Amr bin Luhay

Pembawa ajaran paganisme ke Makkah

'Amr bin Luhay (bahasa Arab: عمرو بن لحي, Amru bin Luhay) adalah seseorang yang pertama kali membawa ajaran paganisme ke Mekkah. Ia juga sebagai pemimpin Bani Khuza'ah.

Genealogi

Terdapat perbedaan pendapat di antara ahli genealogi Arab (tarikh) mengenai silsilah 'Amr bin Luhay:[1]

  • Sebagian menyebutkannya sebagai 'Amr bin Luhay (Rabi'ah) bin Haritsah bin 'Amr Muzaiqiya, dari Bani Azad yang termasuk Arab Qahtaniyyah.[2]
  • Sebagian lagi menyebutkannya sebagai 'Amr bin Luhay bin Qama'ah bin Khandaf, dari Bani Mudhar yang termasuk Arab Adnaniyyah.[1][3][4]

Biografi

Di Jazirah Arab, mayoritas bangsa Arab sudah semenjak lama mengikuti dakwah Ismail, yaitu tatkala ia menyeru kepada agama bapaknya Ibrahim, yang intinya menyembah kepada Allah, mengesakan Nya dan memeluk agama Nya.

Setelah waktu bergulir sekian lama, hingga banyak di antara mereka yang melalaikan ajaran tauhid yang pernah disampaikan kepada mereka. Sekalipun begitu, masih ada sisa ajaran tauhid dan beberapa syiar dari agama Ibrahim, hingga muncul 'Amr bin Luhay, pemimpin bani Khuza’ah. Dia tumbuh sebagai orang yang suka berbuat bijak, mengeluarkan shadaqah dan hormat terhadap urusan-urusan agama, sehingga semua orang mencintainya dan hampir-hampir mereka menganggapnya sebagai salah seorang ulama besar dan wali yang disegani.

Kemudian dia mengadakan perjalanan ke Syam. Disana dia melihat penduduk Syam yang menyembah berhala dan menganggap hal itu sebagai sesuatu yang baik serta benar. Sebab menurutnya, Syam adalah tempat lahirnya para nabi, rasul dan turunnya kitab-kitab suci. Maka dia pulang sambil membawa berhala Hubal (Dewa Bulan) dan meletakannya di dalam Ka’bah.[butuh rujukan] Setelah itu dia mengajak penduduk Mekkah untuk menyembah Hubal tersebut. Orang-orang Hijaz pun banyak yang mengikuti penduduk tanah suci.

Berhala mereka yang terdahulu adalah Manāt, yang ditempatkan di Musyallal di tepi Laut Merah di dekat Qudaid. Kemudian mereka membuat Latta di Tha’if dan ‘Uzzá di Wadi Nakhlah. Ketiga berhala itulah yang paling besar. Setelah itu kemusyrikan semakin merebak dan berhala-berhala yang lebih kecil bertebaran di setiap tempat di Hijaz.

Dikisahkan bahwa 'Amr bin Luhay mempunyai pembantu dari jenis jin. Jin ini memberitahukan kepadanya bahwa berhala-berhala kaum Nuh yaitu Wadd, Suwaa, Yaghuts, Ya’uq dan Nasr terpendam di Jiddah. Maka dia datang kesana dan mengangkatnya, lalu membawanya ke Tihamah. Setelah tiba musim haji, dia menyerahkan berhala-berhala itu kepada berbagai kabilah akhirnya berhala-berhala itu kembali ke tempat asalnya masing-masing, sehingga di setiap kabilah dan di setiap rumah hampir pasti ada berhalanya. Mereka juga memenuhi Ka'bah dengan berbagai macam berhala dan patung.

Tatkala Muhammad menaklukan Mekkah, disekitar Ka'bah ada tiga ratus enam puluh berhala. Ia menghancurkan berhala-berhala itu hingga runtuh semua, lalu memerintahkan agar berhala-berhala tersebut dikeluarkan dari masjid dan dibakar.

Ibnu Hisyam berkata bahwa salah seorang dari orang berilmu berkata kepadaku bahwa: 'Amr bin Luhay pergi dari Makkah ke Syam untuk satu keperluan. Ketika tiba di Ma'arib, daerah di Balqa'. Ketika itu, Ma'arib didiami Al Amaliq - anak keturunan Imlaq (ada yang mengatakan Amliq) bin Lawudz Sam bin Nuh. Di sana, Amr bin Luhai melihat mereka menyembah berhala. la berkata kepada mereka, "Berhala-berhala apa yang kalian sembah seperti yang aku lihat ini?" Mereka berkata kepada Amr bin Luhay, "Kami menyembah berhala-berhala ini guna meminta hujan kepadanya, kemudian ia memberi kami hujan. Kami meminta pertolongan kepadanya kemudian ia memberikan pertolongan kepada kami." Amr bin Luhai berkata kepada mereka, "Apakah kalian mau memberiku satu berhala untuk aku bawa ke jazirah Arab kemudian mereka menyembahnya?" Mereka memberi Amr bin Luhai satu berhala yang bernama Hubal. Amr bin Luhay tiba di Makkah dengan membawa berhala Hubal. Ia memasangnya, kemudian memerintahkan manusia menyembahnya dan mendewa-dewakannya.

Akhirat tentang 'Amr bin Luhay

Dalam beberapa hadits yang shahih yang ditulis oleh Imam Bukhari, Nabi Muhammad memaklumkan bahwa 'Amr bin Luhay akan masuk neraka dan sembari menyeret usus-ususnya. Kisah ini diceritakan oleh Abdullah bin Abu Bakr bin Muhammad bin Amr bin Hazm berkata kepadaku dari ayahnya yang berkata bahwa aku beritahu Rasulullah ﷺ bersabda, "Aku melihat Amr bin Luhay menyeret usus-ususnya di neraka. Aku bertanya kepadanya tentang manusia (yang hidup) antara aku dengannya, ia menjawab, Mereka telah binasa."

Kemiripan wajah 'Amr dengan Aktsam

Muhammad pernah mengatakan kepada salah seorang sahabatnya yang bernama Aktsam bin Al-Jaun, bahwa Aktsam sangat mirip wajahnya dengan 'Amr bin Luhay. Ibnu Ishaq berkata bahwa Muhammad bin Ibrahim bin Al-Harts At Taimi berkata kepadaku bahwa Abu Shalih As-Samman berkata kepadanya bahwa Abu Hurairah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda kepada Aktsam bin Al-Jaun Al-Khuzay, "Hai Aktsam, aku lihat 'Amr bin Luhai bin Qama'ah bin Khindif menyeret usus-ususnya, dan aku tidak melihat orang yang amat mirip dengan orang lain melainkan engkau dengannya dan dia denganmu." Aktsam berkata, "Barangkali kemiripannya denganku itu membahayakanku, wahai Rasulullah?" Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidak, karena engkau orang Mukmin, sedang dia orang kafir. Sesungguhnya dia adalah orang yang pertama kali mengubah agama Ismail ‘alaihi sallam. Kemudian dia membuat patung-patung, memotong telinga binatang untuk dipersembahkan kepada Thogut-thogut, menyembelih binatang untuk Tuhan-tuhan mereka, membiarkan unta-unta untuk sesembahan, dan memerintahkan tidak menaiki unta tertentu, karena keyakinan kepada berhala.“

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Gibb, H.A.R. (1954). The Encyclopaedia of Islam. Brill Archive. hlm. 76-83. 
  2. ^ Safiur-Rahman Al-Mubarakpuri (2002). Ar-Raheeq Al-Makhtum. Penerjemah Issam Diab (edisi ke-Direvisi). Maktaba Dar-us-Salam. hlm. 9. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-01-19. Diakses tanggal 2016-04-06. 
  3. ^ Dr. Said Ramadhan Al-Buthy (2015). The Great Episodes of Muhammad: Menghayati Islam dari Fragmen Kehidupan Rasulullah Saw. Noura Books. hlm. 44. ISBN 978-602-0989-24-2, 9786020989242. 
  4. ^ Moenawar Chalil, K.H. Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad. 1 (edisi ke-Istimewa). Gema Insani. hlm. 63. ISBN 978-979-561-714-3, 9789795617143.