dua unsur golongan masyarakat penduduk Lampung asli Provinsi Lampung yakni suku Lampung yang terdiri dua Komunitas masyarakat budaya yakni Saibatin dan Pepadun. Masyarakat adat Saibatin tinggal di sepanjang pesisir pantai, Pegunungan dan Lautan Lampung,[6] sedangkan masyarakat adat Pepadun terkonsentrasi di wilayah dataran .[6] Dalam hal ini, kalimat Sang Bumi Ruwa Jurai dimaknai sebagai Rakyat bersatu bekerja sama membangun, dengan alat senjata yang ada ia bertahan guna mewujudkan mahkota kejayaan Pancasila dibawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Frasa ruwa jurai juga merujuk pada dua unsur golongan masyarakat yang berdiam di dalam wilayah Provinsi Lampung. Penduduk pendatang sendiri berasal dari suku Suku Jawa, Suku Sunda, Suku Bali, Sumatra Selatan, Suku Batak, Orang Minangkabau, Suku Tionghoa dan Suku Bugis.[7] Dalam hal ini, kekerabatan menjadi suatu semangat persatuan antara masyarakat Lampung asli dan masyarakat Lampung Migrasi untuk membangun Provinsi Lampung.


Makna dari lagu Sang Bumi Ruwa Jurai Sang Bumi Ruwa Jurai adalah salah satu lagu daerah lampung. Makna dari lagu ini sendiri yaitu didalam satu bumi (Tanah Lampung) terdapat dua budaya yakni Budaya Adat Saibatin dan Budaya Penyimbang (Pepadun). Dalam tafsiran lain disebut dengan penduduk asli Lampung. Kedua komponen besar ini disatukan dalam kalimat “sang bumi ruwa jurai”. Selain itu lagu ini juga menceritakan betapa melimpahnya sumberdaya seperti Kopi, Padi, lada dan cengkeh yang menandakan kemakmuran Suku Lampung.[8]

Berikut lirik dan terjemahan lagu Sang Bumi Ruwa Jurai

Sang Bumi Ruwa Jurai Cipt. Syaiful Anwar

  • Jak ujung Danau Ranau
    • Dari ujung danau ranau
  • Teliyu di Way Kanan
    • Melewati way kanan
  • Sampai pantai lawok jaoh
    • sampai pantai laut jauh
  • Pesisir rik Pepadun
    • pesisir dan pepadun
  • Jadi sai delom lambann
    • Bersatu di dalam rumah
  • Lampung sai kaya-raya
    • lampung yang kaya raya
  • Kik ram aga burasan
    • jika kita mau musyawarah
  • Hujau ni pemandangan
    • hijaunya pemandangan
  • Kupi lada di pematang
    • Kebon kopi lada di pematang
  • Api lagi cengkeh ni
    • apalagi cengkehnya
  • Telambun beruntaian
    • Banyak beruntaian
  • Tandani kemakmuran
    • tandanya kemakmuran
  • Lampung sai…
    • lampung satu,
  • Sang bumi ruwa jurai
  • Satu bumi dua macam
  • Cangget bara bulaku
    • Penghormatan pemuka penyimbang [Pepadun]
  • Sembah jama saibatin
    • Penghormatan dengan Saibatin
  • Sina gawi adat sikam
    • itulah aturan adat kami
  • Manjau rik sebambangan
    • berkunjung dan larian
  • Tari ragot rik melinting
  • tari ragat dan melinting
  • Ciri ni ulun Lampung
    • tandanya orang lampung
  • Lampung sai…
    • lampung satu,
  • Sang bumi ruwa jurai
    • Satu bumi dua macam[9]

Referensi

  1. ^ https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-lampungbengkulu/baca-kilas-peristiwa/12939/Lampung-Sang-Bumi-Ruwa-Jurai.html
  2. ^ https://labrak.co/2020/03/menuju-makna-baru-sang-bumi-ruwa-jurai/
  3. ^ Nurani, Rahmanisya Okti. "Lagu Daerah Lampung "Sang Bumi Ruwa Jurai"". Universitas Malahayati (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-21. 
  4. ^ https://budaya-indonesia.org/Sang-Bumi-Khua-Jukhai
  5. ^ Pintu, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu. "Sumber Daya Alam Provinsi Lampung". www.investasi.lampungprov.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-21. Diakses tanggal 2019-10-21. 
  6. ^ a b lintangbanun (2018-07-18). "Lampung, Provinsi Dengan Dua Suku Masyarakat yang Berbeda". Direktorat Jendral Kebudayaan. Diakses tanggal 2019-10-21. 
  7. ^ "Badan Pusat Statistik". www.bps.go.id. Diakses tanggal 2019-10-21. 
  8. ^ https://www.sekitarlampung.com/kerajaan-sekala-brak-lampung-barat/
  9. ^ https://brainly.co.id/tugas/32653300