Syamsiyah Abbas

politikus asal Indonesia
Revisi sejak 25 Oktober 2021 09.53 oleh MarDumai (bicara | kontrib) (Penambahan kategori.)

Hj. Sjamsijah Abbas (EYD: Syamsiyah Abbas, 17 Desember 1911 – 14 Januari 2006) adalah pendidik, politikus, dan aktivis perempuan Indonesia.[1] Kata “Abbas” di ujung namanya diambil dari nama ayahnya, Syekh Abbas Qadhi, seorang ulama besar yang mendirikan Arabiah School di Bukittinggi dan organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah bersama para sahabatnya, seperti Syekh Sulaiman Arrasuli, Syekh Jamil Jaho, dan Syekh Abdul Wahid Asshalihi Tobek Godang (Alaidin Koto, 1997:191). Syamsiyah Abbas adalah adik kandung dari Sirajuddin Abbas, seorang ulama yang produktif menulis dan pernah menjabat Menteri Kesejahteraan Umum dalam Kabinet Ali Sastroamidjojo I dan anggota MPR pada zaman Orde Baru.[2]

Foto Sjamsijah Abbas sebagai anggota Konstituante

Riwayat Hidup

Semasa hidupnya, Syamsiyah banyak berperan dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan, sosial, sampai politik. Bidang pendidikan, dibantu oleh kakak kandungnya, Sirajuddin Abbas, Syamsiyah mendirikan Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Putri di kampungnya, Bengkaweh. MTI ini dikenal dengan sebutan MTI Putri Bengkaweh. Di samping itu, ia juga mendirikan Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Abdi Pendidikan Bengkaweh (kini berpindah ke Kota Payakumbuh)[3] dan STKIP Ahlussunnah Tarok.

Dari 360 MTI yang tercatat pada 1954, MTI Bengkaweh adalah satu-satunya MTI yang menyelenggarakan pendidikan khusus untuk putri. Lulusan MTI di samping paham agama dan berpendidikan, juga ahli dalam mengurus rumah tangga.[2] Sebelum mendirikan MTI Putri, ia mengajar sebagai Guru Besar Kuliah Sjur'iah Wanita Perti Bengkawas sejak 1939.[4]

Kiprahnya dalam bidang sosial terlihat dari keaktifan Syamsiyah dalam organisasi keagamaan yang didirikan ayahnya. Ia aktif dan menjadi pimpinan Pengurus Besar (PB) Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) semenjak 1950. Ia tercatat menjadi Ketua Pengurus Besar Wanita Perti sejak tahun 1937 hingga 1954.[4]

Dalam bidang politik, ia juga sempat menjadi anggota Konstituante, sama seperti kakaknya, Sirajuddin Abbas. Syamsiyah juga pernah menjadi penasihat gubernur Sumatera Barat selama tiga tahun dan menjadi Anggota Dewan Perwakilan Daerah Sumatera Barat selama lima tahun.[2] Ia tercatat pernah menjadi Anggota Madjelis Islam Tinggi Sumatera Tengah (1942-1945), Pendiri dan penasihat Lasjkar Muslimat Indonesia (sejak 1946) dan Anggota Dewan Partai Tertinggi Partai Islam "Perti" (sejak 1949).[4]

Rujukan