Ayu Laksmi
I Gusti Ayu Laksmiyani, (lahir 25 November 1967) yang lebih dikenal dengan Ayu Laksmi adalah seorang musikus, pemeran, penyanyi dan penulis lagu Indonesia. Ia telah dinominasikan untuk beberapa penghargaan, termasuk tiga Piala Citra Festival Film Indonesia untuk perannya di film Under the Tree, Sekala Niskala dan Bumi Manusia.
Ayu Laksmi | |
---|---|
Lahir | I Gusti Ayu Laksmiyani 25 November 1967 Singaraja, Bali, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Nama lain | Ayu Laksmi |
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 1988–sekarang |
Suami/istri | Steven Van Lierde (m. 2006) |
Karier musik | |
Genre | |
Instrumen | |
Label |
|
Karier
Ayu dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang mencintai seni, terutama seni musik. Sejak mengenal dunia panggung pada usia 4 tahun, Ayu mulai aktif berpartisipasi dalam berbagai festival seni, baik dalam skala lokal, nasional, bahkan internasional.
Dalam kurun waktu yang cukup lama, Laksmi aktif Dalam berbagai Festival seni, baik musik dan tari. Nama Ayu Laksmi mulai dikenal ketika menjuarai BRTV Bintang Radio Televisi tingkat Propinsi Bali di Tahun 1983 untuk versi Trio bersama kedua kakaknya Ayu Weda dan Ayu Partiwi saat ini lebih dikenal dengan nama Dr Tiwi. Tiga bersaudara ini membentuk kelompok Trio bernama Ayu Sisters. Kelompok Trio ini mewakili Bali di tingkat nasional, dimana Trio Ayu Sisters memperoleh penghargaan sebagai Juara III dan sekaligus dinobatkan sebagai Trio Berpenampilan terbaik ( Best performers).
Ayu Laksmi juga dikenal sebagai salah satu lady rocker di blantika musik nasional di era tahun 1984-1993 dimana Ayu merupakan salah satu penyanyi asal Bali yang berhasil menembus industri musik nasional. Beberapa single dan soundtrack film yang dinyanyikannya, cukup akrab di telinga para pecinta musik Indonesia pada masa itu. Pada tahun 1989 Ayu kontribusi dalam album kompilasi Indonesia's Top 10 dg single Tak Selalu Gemilang ciptaan Didi AGP, Sound track film Catatan Si Boy 2 dengan lagu Hello Sobat ciptaan Harry Sabar. Pada tahun 1991 meluncurkan album perdana berjudul,Istana yang Hilang,arranger Raidy Noor. Namun setelah album itu beredar namanya langsung menghilang dari industri musik Indonesia.
Ayu kembali hijrah ke Bali pada tahun 1992 guna melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Udayana, dan lulus sebagai Sarjana Hukum pada tahun 1993.
Pada tahun 1995 -1997 Ayu Laksmi bergabung dengan kelompok Band ternama di Bali Tropical Transit, yang dimotori oleh musisi senior Riwin,dimana Riwin juga merupakan salah satu anggota yang memperkuat group Pahama.
Bersama Tropical Transit, Ayu Laksmi belajar sebagai entertainer,dia menjelajah berbagai aliran musik seperti R & B Jazz,Latin serta berbagai genre lain. Ayu Laksmi bernyanyi di berbagai venue, dari cafe,restaurant,hotel, sampai kapal pesiar dan sempat berlayar menjelajah lautan Karibia.
Tahun 2002 Ayu kembali meramaikan pentas musik Indonesia dengan image baru, menggabungkan unsur musik tradisi timur dan modern, saat itu ia juga terlibat aktif dalam program Bali For The World, acara ini adalah program recovery karena musibah Bom Bali.
Walau tak sepenuhnya sebagai vocalist tetap,dalam beberapa festival Ayu Laksmi masih mendukung band Tropical Transit.
Pada tahun 2006 ia sempat pula memperkuat kelompok musik rohani Hindu Nyanyian Dharma yang dimotori oleh Dewa Budjana.
Di penghujung tahun 2009 Ayu Laksmi resmi mengundurkan diri dari berbagai kelompok musik dimana ia pernah terlibat sebagai vocalist.
Album Svara Semesta 2010 Dan Svara Semesta 2 tahun 2015
Pada tahun 2010 ia meluncurkan karyanya sendiri berjudul album Svara Semesta. Bersamaan dengan peluncuran album tersebut, ia juga membentuk group musik yang dimotori oleh dirinya sendiri diberi nama sama dengan judul albumnya, Svara Semesta. Album ini mempunyai warna sangat berbeda dengan album sebelumnya. Dalam Album Svara Semesta Ayu Laksmi mengemas dengan Genre World Music, Lyrics lagunya mengangkat tema cinta kasih. Manusia ; dengan manusia, semesta dan Sang Maha. Syair syair dari lagu Ayu Laksmi dalam Album Svara Semesta ditulis dalam 7 Bahasa yaitu ; Sanskrit, Kawi, Bali, Indonesia, Inggris, Melayu, Latin. Tak hanya menciptakan seluruh lagu dalam album, Laksmi pula berperan menjadi produser.
Untuk penggarapan album, Ayu bekerja sama dengan Eko Wicaksono, music director dan arranger berprestasi yang berdomisili di Bali. Beberapa arranger lainnya yang menggarap lagu-lagunya antara lain Budjana. Ayu juga merangkul arranger asing, Peter Brambl dan Robert Webber. Banyak musisi pendukung dan penyanyi yang turut berpartisipasi memberi sentuhan dalam albumnya kali ini. Ayu Laksmi juga merangkul para Sastrawan seperti ; Fajar Arcana, Albertine Endah, Cok Sawitri, Sugi Lanus, Dayu Arya Ani.
Kini Ayu merasa semua penjelajahan dari panggung ke panggung telah memberinya pelajaran berharga. Bersama group Svara Semesta Ayu Laksmi kembali menjelajah panggung panggung besar festival seni budaya baik di Indonesia juga dunia international.
Filmografi
Tahun | Judul | Peran | Rumah Produksi | Sutradara | Catatan |
---|---|---|---|---|---|
2008 | Under the Tree | Dewi | Credo Pictures & SET Film Workshop | Garin Nugroho | |
2012 | Ngurah Rai | Ibunda Ngurah Rai | |||
2013 | Soekarno | Nyoman Rai Srimben | MVP Pictures, Mahaka Pictures & Dapur Film | Hanung Bramantyo | |
2018 | Sekala Niskala | Ibu Tantra & Tantri | Fourcolours Films & Treewater Production | Kamila Andini | |
Pengabdi Setan | Ibu | Rapi Films, CJ Entertainment & Paramount Pictures | Joko Anwar | ||
2019 | Bumi Manusia | Ibunda Minke | Falcon Pictures | Hanung Bramantyo | |
2021 | A Perfect Fit | Ibu Saski | Starvision Plus | Hadrah Daeng Ratu | |
TBA | Yuni | Fourcolours Films Starvision Plus |
Kamila Andini | ||
Teka Teki Tika | Starvision Plus Indie Picture Imajinari Fosa Pictures |
Ernest Prakasa | |||
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas | Wa Sami | Palari Films | Edwin | ||
Buya Hamka | Andung | Falcon Pictures & Starvision Plus | Fajar Bustomi | ||
Puisi Cinta Yang Membunuh | Starvision Plus | Azhar Kinoi Lubis |
- Keterangan
- TBA : To be announced
- N/A : Not Available
Diskografi
Tahun | Rincian Album |
---|---|
1991 | Istana yang Hilang
|
2011 | Svara Semesta |
2015 | Svara Semesta 2 |
Nominasi dan penghargaan
Tahun | Penghargaan | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
2008 | Festival Film Indonesia | Pemeran Utama Wanita Terbaik | Under the Tree | Nominasi |
2009 | Indonesian Film Critics Society | Breakthrough Actress | Menang | |
2017 | Piala Maya | Aktris Pendukung Terpilih | Pengabdi Setan | Nominasi |
Festival Film Tempo | Aktris Pendukung Pilihan Tempo | Menang | ||
2018 | Indonesian Movie Actors Awards | Pemeran Pendukung Wanita Terbaik | Sekala Niskala | Nominasi |
Pemeran Pendukung Wanita Terfavorit | Nominasi | |||
Festival Film Indonesia | Pemeran Pendukung Wanita Terbaik | Nominasi | ||
Piala Maya | Aktris Pendukung Terpilih | Nominasi | ||
2019 | Festival Film Tempo | Aktris Pendukung Pilihan Tempo | Bumi Manusia | Nominasi |
Festival Film Indonesia | Pemeran Pendukung Wanita Terbaik | Nominasi | ||
2020 | Indonesian Movie Actors Awards | Pemeran Pendukung Wanita Terbaik | Nominasi | |
Pemeran Pendukung Wanita Terfavorit | Nominasi |
Prestasi
Tahun | Penghargaan | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
2005 | Duta Lingkungan Hidup Bali | Ayu Laksmi | Menang | |
2012 | Anugerah Musik Indonesia | Graphic Design Terbaik | Svara Semesta | Nominasi |
Majalah Tempo | 20 Album Terbaik | Menang | ||
2015 | Gema Perdamaian | Duta Perdamaian Bali | Ayu Laksmi | |
2016 | Anugerah Musik Indonesia | Mixing Terbaik | Svara Semesta 2 | Nominasi |
2017 | Google Indonesia | Year in Search | Ayu Laksmi | Menang |
2018 | Indonesian Box Office Movie Awards | Pengabdi Setan | Pemeran Pendukung Wanita Terbaik | Menang |
Malaysia International Film Festival | Best Supporting Actress | Sekala Niskala | Nominasi | |
Indonesian Television Awards | Artis Terpopuler | Ayu Laksmi | Nominasi |