Agus Supriyanto
Agus Supriyanto (lahir 08 Agustus 1980) merupakan mantan pesepak bola profesional Indonesia yang lahir di Surakarta. Dia pernah membela beberapa klub Indonesia, bahkan beberapa di antaranya adalah klub papan atas Indonesia. Sekarang dia sibuk dengan bisnis jersey.
Informasi pribadi | |||
---|---|---|---|
Tanggal lahir | 8 Agustus 1980 | ||
Tempat lahir | Solo, Indonesia | ||
Tinggi | 170 m (557 ft 9 in) | ||
Posisi bermain | Gelandang | ||
Karier junior | |||
1993 | Diklat Arseto | ||
1995 | Diklat Ragunan | ||
Karier senior* | |||
Tahun | Tim | Tampil | (Gol) |
1999–2000 | Barito Putera | ||
2000-2001 | Petrokimia Putra Gresik | ||
2002 | PSS Sleman | ||
2003 | Persegi Gianyar | ||
2004 | Mojokerto Putra | ||
2005 | PSTK Tarakan | ||
2006 | Persikad Depok | ||
Tim nasional | |||
1996 | Indonesia U16 | ||
1997 | Indonesia U17 | ||
1998 | Indonesia U19 | ||
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik |
Karier Bermain
Junior
Memulai karier sepak bolanya di kota kelahirannya, Solo, Agus Supriyanto terpantau bakatnya dalam sebuah ajang pencarian bibit yang dilakukan Arseto. Dia digembleng di Diklat Arseto saat usianya masih 13 tahun. Dua tahun kemudian, Agus Supriyanto masuk ke Diklat Ragunan. Dari Diklat Ragunan, karier Agus Supriyanto dimulai. Dia membela Indonesia di berbagai ajang. Mulai tingkat nasional hingga Kejuaraan Pelajar Asia serta Tim Nasional kelompok umur dari U-17, U-18, dam U-19.
Senior
Penampilannya di junior memikat tim sepak bola profesional asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Barito Putera. Dia bergabung bersama beberapa pemain senior seperti Lulut Kistono maupun Frans Sinatra Huwae. Bahkan, di provinsi tersebut, Agus Supriyanto dipercaya menjadi kapten saat PON 2000.
Usai dari Barito Putera, Agus Supriyanto menyeberang ke Pulau Jawa. Petrokimia Putra Gresik tertarik dengan skill yang dimiliki pemain yang juga sering dipanggil Agus Gundul itu. Dia didatangkan untuk dijadikan penerus Eri Irianto yang hengkang ke Persebaya. Agus Supriyanto mempunyai kelebihan yang sama dimiliki Eri, umpan jauh dan tembakan keras. Sayang, di Petrokimia Putra, dia hanya bertahan semusim. PSS Sleman, Mojokerto Putra, hingga mengakhiri karirnya di Persikad Depok.