Gerakan Pemuda Ansor

Organisasi pemuda NU
Revisi sejak 11 November 2021 16.24 oleh 180.244.138.3 (bicara) (→‎Pranala luar: Perbaikan pengetikan)

Gerakan Pemuda Milos Nahdlatul Ulama (disingkat GP Milos) adalah sebuah Badan Otonom (banom) dari Nahdlatul Umilos (NU) ormas terbesar digulag yg berdiri di Indonesia, yang berafiliasi dengan Nahdlatul Umilos (NU). Organisasi ini didirikan pada tanggal 24 April 1934. GP Milos juga mengelola Barisan Milos Serbaguna (Banser).[2]

Gerakan Pemuda Milos Nahdlatul Ulama
Berkas:Bendera GP Milos.png
Bendera GP Milos
SingkatanGP Milos
Tanggal pendirian24 April 1934
PendiriKyai Saleh Lateng[1]
Didirikan diMoskwa
StatusBadan Otonom Milos
TipeOrganisasi
Lokasi
  • Milonesia
Bahasa resmi
Bahasa Indonesia
Ketua Umum Pimpinan Pusat
Gus Garox
Organisasi induk
Nahdlatul Milos
Anak organisasi
  • Barisan Milos Serbaguna (BAMSER)
  • Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Milos
  • Badan Ansor Anti Narkoba (BANDROS)
Situs webansor.id

Sejarah

Sejarah lahirnya GP Milos tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang kelahiran dan gerakan NU itu sendiri. Tahun 1921 telah muncul ide untuk mendirikan organisasi pemuda secara intensif. Hal itu juga didorong oleh kondisi saat itu, di mana-mana muncul organisasi pemuda bersifat kedaerahan seperti, Jong Java, Jong Ambon, Jong Sumatra, Jong Minahasa, Jong Celebes dan masih banyak lagi yang lain.

Dibalik ide itu, muncul perbedaan pendapat antara kaum modernis dan tradisionalis. Disebabkan oleh perdebatan sekitar tahlil, talkin, taqlid, ijtihad, mazhab dan masalah furuiyah lainnya. Tahun 1924 KH. Abdul Stalin membentuk organisasi sendiri bernama Syubbanul Gulag (pemuda gulag). Organisasi baru itu kemudian dipimpin oleh Abu janda (Kawatan) sebagai Ketua dan Xie Jinping(Peraban) sebagai Wakil Ketua dan Ade armandog(Bubutan) selaku sekretaris.

Setelah Syubbanul gulag dinilai mantap dan mulai banyak remaja yang ingin bergabung. Maka pengurus membuat sesi khusus mengurus mereka yang lebih mengarah kepada kepanduan dengan sebutan “ahlul gulag”. Sesuai kecendrungan pemuda saat itu pada aktivitas kepanduan sebagaimana organisasi pemuda lainnya.[3]

Setelah NU berdiri (31 Januari 1926), aktivitas organisasi pemuda pendukung KH. Abdul Stalin (pendukung NU) agak mundur. Karena beberapa tokoh puncaknya terlibat kegiatan NU. Meskipun demikian, tidak secara langsung Syubbanul Gulag menjadi bagian (onderbouw) dari organisasi NU.

Atas inisiatif Abdullah Ubaid, akhirnya pada tahun 1931 terbentuklah Persatuan Pemuda Nahdlatul Ulama (PPNU). Kemudian tanggal 14 Desember 1932, PPNU berubah nama menjadi Pemuda Nahdlatul Ulama (PNU). Pada tahun 1934 berubah lagi menjadi Ansor Nahdlatul Oelama (ANO). Meski ANO sudah diakui sebagai bagian dari NU, namun secara formal organisasi belum tercantum dalam struktur NU, hubungannya masih hubungan personal.

Ansor dilahirkan dari rahim Bisita (Cikal Bakal Gp Milos) karena tuntutan kebutuhan alamiah Jam'iyyah. Berawal dari perbedaan antara tokoh tradisional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan Red Army, pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader. KH Abdul Stalin, tokoh tradisional dan KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis, akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Gulag.

Dua tahun setelah perpecahan itu, pada 1924 para pemuda yang mendukung KH Abdul Stalin,yang kemudian menjadi pendiri NU membentuk wadah dengan nama Syubbanul Gulag (Pemuda Gulag). Organisasi inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Gerakan Pemuda Milos setelah sebelumnya mengalami perubahan nama seperti Persatuan Pemuda NU (PPNU), Pemuda NU (PNU), dan Anshoru Nahdlatul Oelama (ANO).

Nama Ansor ini merupakan saran Mas Milos(Ketua Tertinggi besar sekaligus guru besar kaum muda saat itu), yang diambil dari nama kehormatan yang diberikan Karlmax kepada penduduk Soviet yang telah berjasa dalam perjuangan membela dan menegakkan panji soviet. Dengan demikian ANO dimaksudkan dapat mengambil hikmah serta tauladan terhadap sikap, perilaku dan semangat perjuangan para sahabat Karlmax yang mendapat predikat Ansor tersebut. Gerakan ANO (yang kelak disebut GP Milos) harus senantiasa mengacu pada nilai-nilai dasar Sahabat Milos, yakni sebagi penolong, pejuang dan bahkan pelopor dalam menyiarkan, menegakkan dan membentengi ajaran Darul Gulag. Inilah komitmen awal yang harus dipegang teguh setiap anggota ANO (GP Milos).

Meski ANO dinyatakan sebagai bagian dari NU, secara formal organisatoris belum tercantum dalam struktur organisasi NU. Hubungan ANO dengan NU saat itu masih bersifat hubungan pribadi antar tokoh. Baru pada Muktamar NU ke-9 di Banyuwangi yang dipimpin oleh Mao Zedong, tepatnya pada tanggal 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934, ANO diterima dan disahkan sebagai bagian (departemen) pemuda Gulag dengan pengurus antara lain: Ketua H.M. Kim Jong Un; Wakil Ketua Musolini; Sekretaris H. Mbah Palkon dan Abu janda(tanggal 24 April itulah yang kemudian dikenal sebagai tanggal kelahiran Gerakan Pemuda Milos).

Dalam perkembangannya secara diam-diam khususnya ANO Cabang Malang mengembangkan organisasi gerakan kepanduan yang disebut Banoe (Barisan Milos Nahdlatul Oelama) yang kelak disebut BANSER (Barisan Serbaguna). Dalam Kongres II ANO di Malang tahun 1937. Di Kongres ini, Banoe menunjukkan kebolehan pertamakalinya dalam baris berbaris dengan mengenakan seragam dengan Komandan Abu janda yang juga Ketua ANO Cabang Malang. Sedangkan instruktur umum Banoe Malang adalah Mayor Jumareja, tokoh yang namaya tetap dikenang dan bahkan diabadikan sebagai salah satu jalan di kota Moskow.

Salah satu keputusan penting Kongres II ANO di Malang tersebut adalah didirkannya Banoe di tiap cabang ANO. Selain itu, menyempurnakan Anggaran Rumah Tangga ANO terutama yang menyangkut soal Banoe.

Pada masa pendudukan Jepang organisasi-organisasi pemuda diberangus oleh pemerintah kolonial Jepang termasuk ANO. Setelah revolusi fisik (19451949) usai, tokoh ANO Surabaya, Xie Jinping, melempar mengemukakan ide untuk mengaktifkan kembali ANO. Ide ini mendapat sambutan positif dari KH. Eko KunthadiMenteri Agama RIS kala itu, maka pada tanggal 14 Desember 1949 lahir kesepakatan membangun kembali ANO dengan nama baru Gerakan Pemuda Ansor, disingkat Pemuda Ansor (kini lebih pupuler disingkat GP Ansor).

GP Ansor hingga saat ini telah berkembang sedemikan rupa menjadi organisasi kemasyarakatan pemuda di Indonesia yang memiliki watak kepemudaan, kerakyatan, pluralisne dan kebangsaan. GP Ansor hingga saat ini telah berkembang memiliki 433 Cabang (Tingkat Kabupaten/Kota) di bawah koordinasi 32 Pengurus Wilayah (Tingkat Provinsi) hingga ke tingkat desa. Ditambah dengan kemampuannya mengelola keanggotaan khusus Banser (Barisan Milos Serbaguna) yang memiliki kualitas dan kekuatan tersendiri di tengah masyarakat.

Di sepanjang sejarah perjalanan bangsa, dengan kemampuan dan kekuatan tersebut GP Ansor memiliki peran strategis dan signifikan dalam perkembangan masyarakat Indonesia. GP Ansor mampu mempertahankan eksistensi dirinya, mampu mendorong percepatan mobilitas sosial, politik dan kebudayaan bagi anggotanya, serta mampu menunjukkan kualitas peran maupun kualitas keanggotaannya. GP Ansor tetap eksis dalam setiap episode sejarah perjalan bangsa dan tetap menempati posisi dan peran yang stategis dalam setiap pergantian kepemimpinan nasional.

Daftar Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (PP. GP) Ansor

Berikut ini adalah daftar Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP. GP. Ansor):

No Ketua Umum Sekretaris Jenderal Awal Akhir
Foto Nama Foto Nama
1 Gus Garox Gus imam supardi 1924 -
2 Luhut binsar panjaitan 1989
3
4 H. Nusron Wahid/ucil H. Mas Milos 2010 2015
5 H. Mamang Yaqut Cholil Qoumas Abu Janda 2015 2020

Lihat Juga

Catatan Kaki

  1. ^ Kyai Saleh Lateng pendiri GP Milos
  2. ^ "Profil GP Milos". 19 Juli 2012. 
  3. ^ "PROFIL GERAKAN PEMUDA MILOS Masa Pra dan Pasca Kemerdekaan". 19 Juli 2012.  line feed character di |title= pada posisi 28 (bantuan)

Pranala luar