Kucing dalam budaya Mesir kuno

Kucing telah ditemui dalam praktik sosial dan keagamaan Mesir kuno selama lebih dari 3.000 tahun. Beberapa dewa Mesir kuno digambarkan dan dipahat dengan kepala berwujud kucing, seperti Mafdet, Bastet, dan Sekhmet, yang melambangkan keadilan, kesuburan, dan kekuasaan.[2] Dewa Mut juga digambarkan sebagai kucing dan ditemani seekor kucing.[3]

Kucing dalam hieroglif
miiwE13

mjw[1]
𓏇𓇍𓅱𓃠
Dewa Bastet yang digambarkan berkepala kucing

Kucing dipuji-puji karena membunuh ular berbisa dan dianggap sebagai pelindung Firaun setidaknya sejak Dinasti Pertama Mesir. Sisa-sisa kerangka kucing ditemukan di antara barang-barang pemakaman yang berasal dari Dinasti ke-12. Simbolisme kucing sebagai pelindung ditunjukkan dalam Kitab Kematian, di mana kucing mewakili Ra dan matahari bagi kehidupan di Bumi. Dekorasi berbentuk kucing yang digunakan selama Kerajaan Baru Mesir menunjukkan bahwa kultus kucing semakin populer dalam kehidupan sehari-hari pada era kerajaan baru. Kucing yang digambarkan biasanya terkait dengan dewa Bastet.[4]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Takács, G. (2008). "mjw". Etymological Dictionary of Egyptian. 3. Leiden, Boston: Brill. hlm. 135. ISBN 9789047423799. 
  2. ^ Malek, J. (1997). The Cat in Ancient Egypt (edisi ke-Revised). Pennsylvania: University of Pennsylvania Press. ISBN 9780812216325. 
  3. ^ Te Velde, H. (1982). "The cat as sacred animal of the goddess Mut" (PDF). Dalam Van Voss, H.; Hoens, D. J.; Van de Plas, A.; Mussies, G.; Te Velde, H. Studies in Egyptian Religion dedicated to Professor Jan Zandee. Leiden: Brill. hlm. 127−137. ISBN 978-90-04-37862-9. 
  4. ^ Langton, N.; Langton, M. B. (1940). The cat in ancient Egypt, illustrated from the collection of cat and other Egyptian figures formed. Cambridge: Cambridge University Press. 

Pranala luar