Danilla Riyadi
Danilla Jelita Poetri Riyadi (lahir 13 Februari 1990) atau yang lebih dikenal dengan Danilla Riyadi adalah seorang pemeran, penyanyi, dan penulis lagu asal Indonesia keturunan Tionghoa.
Danilla Riyadi | |
---|---|
Lahir | Danilla Jelita Poetri Riyadi 12 Februari 1990 Jakarta, Indonesia |
Nama lain | Danilla Riyadi |
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 2013–sekarang |
Karier musik | |
Genre | |
Instrumen | |
Label |
|
Artis terkait | |
Situs web | danillaofficial |
Masa kecil
Danilla adalah anak bungsu dari dua bersaudara.[1] Ia berasal dari keluarga yang dekat dengan dunia musik; ibunya, Ika Ratih Poespa, adalah penyanyi jazz, sedangkan pamannya adalah musisi ternama Dian Pramana Poetra. Di rumahnya sering diputar musik klasik, keroncong, lagu-lagu bossa nova oleh João Gilberto, serta musisi jazz seperti Billie Holiday, Diana Krall dan Fourplay.[2]
Walau dikeliling musik sejak kecil, Danilla tidak merasa memiliki suara yang layak untuk menjadi penyanyi. Ketika berusia remaja, Danilla lebih tertarik bermain video game ketimbang menekuni musik, padahal ibu dan pamannya sudah menawarkan beberapa lagu pop untuk dibawakannya. Hobi Danilla bermain game, terutama yang horor seperti Resident Evil dan Silent Hills, membuatnya sering bolos sekolah sehingga tidak naik kelas. Danilla pun mengaku bahwa ia lebih suka bermain game di rumah daripada datang ke sekolah karena merasa tidak punya teman. Ia juga kerap diledek anak-anak di sekolahnya karena tubuhnya yang bongsor.[1]
Saat Danilla berusia 17 tahun, ia ditawari kesempatan untuk membuat album solo. Tawaran itu datang dari Richard Buntario, sutradara ternama yang juga kenalan pamannya Danilla.[3] Rencananya, Danilla akan merekam album musik pop, dengan membawakan kembali lagu-lagu yang sudah populer seperti yang dilakukan oleh penyanyi asal Filipina, Sabrina.[1] Namun rencana itu tak jadi dilaksanakan, karena Danilla merasa itu tidak sesuai dengan keinginannya.[3]
Karier musik
Awal bermusik (2010-2012)
Danilla mulai terjun sebagai musisi di tahun 2010 dengan mendirikan Orca, band yang kerap membawakan lagu oleh band-band dari Inggris seperti Keane dan Radiohead.[3] Kesibukannya bersama band ini membuat kuliahnya di jurusan Broadcasting, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Persada Indonesia YAI terbengkalai. Demi kegiatan bermusiknya, Danilla bahkan cuti dua tahun dari kuliahnya, sehingga harus mengambil pekerjaan di beberapa tempat demi membiayai penyelesaian studinya karena ayahnya menolak menanggung keterlambatan kelulusannya.[1]
Telisik (2012-2016)
Di tahun 2012 Danilla kembali mendapat tawaran untuk membuat album solo dari Richard Buntario,[3] yang mendirikan perusahaan rekaman Orion Records dua tahun sebelumnya.[4] Richard mempertemukan Danilla dengan dua calon produser untuk albumnya, yakni Aldi Nada Permana dan Lafa Pratomo.[5] Keduanya adalah anggota duo musik jazz bernama Suave yang juga merupakan artis di bawah Orion Records.[6] Danilla dikasih dengar lagu ciptaan mereka masing-masing, dan akhirnya memilih lagu ciptaan Lafa karena merasa lebih cocok.[5] Kebetulan Danilla juga mencari musisi yang bisa mengiringinya bernyanyi, sedangkan Lafa mencari penyanyi untuk membawakan materi lagu ciptaannya yang berjudul "Terpaut oleh Waktu".[7] Mereka pun memutuskan untuk bekerja sama.
Setelah proses pengerjaan selama satu setengah tahun, Danilla melepas album perdananya, Telisik, pada bulan Maret 2014. Album ini dirilis oleh Orion Records, yang bekerja sama dengan Demajors untuk percetakan dan distribusi CD.[3] Dari awal 2014 hingga akhir 2015, Danilla merilis empat singel dari Telisik, yakni "Buaian",[8] "Ada di Sana",[9] "Berdistraksi",[10] dan "Terpaut oleh Waktu".[11]
Empat bulan setelah Telisik dirilis, suara Danilla juga dapat didengar di album Reinterpretasi Mahakarya oleh Elvyn G. Masassya yang berisi lagu-lagu ciptaan musisi dan pengusaha tersebut sebagaimana dibawakan oleh penyanyi lain. Danilla sendiri menyanyikan lagu "Mimpi", dengan aransemen baru oleh Lafa.[12]
Telisik mendapat respons positif dari berbagai media, termasuk majalah Rolling Stone Indonesia yang menyatakan Telisik sebagai salah satu dari Album Terbaik 2014, dan menobatkan Danilla sebagai Best New Act.[2] Walau demikian, kariernya sebagai musisi belum berjalan mulus secara finansial. Di tahun 2015, ia bahkan sempat tak punya uang sama sekali di rekeningnya dan terpaksa menumpang tidur di kantor temannya.[13] Karena belum banyak mendapat tawaran tampil di panggung, ia harus mencari pekerjaan lain sambil bermusik agar bisa menyambung hidup.[14] Di masa itu, Danilla sempat kerja di rumah produksi, menjadi tim kreatif di MNCTV, dan guru taman kanak-kanak di Gymboree.[15][14]
Pada 12 Maret 2016, Danilla tampil secara kolaborasi dengan Mondo Gascaro di acara 6th Music Gallery.[16] Danilla dan Mondo beberapa kali tampil bersama hingga tahun berikutnya, termasuk di Soundrenaline 2017.[17]
Mondo juga mengajak Danilla untuk menjadi salah satu penyanyi yang terlibat di proyek merekam ulang lagu-lagu dari Tiga Dara.[18] Danilla menyanyikan "Bimbang Tanpa Pegangan" untuk album jalur suara yang dirilis secara bersamaan dengan penayangan ulang film klasik tersebut di bioskop pada 11 Agustus 2016.[19]
Pada 16 Oktober 2016, Danilla merilis videoklip untuk "Junko Furuta" sebagai bentuk keprihatinan terhadap maraknya pemerkosaan. Danilla menciptakan lagu itu setelah membaca tentang Junko Furuta, perempuan asal Jepang yang diculik dan disiksa selama 44 hari sampai akhirnya tewas.[20]
Karier film
Di tahun 2019, Danilla mulai merambah dunia akting dengan tampil di dua film layar lebar. Yang pertama adalah Koboy Kampus, film yang terinspirasi masa kuliah sutradara dan penulis skenarionya, Pidi Baiq.[21] Tawaran kepada Danilla untuk bermain di film tersebut datang langsung dari Pidi sendiri, dan Danilla mengiyakan karena dunia perfilman masih masuk ranah seni seperti halnya musik, sehingga tak ada salahnya dicoba.[22] Danilla diminta memerankan Nova, salah satu teman sekampus Pidi.[23] Ia mengaku canggung karena sedang bermain di film untuk pertama kali dan diajak langsung oleh Pidi pula, namun kemudian Danilla merasa lebih nyaman karena pemeran utama filmnya adalah sesama musikus yang bisa diajak bertukar pikiran, yakni Jason Ranti.[22]
Selain itu, Danilla juga bermain di film Pretty Boys yang disutradarai oleh Tompi. Danilla lolos audisi untuk tampil di film tersebut karena dinilai memiliki rasa yang tepat untuk karakter yang akan diperankan.[24] Ia memerankan Asty, perempuan yang mendukung dua sahabatnya (diperankan Vincent Rompies dan Deddy Mahendra Desta) dalam mengejar impian mereka untuk menjadi pembawa acara televisi,[25] dan kemudian terlibat dalam intrik asmara dengan mereka berdua.[26]
Di samping bermain di filmnya, Danilla juga menyumbang sebuah lagu baru berjudul "Kembali Pulih Lagi" yang ditulis khusus untuk Pretty Boys atas permintaan Tompi.[27]
Berkat perannya di Pretty Boys, Danilla mendapat nominasi Piala Maya 2019 di kategori Aktris Pendatang Baru Terpilih.[28]
Walau sudah tampil di dua film, Danilla mengaku kalau fokusnya masih tetap di musik sehingga ia sudah menolak beberapa tawaran film lainnya. Kalaupun bersedia main di film lagi, itu tergantung berbagai pertimbangan seperti naskah dan sinematografi.[29]
Pada 14 Desember 2020, Danilla diumumkan akan bermain dalam film Losmen Bu Broto, film yang diadaptasi dari serial TVRI tahun 1980-an berjudul Losmen. Selain memerankan tokoh Kirana, ia juga berduet dengan Maudy Ayunda dalam mengisi soundtrack film tersebut,[30] yakni pada lagu "Semakin Jauh" ciptaan Maudy serta "Sayangnya" ciptaan Danilla sendiri.[31]
Diskografi
Album studio
- Telisik (2014)
- Lintasan Waktu (2017)
Album mini
- Fingers (2019)
Filmografi
Tahun | Judul | Peran | Produksi |
---|---|---|---|
2019 | Koboy Kampus | Nova | MNC Pictures 69 Production |
Pretty Boys | Asty | Anami Films The Pretty Boys Pictures | |
2021 | Losmen Bu Broto | Kirana | Paragon Pictures Ideosource Entertainment Fourcolours Films Ideoworks |
Referensi
- ^ a b c d Shaidra, Aisha (15 Desember 2015). "Menelisik Musik Danilla". Koran Tempo. Diakses tanggal 28 September 2020.
- ^ a b Trianti, Woro Hartari (26 Agustus 2015). "Danilla: Kejujuran dalam Bermusik". Femina. Diakses tanggal 28 September 2020.
- ^ a b c d e Alpito, Agustinus Shindu (5 Agustus 2015). "Danilla, Melagu dalam Pilu". Medcom.id. Diakses tanggal 28 September 2020.
- ^ "Era Baru Dunia Label Indonesia". Tempo. 31 Oktober 2010. Diakses tanggal 28 September 2020.
- ^ a b Elmira, Putu (2 Mei 2018). "Eksklusif, Petualangan Baru Danilla di Album Lintasan Waktu". Fimela.com. Diakses tanggal 1 Oktober 2020.
- ^ Sidik, Rian (6 Desember 2012). "Suave Luncurkan Album Perdana". Hai. Diakses tanggal 28 September 2020.
- ^ Badudu, Ananda (16 Maret 2014). "Danilla dan Jazz Tak Disengaja". Koran Tempo. Diakses tanggal 28 September 2020.
- ^ Riantrisnanto, Ruly (19 Agustus 2014). "Danilla, Tuangkan Kisah Cinta Para Stalker". Liputan 6. Diakses tanggal 28 September 2020.
- ^ Hakim, Bisma (16 September 2014). "Menelisik Intimasi Suara Danilla". Warn!ng. Diakses tanggal 28 September 2020.
- ^ Abdul Syafik, Yulio (9 Februari 2015). "Danilla Segera Hadiahi Penggemarnya Single dan Klip 'Berdistraksi'". Gigsplay. Diakses tanggal 28 September 2020.
- ^ Sepaya, Natanael (28 Oktober 2015). "'Terpaut Oleh Waktu', Kisah Danilla Tentang 2 Insan Berbeda Dunia". KapanLagi.com. Diakses tanggal 28 September 2020.
- ^ Situmorang, Hendro D. (12 Juli 2014). "Elvyn G Masassya Luncurkan Reinterpretasi Mahakarya". Berita Satu. Diakses tanggal 30 September 2020.
- ^ Alpito, Agustinus Shindu (23 November 2017). "Danilla, Bayangan atas Sakratulmaut dan Merayakan Kegamangan Hidup". Medcom.id. Diakses tanggal 30 September 2020.
- ^ a b "Membandingkan Dua Personel Dara Muda, Danilla dan Rara Sekar". Kumparan. 1 April 2019. Diakses tanggal 30 September 2020.
- ^ Alpito, Agustinus Shindu (7 Agustus 2015). "Danilla Pernah jadi Guru TK". Medcom.id. Diakses tanggal 30 September 2020.
- ^ Utomo, Yesa (16 Maret 2016). "6th Music Gallery: Warna-warni Atmosfer Musik Berkualitas". Warn!ng. Diakses tanggal 9 Oktober 2020.
- ^ Noor, Ahmad Fikri (14 Juli 2017). "Soundrenaline 2017, Bersatu Kita Berisik". Republika. Diakses tanggal 9 Oktober 2020.
- ^ "Interview with Danilla Riyadi". Mave Magazine Indonesia. 29 Desember 2016. Diakses tanggal 9 Oktober 2020.
- ^ Alpito, Agustinus Shindu (26 Juli 2016). "Soundtrack Film Tiga Dara Diaransemen Ulang oleh Musisi Masa Kini". Medcom.id. Diakses tanggal 9 Oktober 2020.
- ^ Ariyani, Tatik (4 September 2020). "Junko Furuta, Gadis Cantik yang Disiksa dan Diperkosa Secara Brutal Karena Menolak Cinta Antek Yakuza". Intisari. Diakses tanggal 28 September 2020.
- ^ Khafid, Sirojul (23 Juli 2019). "Koboy Kampus, Film Tentang Masa Kuliah Pidi Baiq Rilis 25 Juli". Tirto.id. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ a b Putra, Yudha Manggala P. (19 Juli 2019). "Danilla Akui Canggung Main dalam Film Pertama". Republika. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ Rosadi, Dian (5 Januari 2019). "Danilla Riyadi Beradu Akting di Film Terbaru Pidi Baiq". Merdeka.com. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ Rura, Cecylia (3 Agustus 2019). "Pertimbangan Vincent-Desta Libatkan Danilla dan Onadio di Film Pretty Boys". Medcom.id. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ Farouk, Yazir (2 September 2019). "Ini Peran Danilla Riyadi di Film Pretty Boys". Suara.com. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ "Danilla Merasa Karakternya di Pretty Boys Realistis". Kumparan. 17 September 2019. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ "Proses Mencipta Danilla Riyadi". Harian Nasional. 20 September 2019. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ "Daftar Nominasi Piala Maya 2020". CNN Indonesia. 23 Januari 2020. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ "Ternyata Danilla Kerap Tolak Tawaran Main Film, Ini Alasannya..." JPNN.com. 1 Oktober 2019. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ Cicilia, Maria (13 Desember 2020). "Maudy Ayunda dan Danilla Riyadi duet di soundtrack "Losmen Bu Broto"". ANTARA. Diakses tanggal 13 Desember 2020.
- ^ Saputra, Aditia (18 November 2021). "Maudy Ayunda Rilis Ost Film Losmen Bu Broto Berjudul Pulang". Liputan 6. Diakses tanggal 18 November 2021.