Sei Penggantungan, Panai Hilir, Labuhanbatu

desa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara
Revisi sejak 15 November 2021 06.33 oleh Nova Sinambela (bicara | kontrib) (Menambahkan beberapa kalimat di awal paragraf dan paragraf baru mengenai Sei Penggantungan, mulai dari mata pencaharian, kondisi jalannya, dan kehidupan penduduk. Terakhir mengembangkan paragraf akhir sesuai fakta desa tersebut)

Sei Penggantungan merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Desa Sei Penggantungan salah satu daerah yang dekat dengan laut sehingga wilayah tersebut dikenal dengan sebutan pulau. Mata pencarian penduduk di desa ini antara lain petani (padi,kelapa sawit, kelapa) dan nelayan. Setelah memanen padi dan tanah tempat padi ditanam dibersihkan, penduduk desa ini biasanya kembali lagi bertani dengan tanaman yang berbeda, diantaranya dengan menanam mentimun, cabai, jagung, kacang hijau, kacang panjang, dan semangka. Penduduk desa ini mayoritas petani.

Sei Penggantungan
Negara Indonesia
ProvinsiSumatra Utara
KabupatenLabuhanbatu
KecamatanPanai Hilir
Kode pos
21473
Kode Kemendagri12.10.19.2002 Edit nilai pada Wikidata
Luas67,30 km²
Jumlah penduduk6.890 jiwa
Kepadatan153,96 jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 2°38′16.800″N 100°4′48.000″E / 2.63800000°N 100.08000000°E / 2.63800000; 100.08000000


Sudah puluhan tahun jalan di Sei Penggantungan kurang baik karena dari dulu hingga sekarang jalanannya masih berupa tanah dan batu. Sudah saatnya diubah menjadi jalan beraspal seperti keinginan penduduk. Selama ini, jika hujan turun deras, jalanan akan berair dan berlumpur sehingga beberapa aktivitas berhenti. Seperti anak-anak yang bersekolah ke Kampung Mesjid tidak dapat berangkat, penjual ikan laut keliling mengurungkan niat berjualan, dan mobil truk pengangkut kelapa sawit ke kota tidak beroperasi. Setiap jalan di Sei Penggantungan perlu pembangunan dan perhatian dari pemerintah untuk membantu keberlangsungan hidup para penduduk.

Agama yang dipeluk masyarakat di desa ini adalah Islam dan Kristen. Suku di dalam desa ini terdiri dari Batak Mandailing, Batak Toba, Melayu dan Jawa. Penduduk Sei Penggantungan menjalin hubungan yang akrab meskipun berbeda agama dan suku. Sampai kini, kegiatan gotong royong masih dilakukan di desa ini secara rutin sebagai bukti bahwa nilai budaya dan sosial masih dianut dengan baik.

Kepala Desa Templat:Sapon Rinaldi