Tuanku Lintau
Tuanku Lintau atau Tuanku Pasaman adalah salah seorang panglima Kaum Padri dalam Perang Padri, yang berkedudukan di Lintau. Belum banyak diketahui data mengenai tokoh ini. Menurut St. Dt. M. Machudum, ia lahir di Tapi Selo dari pasangan ibunja Fatimah Zaurah kampung Patar , bapanja Datuk Djindo Mangkuto suku Kutianjir
Tuanku Lintau memiliki hubungan kekerabatan dengan Yang Dipertuan Pagaruyung,[1] sehingga dengan kedekatan ini, ia diminta memimpin perundingan mewakili Kaum Padri dengan Kaum Adat.
Dalam beberapa perundingan yang dilakukannya tidak ada kata sepakat antara kaum Padri dengan kaum Adat, dan seiring itu dalam beberapa nagari muncul gejolak dalam Kerajaan Pagaruyung, yang nantinya menyebabkan terbunuhnya dua orang anak Sultan Arifin Muningsyah.[2]
Rujukan
- ^ Nain, Sjafnir Aboe, (2004), Memorie Tuanku Imam Bonjol (MTIB), transl., Padang: PPIM.
- ^ Amran, Rusli (1981). Sumatra Barat hingga Plakat Panjang. Penerbit Sinar Harapan.