Firanda Andirja

penceramah Islam Sunni dan mubaligh Indonesia
Revisi sejak 9 November 2021 21.30 oleh Ahendra (bicara | kontrib) (→‎Aktivitas: memberikan referensi yang layak dari situs resmi dari ranskrip transkrip dan kumpulan audio/video dari pendapat Ustadz Firanda yang resmi dari beliau untuk umum)

Dr. Firanda Andirja Abidin, Lc., M.A. (lahir 28 Oktober 1979) atau lebih dikenal dengan nama Firanda Andirja atau bernama kunyah Abu Abdil Muhsin adalah seorang ulama Salafi yang aktif mengisi berbagai kajian Islam di Indonesia. Ia juga merupakan salah satu narasumber Radio Rodja dan pernah menjadi penceramah Indonesia di Masjid Nabawi, Madinah.

Firanda Andirja
Ustadz Firanda saat mengisi kajian di KBRI Muscat, Oman (2017)
Lahir28 Oktober 1979 (umur 44)
Indonesia Surabaya, Jawa Timur
KebangsaanIndonesia
AlmamaterUniversitas Islam Madinah
Dikenal atasSalah satu pengisi resmi pengajian berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi
Suami/istriRosmala Dewi Arifudin
Anak5

Kehidupan & pendidikan

Firanda Andirja lahir di Surabaya pada tanggal 28 Oktober 1979. Ia kemudian ikut merantau bersama orang tuanya ke Sorong, Papua dan mengabiskan masa kecilnya hingga lulus SMU/SMA di sana. Setelah lulus SMA, Firanda melanjutkan studi ke Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada program studi Teknik Kimia, tetapi hanya belajar dua semester saja. Karena lebih tertarik ilmu agama, ia kemudian memutuskan belajar agama di Pondok Pesatren Jamilurrahman Bantul, DIY selama 1,5 tahun, lalu melanjutkan studinya ke Universitas Islam Madinah, Arab Saudi hingga tingkat Doktoral.[2]

Firanda menamatkan kuliah Magister-nya (S2) dengan tesis أَجْوِبَةُ شَيْخِ الإِسْلاَمِ ابْنِ تَيْمِيَّةَ رحمه الله عَنِ الشُّبْهَاتِ التَّفْصِيْلِيَّةِ لِلْمُعَطِّلَةِ فِي الصِّفَاتِ الذَّاتِيَّةِ (Jawaban Ibnu Taimiyyah terhadap syubhat-syubhat terperinci yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah dzatiyah yang dilontarkan oleh para penolak sifat). Kemudian pada bulan September 2016, Firanda menyelesaikan program doktoralnya dengan judul disertasi نقض استدلالات دعاة التعددية الدينية بالنصوص الشرعية (Membantah da'i-da'i pluralisme yang berdalil dengan Al Qur'an dan As Sunnah) dengan predikat summa cumlaude.[2]

Pada tahun 2001, Firanda menikah dengan Rosmala Dewi Arifudin atau bernama kunyah Ummu Abdil Muhsin. Dari hasil pernikahannya, ia dikaruniai 5 orang anak, putra dan putri.[2]

Aktivitas

Ustadz Firanda pernah menjadi pengisi pengajian rutin berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi adalah pemberitaan yang kurang tepat, yang benar cuman mengajar magang bersama Mahasiswa lainnya di Masjid Nabawi, Madinah sejak tahun 2012.[3]. Selain Ustadz Firanda, pengajian rutin Indonesia di sana juga diisi oleh ustadz Abdullah Roy yang juga belajar di Madinah. Saat ini, keduanya sudah tidak lagi mengisi pengajian tersebut dan digantikan oleh ustadz Ariful Bahri dari Kampar, Riau, yang sekaligus sedang menempuh pendidikan di Madinah.[4][5]

Ustadz Firanda juga merupakan salah satu pengisi tetap di Radio Rodja dan beberapa saluran media dakwah lainnya. Dalam beberapa kesempatan dakwahnya, dia juga menulis bantahan-bantahan terhadap polemik dari tokoh-tokoh liberal.[6] Secara spesifik, Dr Firanda merumuskan bahwa dalam salah satu kitabnya, Maqalatul Islamiyyin, Imam Asy'ari sendiri menyatakan bahwa menta'wil Istiwa/bersemayam nya Allah adalah Aqidah asli Mu'tazilah, bukan Aqidah Ahlus Sunnah seperti yang diklaim Asy'ariyah atau Kullabiyah modern[7] serta kelompok takfiri,[8] Sampai saat ini, dia masih terus berdakwah dan mengadakan daurah di berbagai wilayah Nusantara.

Karya tulis

  1. Ajwibah Syaikhul Islam Ibni Taimiyyah rahimahullah 'an Asy Syubuhat At Tafshiliyyah lil Mu'athilah fis Shifat Adz Dzatiyyah (bahasa Arab), tesis S2 di Universitas Islam Madinah
  2. Naqdhu Istidlalati Du'atit Ta'aduddiyyah Ad Diiniyah bin Nushush Asy Syar'iyyah (bahasa Arab) disertasi S3 di Universitas Islam Madinah
  3. Berjihad Melawan Riya dan Ujub, penerbit Nashirus Sunnah
  4. Kiat-Kiat Membahagiakan Istri Menjadi Suami Idaman, penerbit Nashirus Sunnah
  5. Pesona Bidadari, penerbit Nashirus Sunnah
  6. Ajaran Mahdzab Imam Asy-Syafi'i yang Ditinggalkan, penerbit Nashirus Sunnah
  7. Banyolan Syi’ah Imamiyah, 33 Koleksi Lelucon Ulama Syi’ah, penerbit Nashirus Sunnah
  8. Dari Madinah Ke Radio Rodja, penerbit Nashirus Sunnah
  9. Ketinggian Allah Atas Makhluk-Nya, penerbit Nashirus Sunnah
  10. Mukjizat Poligami, penerbit Nashirus Sunnah
  11. Syarah Kitab Tauhid, penerbit Yayasan Baitut Tholabah
  12. Bekal Haji, penerbit Perisai Al Qur'an
  13. Fiqih Dzikir Pagi Dan Petang, penerbit Nashirus Sunnah
  14. Muslim Yang Sempurna Imannya Yang Paling Baik Akhlaknya, penerbit Bimbingan Islam
  15. Tafsir Juz Amma, penerbit Yayasan Baitut Tholabah
  16. Tafsir Al-Quran Al-Adziim Juz 27, penerbit Ustad Firanda Andirja Office
  17. Tafsir Al-Quran Al-Adziim Juz 29, penerbit Ustad Firanda Andirja Office
  18. Bekal Sholat Jilid 1 Panduan Lengkap Shalat Nabi, penerbit Ustad Firanda Andirja Office
  19. Bekal Sholat Jilid 2 Panduan Lengkap Shalat Nabi, penerbit Ustad Firanda Andirja Office
  20. Syarah Kitab Tauhid Jilid I (Bab 1-26), penerbit Ustad Firanda Andirja Office

Lihat pula

Referensi

  1. ^ https://uloom.id/speaker/dr-firanda-andirja-abidin-lc-ma/
  2. ^ a b c https://firanda.com/about
  3. ^ https://kemenag.go.id/berita/read/218932
  4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-03. Diakses tanggal 2020-03-03. 
  5. ^ https://mediaindonesia.com/galleries/detail_galleries/11715-kembali-digelar-pengajian-berbahasa-indonesia-di-masjid-nabawi
  6. ^ Andirja, Firanda. [httpshttps://firanda.com/1454-kajian-umum-islam-kok-liberal.html "kajian umum: 'Islam kok Liberal"]. Situs resmi dr Firanda Andirja. Firanda.com. Diakses tanggal 14 Oktober 2021. 
  7. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Firanda Andirja membantah Abdul Somad
  8. ^ Andirja, Firanda. "Surat Terbuka Untuk Saudaraku Takfiri". Situs resmi dr Firanda Andirja. Firanda.com. Diakses tanggal 14 Oktober 2021. |website=Situs resmi dr Firanda Andirja |publisher=Firanda.com |access-date=14 Oktober 2021 |ref=“Bukhary dalam At-Taariikh, Abu Ya’la dll, lihat As-Shahihah karya Al-Albani no 3201 ”}}

Pranala luar