Robo-advisor atau Robot penasihat adalah konsultan finansial yang dapat memberikan saran investasi digital dan mengelola portofolio investasi milik investor dengan menggunakan algoritma khusus dengan sedikit bantuan atau sama sekali tanpa bantuan sumber daya manusia.[1][2] Algoritma ini dirancang khusus oleh para penasihat finansial, manager investasi, ilmuwan di bidang data, dan dirancang dalam perangkat lunak oleh programmer. Algoritma ini diselesaikan oleh perangkat lunak dan tidak memerlukan bantuan manusia untuk mempengaruhi kebijakan finansial klien. Perangkat ini memanfaatkan algoritmanya untuk secara otomatis mengalihkan, mengatur, dan mengoptimalisasikan aset klien untuk keperluan investasi jangka pendek ataupun jangka panjang.[3] Robo-advisor dikategorikan berdasarkan tingkat personalisasi, kebijaksanaan, keterlibatan, dan interaksi manusia.[4]

Sejarah

Robo-advisors pertama kali diluncurkan pada tahun 2008 pada saat krisis finansial.[5] Pada tahun 2010, seorang pengusaha yang berusia 30 tahun bernama Jon, meluncurkan Betterment, dan popularitas robo-advisors pun semakin meningkat.[6] Robo-advisor yang pertama digunakan sebagai perangkat daring antarmuka untuk mengatur dan menyeimbangkan aset klien oleh manager finansial. Teknologi robo-adviser sebenarnya bukanlah suatu teknologi baru di bidang ini, teknologi semacam ini sebelumnya telah digunakan para penasihat dan manajer finansial sejak tahun 2000-an. Namun teknologi ini baru tersedia secara publik pada tahun 2008 untuk masyarakat yang membutuhkan manajemen atas aset mereka secara personal. Pada akhir 2015, robo-advisor dari hampir 100 perusahaan di seluruh dunia telah mengatur $60 Miliar aset milik klien dan diperkirakan akan mencapai $2 triliun pada akhir 2020.[7] In June 2016, robo-advisor Wealthfront announced a partnership with the Nevada State Treasurer to offer a 529 plan for college savings.[8]

In 2015, Hong Kong based 8 Securities launched one of Asia's first robo-advisors in Japan,[9] followed there in 2016 by Money Design, Co., under the brand name THEO, and WealthNavi.[10] In 2017, Singapore based StashAway received a capital markets services license from the Monetary Authority of Singapore.[11]

In May 2020, Webull received SEC approval to launch a robo-advisor.[12]

Catatan Kaki

  1. ^ Investasi, Bareksa Portal. "Apa Itu Robo Advisor Bareksa dan Bagaimana Cara Kerjanya?". Bareksa.com. Diakses tanggal 2021-11-03. 
  2. ^ "Robo Advisor: Pengertian, Cara Kerja dan Manfaatnya dalam Investasi - Cermati.com". www.cermati.com. Diakses tanggal 2021-11-03. 
  3. ^ D'Acunto, Francesco & Prabhala, N. & Rossi, Alberto G. (2019). "The Promises and Pitfalls of Robo-Advising." Review of Financial Studies
  4. ^ D'Acunto, Francesco & Rossi, Alberto G. (2020). "Robo-Advising." Available at SSRN
  5. ^ NARAYANAN, APARNA (June 27, 2016). Investor's Business Daily https://www.investors.com/etfs-and-funds/etfs/fund-industry-wakens-from-slumber-to-take-on-digital-advice-upstarts/.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  6. ^ EULE, ALEXANDER (May 23, 2015). "Robo Advisors Take On Wall Street". Barron's. 
  7. ^ "https://www.algonest.com/site/robo-content/". www.algonest.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-06-27.  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)
  8. ^ Davis, Andrea (June 3, 2016). "Wealthfront leads robo expansion into college savings plans". 
  9. ^ "Nomura buys into HK robo-advisor" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-08-29. 
  10. ^ "First-time investors urged to turn to inexpensive 'robo-advisers'" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-08-29. 
  11. ^ Cua, Genevieve. "MAS proposes moves to support growth of robo advisory firms". The Business Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-08-31. 
  12. ^ Renato Capelj (May 6, 2020). "Webull Leverages Crisis To Spur Innovation, Financial Wellness". MarketWatch.