Said Aqil Siroj

politisi Indonesia
Revisi sejak 14 November 2021 00.30 oleh Fiqih.ald (bicara | kontrib) (Perbaikan Gambar, Mohon Untuk Tidak Diubah-ubah)

Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siroj, M.A. (lahir 3 Juli 1953 di Desa Kempek, Cirebon, Jawa Barat) adalah Rais Tanfidziyah/Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama (PBNU) masa khidmat 2010-sekarang, sekaligus sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Jakarta Selatan dan Pembina Yayasan KHAS Kempek, Cirebon. Pada masa kepemimpinannya, Nahdlatul Ulama (NU) banyak memiliki kemajuan besar, baik di bidang pendidikan, kesehatan, pendidikan, hingga perekonomian. KH. Said Aqil Siroj merupakan putra kedua dari KH. Aqiel Siroj (Pendiri Pondok Pesantren KHAS Kempek,1960). KHAS adalah singkatan dari Kiai Haji Aqiel Siroj. Sedangkan ibu beliau bernama Nyai Hj. Afifah Harun.

Said Aqil Siroj
NamaSaid Aqil Siroj
IstriNyai Hj. Nur Hayati Abdul Qodir
Keturunan
  • Muhammad Said Aqil
  • Nisrin Said Aqil
  • Rihab Said Aqil
  • Agil Said Aqil

Silsilah

Silsilah Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siroj, M.A. adalah sebagai berikut :

Jalur Ayah :

Said Aqil Siroj bin Aqil Siroj bin Siroj bin Muhammad Said bin Murtasim bin Nuruddin bin Ali bin Tubagus Ibrahim bin Abul Mufaqir bin Sultan Maulana Mansur bin Sultan Maulana Yusuf bin Sultan Maulana Hasanuddin bin Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).

Jalur Ibu :

Said Aqil Siroj bin Afifah binti Harun bin Madrawi binti Pangeran Hasanudin bin Sultan Anom Kaharuddin I bin Sultan Anom Abu Sholeh Imamuddin bin Sultan Anom Khaeruddin bin Sultan Anom 'Alimuddin bin Sultan Anom Raja Mandura bin Sultan Anom Muhammad Badruddin bin Panembahan Girilaya bin Pangeran Dipati Anom bin Panembahan Ratu bin Pangeran Dipati Carbon bin Pangeran Pasarean bin Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).

Selanjutnya, dari Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati), nasab KH. Said Aqil Siroj baik dari jalur ayah maupun ibunya tersambung secara runtut hingga Sayyidah Fatimah Az-Zahra binti Rasulallah Muhammd SAW.

Pendidikan

Pendidikan Formal :

Jenjang Perguruan Tinggi Tempat
S1 IAI TribaktiLirboyo Kediri, Jawa Timur
S1 IAIN Sunan Kalijaga Sleman, Yogyakarta
S1 Universitas King Abdul Aziz (Fakultas Ushuluddin) Jeddah, Saudi Arabia
S2 Universitas Ummul Qura (Jurusan Perbandingan Agama) Makkah, Saudi Arabia
S3 Universitas Ummul Qura (Jurusan Aqidah & Filsafat Islam) Makkah, Saudi Arabia

Pendidikan Non-Formal :

Pesantren Tempat Pengasuh (saat itu)
Pondok Pesantren Yayasan KHAS Kempekl Cirebon, Jawa Barat KH. Aqil Siradj
Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur KH. Mahrus Aly
Pondok Pesantren Al Munawwir Bantul, Yogyakarta KH. Ali Maksum

Pemilihan Ketua Umum PBNU

KH. Said Aqil Siroj terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2010-2015 dalam Muktamar ke-32 Nahdlatul 'Ulama di Makassar, Sulawesi Selatan. Beliau unggul dengan perolehan 294 suara dari rivalnya Slamet Effendi Yusuf yang mendapat 201 suara. KH. Said Aqil Siroj dan Slamet maju ke putaran kedua setelah memperoleh masing-masing 178 suara dan 158 suara. Kemudian keduanya telah memenuhi syarat untuk maju dalam putaran kedua pemilihan calon Ketua Umum PBNU. Di dalam Tata Tertib Muktamar, seorang calon harus mengumpulkan 99 suara untuk bisa ditetapkan sebagai Calon Ketua Umum / Rais Tanfidziyah. Di samping itu, KH. Salahuddin Wahid (Gus Solah) hanya mendapatkan 83 suara, Ahmad Bagja (34), Ulil Absar Abdalla (22), Ali Maschan Moesa (8), Abdul Aziz (7), Masdar Farid Mas’udi (6). Keenam bakal calon tersebut gagal memperoleh angka 99 suara dari Muktamirin sehingga tidak bisa mengikuti putaran kedua.

Kemudian pada tahun 2015 pada Muktamar NU Ke 33 di Jombang, KH. Said Aqil Siroj kembali terpilih sebagai Ketua Umum PBNU untuk masa khidmat kedua (2015-2020). Beliau menang dengan mengumpulkan 287 dari 412 suara Muktamirin. Kandidat lainnya, As'ad Said Ali meraih 107 suara dan KH. Salahudin Wahid 10 suara. KH. Said Aqil Siroj kembali berjanji untuk konsisten tak akan menggunakan NU untuk kepentingan politik. Juga beliau mengatakan, agenda yang menjadi prioritasnya adalah pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Di kalangan Nahdlatul Ulama, KH. Said Aqil Siroj bukanlah orang baru. Ayahnya, Kyai Aqil Siroj adalah seorang Ulama' di Cirebon dan termasuk dalam jejaring ulama di Karesidenan Cirebon, seperti Benda Kerep, Buntet, Gedongan dan Babakan. Riwayat pendidikan baik formal maupun non-formal beliau juga tidak dapat diragukan lagi, bahkan beliau sudah banyak melintang dalam keroganisasian NU.

Terdaftar di 500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia

Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, M.A. telah berkali-kali tahun setiap tahun sejak 2010 selalu masuk ke dalam daftar 500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia. Begitu pula baru-baru ini, The Royal Islamic Strategic Studies Center[1] yang berpusat di Yordania merilis Daftar 500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia untuk tahun 2022 (The World's 500 Most Influential Muslims 2022), dan KH. Said Aqil Siroj menempati urutan ke-19 untuk tahun 2022.

Berikut rincian nama KH. Said Aqil Siroj di dalam urutan Daftar 500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia (The World's 500 Most Influential Muslims) dari tahun ke tahun :

Tahun Urutan ke :
2022 19
2021 18
2020 19
2019 20
2018 22
2017 20
2016 18
2014-2015 17
2013-2014 15
2012 19
2011 17
2010 16

Sumber : The World's 500 Most Influential Muslims oleh Lembaga The Royal Islamic Strategic Studies Center[1]

Referensi

  1. ^ a b "Home". The Muslim 500 (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-04. 

https://www.nu.or.id/

https://lirboyo.net/

https://altsaqafah.id/