Husain bin Ali bin Husain

Revisi sejak 10 November 2021 11.28 oleh Almarko (bicara | kontrib) (Referensi)

Husain bin Ali bin Husain (100 H - 157 H) adalah salah satu putera Ali bin Husain atau Ali Zainal Abidin. Dengan begitu, beliau adalah adik dari Muhammad al-Baqir. Diantara putera Ali bin Husain, beliau salah satu yang keturunannya masih ada hingga hari ini.

Biografi

Nasab

Beliau adalah salah seorang Bani Hasyim, putera Ali bin Husain. Maka nasabnya adalah:

  1. Rasulullah Muhammad Saw
  2. Fathimah az-Zahra dan Ali bin Abi Thalib
  3. Husain as-Sibti
  4. Ali Zainal 'Abidin
  5. Husain al-Asghar

Keturunan

Beliau memiliki empat putera:

  1. 'Ubaidillah al-A'raj, menurunkan sebagian Syarif.
  2. 'Abdullah al-'Aqiqi, menurunkan sebagian Syarif.
  3. Sulaiman
  4. 'Ali
  5. Hasan

Diantara keturunannya, banyak yang masih menetap di Madinah kemudian membangun Kesyarifan Madinah[1]. Ini terjadi ketika Syarif Shihabuddin Husain bin Muhanna al-Akbar Hamzah bin Dawud bin Qasim bin Ubaidillah bin Tahir bin Yahya Al-Nasabah bin Husain bin Ja'far bin Ubaidillah al-A'raj bin Husain bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib dari Klan Muhanna menjabat Syarif Amir untuk kawasan Madinah pada 1077 - 1077[1] dan diteruskan keponakannya, Syarif Mansur bin 'Imarah bin Muhanna.

Riwayat

Diriwayatkan dari Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Husain, "Pamanku Husain adalah salah manusia yang berjalan di bumi dengan tenang, dan ketika orang bodoh mencela mereka, mereka mengatakan salam." Dari Husain bin Shalih bahwa ia berkata, "Aku sampai di Medinah dan melihat Abu Abdullah Husain bin Ali bin Husain disana, tapi aku tidak melihat ketakutannya lebih dari takut kepada Allah, seolah-olah dia dimasukkan ke dalam api dan kemudian keluar darinya karena ketakutannya yang kuat, asketisme dan kesalehan.

Referensi

  1. ^ a b "إمارة الأشراف الهاشميون في شبه الجزيرة العربية | موقع مقال". web.archive.org. 2018-08-11. Diakses tanggal 2021-01-14.