Septi Peni Wulandani

Pegiat
Revisi sejak 25 Oktober 2021 07.28 oleh Makeenchan (bicara | kontrib) (menyunting artikel)

Septi Peni Wulandani (lahir di Salatiga, 21 September 1974) adalah aktivis sosial sekaligus satu dari dua pemimpim komunitas yang mewakili Indonesia dalam program Facebook Community Leadership di Silicon Valley, Amerika Serikat. Bersama Maureen Hitipeuw dari Single Moms Indonesia, ia membawa Ibu Profesional (IP) bersaing di antara 6000 komunitas di dunia dalam kategory fellowship.[1] Ibu Profesional sendiri memiliki visi untuk menjadikan rumah sebagai student center bagi ibu maupun anak.[2]

Perempuan lulusan SMAN 1 Salatiga ini melanjutkan kuliah di Universitas Diponegoro. Setelah lulus, ia menerima SK sebagai PNS, tetapi tidak bertahan lama. Setelah menikah dengan Dodik Mariyanto, teman SMA sekaligus lulusan Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB), ia melepas SK-nya dan tinggal di Depok, Jawa Barat. Dari pernikahannya, mereka dikaruniai tiga orang anak, Nurul Syahid Kusuma (Enes) yang mampu membaca tulisan latin serta hijaiyyah di usia 2 tahun. Anak kedua Dyah Sekar Arum biasa dipanggil Ara. Kemudian si bungsu Elan Jihad Kusuma. Ketiga anak itu menempuh pendidikan Homeschooling saat SD. Kemudian memasuki SMP dan masuk di SMA Negeri 1 Salatiga.

Perjuangan

Semasa tinggal di Kota Depok, ia pernah berjualan pakaian di arisan, bazar hingga membuka lapak di depan sekolah. Untuk tempat yang lebih jauh, ia mengendarai motor bebek tua. Di tengah kesibukannya, ia juga mengajar sang anak dan mengotak-atik pelajaran yang disukainya (Matematika) agar mudah mengajarkan ke mereka. Setelah melakukan percobaan selama berbulan-bulan, Jarimatika lahir. Ketika Jarimatika mulai meluas dan dikenal masyarakat, Septi memutuskan menetap di Salatiga untuk mengurus mertua yang sakit.

Mendirikan Sekolah

School of Life Lebah Putih beroperasi sejak tahun 2012 letaknya jauh dari perkotaan dan asri. Dari pusat Kota Salatiga sekitar 20 menit bila berkendaraan mobil.  Untuk kendaraan pribadi, bisa masuk hingga ke sekolah lebah putihnya. Namun, karena area parkir terbatas, bis kecil tidak bisa masuk, cukup parkir di pinggir jalan besarnya. [3]Sekolah ini menitik beratkan pada kemampuan anak, jadi merekalah yang menentukan target belajarnya. Tugas guru sebagai pendamping dan membantu mencapai target mereka. Uniknya, di setiap kelas ada anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan jumlah maksimal dua anak. ABK diberi kebebasan dan tanpa guru pendamping.

Sekolah yang mengusung arti dekat dengan alam ini memiliki nilai sekolah formal dengan rasa non-formal dan menguatkan informal. Artinya, walau sekolah mengikuti kurikulum dinas pendidikan, tetapi model pembelajaran dilakukan bersama orang tua dengan pencapaian target yang mampu dilakukan anak. Sekolah hanya memberikan ruang seluas-luasnya pada anak untuk mengembangkan potensi yang ada. Orang tua membantu full dari rumah.

Ibu Profesional

Gagasan mengenai Ibu Profesional (IP) muncul sejak 2008. Kriteria umumnya adalah perempuan itu bersungguh-sungguh menjalankan peran sebagai ibu, perempuan, dan istri, mencakup ranah domestik maupun publik. Awal kegiatan IP dilakukan secara offline, berawal dari tetangga kemudian merambah ke ibu-ibu sekitar rumah dan daerah Salatiga. Setelah setahun berkegiatan offline, kegiatan dilakukan secara online pada 2012.[4]

Para ibu yang sudah menerapkan ilmu menjadi ibu profesional menuliskan pengalamannya di web. Berawal dari mulut ke mulut dan promosi anggotanya IP melebarkan sayap ke kota lain dan juga luar negeri. Hingga saat ini member IIP tersebar di 45 kota Indonesia dan beberapa negara lainnya. Di antaranya, Singapura, Malaysia, dan Korea. Ada pula kumpulan ibu-ibu di Mesir, Arab Saudi, Dubai, dan beberapa negara di Eropa.

Untuk memudahkan koordinasi, di setiap wilayah ada kepala koordinasi yang menaungi kinerja IP di wilayahnya. Kemudian untuk mengorganisir jenjang pengetahuan anggotanya, ada sistem rekrutmen dan juga kelas yang harus diikuti. Di antaranya Matrikulasi sebanyak 12 pertemuan (sekali dalam sepekan) untuk menyamakan frekuensi. Seperti kegiatan perkuliahan, setiap peserta juga mendapatkan tugas. Contohnya, untuk materi membangun tim dalam keluarga, tugasnya membuat surat cinta untuk suami dan menuliskan respons suami ketika membacanya.

Mereka yang sudah lulus matrikulasi akan menjadi fasilitator bagi rekan-rekannya. Kelas lain yang bisa diikuti Bunda Sayang, Bunda Cekatan, Bunda Produktif dan Bunda Solihah. Pun untuk menyalurkan bakat ada Kampung Komunitas. Batch pertama telah diikuti 100 orang, batch kedua mencapai 1.000 orang, batch ketiga sekitar 2.600 orang, dan batch keempat member online di website mencapai 10 ribu orang. Tahun 2020 anggota sudah mencapai 25 ribu orang. DI tahun 2021 batch sudah menapai 11.

Dari kegiatan yang dilakukan oleh IP ada beberapa penghargaan yang diterima,[5] antara lain:

No Penghargaan Tahun
1 Kartini Next Generation di bidang Pendidikan dari Kemenkominfo RI, di bidang perkuliahan online Ibu Profesional. 2013
2 Blogger Sehat  platinum award versi Internet Sehat 2013
3 The 5th Best woman community versi Jawa Pos 2015
4 Penggerak Pendidikan Keluarga versi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI 2017 2017
5 Komunitas Perempuan yang ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk mengikuti study banding ke Ministry of Family Singapore dalam rangka mempersiapkan munculnya Direktorat Pendidikan Keluarga Kemendikbud RI.
6 Pendidikan Terpuji versi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) tahun 2017

Penghargaan

  1. Ibu Teladan Versi Majalah UMMI 2004
  2. Danamon Award 2006 kategori individu pemberdaya masyarakat
  3. Tokoh pilihan Majalah Tempo, 1 di antara 10 pemuda yang mengubah Indonesia
  4. Inovator Sosial pilihan Pascasarjana FISIP UI tahun 2006.
  5. Women Enterpreuner Award Ashoka Foundation USA 2007
  6. Tokoh Pendidikan Kesetaraan, ASAHPENA 2008
  7. Ikon 2008 bidang IPTEK versi majalah Gatra 2008
  8. Inspiring Women Award 2008, 2009
  9. Kartini Award, versi majalah Kartini, 2009
  10. Pemegang hak merek dan hak paten Jarimatika, Abacabaca, JariQur’an, Nirmana, Fun Math.
  11. Kartini Next Generation Award 2013 dari Kementerian Komunikasi dan Informatika[6]
  12. Facebook COmunity Leadership 2018

Karya Buku

Jarimatika Perkalian Pembagian (Kawan Pustaka 2003)

Jarimatika Penambahan Pengurangan (Kawan Pustaka 2004)

Abaca-baca (Kawan Pustaka 2008)

Jari Qur'an tingkat Dasar (Kawan pustaka, 2010)

Jari Qur'an Versi Lengkap (Indiva 2014)

How to be a Professional Mother (ebook).

Referensi

  1. ^ "Dua Pemimpin Komunitas Indonesia Terima 50.000 Dollar AS". kompas.id. 2018-09-25. Diakses tanggal 2021-10-16. 
  2. ^ Magazine, Farah. "Indahnya Kebahagiaan dalam Ketaatan". farahmagazine.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-10-16. 
  3. ^ azkail. "Sekolah Lebah Putih Salatiga ini unik, hangat & menyenangkan". azkail.com. Diakses tanggal 2021-10-25. 
  4. ^ Handayani, Maulida Sri. "Memilih di Rumah, Menjadi Ibu "Profesional"". tirto.id. Diakses tanggal 2021-10-25. 
  5. ^ "Apa itu Ibu Profesional? | Indonesia | Ibu Profesional". ibuprofesional (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-10-25. 
  6. ^ KOMINFO, PDSI. "Septi Peni Wulandani Pengajar Kaum Ibu di Dunia Maya". Website Resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-10-16.