Suku Siger

perhiasan kepala asal pulau Sumatera yang umumnya dikenakan oleh etnis (Pepadun, Saibatin–Lampung)
Revisi sejak 24 Oktober 2021 14.10 oleh 114.125.236.83 (bicara) (Menyunting artikel baru)

Siger Kuning Emas adalah Mahkota perlambang keagungan adat budaya dan tingkat kehidupan terhormat. Dengan kandungan bentuk banyaknya gerigi lancip berlekuk 9, sebagai lambang dari sembilan sungai yang mengalir di daerah Lampung yaitu Way Semaka, Way Sekampung, Way Seputih, Way Pengubuan, Way Abung Rarem, Way Sungkai, Umpu Besai, Way Tulang bawang, Way Mesuji, di dalam Siger terdapat bunga melur Melati 4 bunga, setiap bunga mempunyai 4 daun bunga yang berkelompok 5 dengan pengertian Kuntum Bunga melambangkan 4 paksi asal Sidang Saleh yang terdiri dari 4 Umpu di Kepaksian yaitu Umpu Pernong, Umpu Belunguh, Umpu Nyerupa dan Umpu Bejalan Diway, Kelompok Daun Bunga 4 Kepaksian Setelah berkembang dan tersebarnya masyarakat di seluruh daerah Lampung, maka terbinalah 5 daerah Keratuan yang masing-masing dipimpin oleh Ratu di Belalau, Ratu Darah Putih, Ratu di Puncak, Ratu Pemanggilan, Ratu di Pungung, Daun Bunga Sekala yang terdapat pada Puncak Lengkungan Siger atas dimana ujungnya mengenai tiang payung, bunga sekala itu menjulang dari 4 daun kembangnya dari bawah yang mengandung arti menjulang dari 4 daun bunga semua Jurai yang berasal dari Sidang Saleh yang dilambangkan oleh Paksi Pak dengan sebutan lain Paksi 4.[1] Siger 7 melambangkan tujuh Adok dengan sebutan lainnya Gelar Adat yaitu Sultan, Khaja jukuan paksi dengan sebutan lain depati, Batin, Khadin dengan sebutan lain Radin, Minak, Kimas, dan Mas atau Itton.[2]

Berkas:Saibatin dan Pepadun.jpg
Siger Saibatin dan Penyimbang

Penggunaan siger saat ini

Saat ini siger digunakan oleh pengantin perempuan suku Lampung pada acara pernikahan ataupun acara Adat, seni dan budaya lainnya.[3]

Referensi

  1. ^ https://docplayer.info/39739308-Peraturan-daerah-propinsi-lampung-nomor-1-tahun-1971-tentang-bentuk-lambang-daerah-provinsi-lampung.html
  2. ^ https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/masyarakat-adat-lampung-saibatin/
  3. ^ https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/siger-lampung/