Analisis laporan keuangan

Revisi sejak 19 November 2021 17.38 oleh Saiful Arvandy (bicara | kontrib) (menambahkan isi artikel)

Analisis laporan keuangan adalah kegiatan menganalisa laporan keuangan menggunakan konsep dan standar akuntansi keuangan. Keakuratan dan pencegahan kesalahan penafsiran terhadap informasi keuangan di dalam analisis laporan keuangan dilakukan dengan menggunakan sifat dan konsep akuntansi keuangan selama proses analisa.[1] Kegiatan analisis laporan keuangan memiliki tahapan-tahapan dan metode-metode tertentu agar dapat mengubah informasi di dalam laporan keuangan menjadi suatu makna tertentu. Hasil pemaknaan ini yang kemudian digunakan oleh para pembaca dan penganalisis laporan keuangan untuk mengadakan pengambilan keputusan terkait keuangan.[2]

Bahan

Bahan yang diperlukan untuk mengadakan analisis laporan keuangan adalah laporan keuangan. Analisis laporan keuangan hanya dapat dilakukan dengan adanya pengetahuan mengenai laporan keuangan. Dari laporan keuangan kemudian diadakan perhitungan rasio keuangan.[3] Analisis secara objektif selalu diperlukan terhadap laporan keuangan. Objektivitas dalam analisis laporan keuangan dilakukan dengan menggunakan peralatan dan teknik tertentu. Tujuan umum diadakannya analisis laporan keuangan adalah sebagai alat dalam analisis bisnis.[4]

Metode

Analisis rasio

Analisis rasio merupakan salah satu metode analisis laporan keuangan. Data kuantitatif yang tersedia di dalam neraca dan laporan laba rugi dibandingkan satu sama lain. Analisis rasio digunakan untuk menilai kinerja perusahaan di masa lalu dan masa sekarang. Kemungkinan mengenai kinerja perusahaan di masa depan juga dapat dianalisa menggunakan analisis rasio. Ukuran yang digunakan dalam analisis rasio adalah rasio keuangan.[5]

Rasio keuangan yang digunakan untuk analisis rasio memiliki standar tertentu. Standardisasi ini didasarkan mulai kepada catatan kondisi keuangan perusahaan pada tahun sebelumnya. Selanjutnya, standarisasi dinilai dari perusahaan pesaing yang telah tergolong sukses dalam pengelolaan keuangan. Standar lain yang dapat digunakan ialah data rasio akhir dan rasio perusahaan sebagai salah satu anggota dalam suatu kelompok perusahaan. Suatu perusahaan dapat dinilai posisi keuangannya melalui rasio yang telah diberi standar. Standar rasio yang memadai adalah yang memberikan nilai rata-rata dari gabungan perusahaan sejenis. Adanya nilai rata-rata membuat hasil penggolongan kinerja keuangan perusahaan terdiri dari kategori di atas rata-rata, rata-rata atau di bawah rata-rata.[6]

Analisis rasio dalam laporan keuangan juga digunakan untuk mengetahui kelayakan suatu entitas keuangan. Caranya yaitu dengan membandingkan akun-akun yang ada dalam hal keuangan dengan entitas tersebut. Analisis rasio terhadap laporan keuangan utamanya ditujukan kepada investor dan kreditur. Para investor dan kreditur menggunakan analisis rasio untuk memberikan keputusan pemberian investasi dan pinjaman terhadap suatu entitas.[7]

Analisis horizontal

Analisis horizontal merupakan perbandingan kinerja keuangan dari tahun sebelumnya ke tahun berikutnya. Batas minimal perbandingannya adalah dua tahun. Perbandingan kinerja keuangan dalam analisis horizontal juga dapat melebihi dari dua tahun.[8]

Analisis vertikal

Analisis vertikal membandingkan posisi keuangan dari tiap elemen yang ada di dalam laporan keuangan. Elemen ini meliputi aset, liabilitas dan ekuitas keuangan. Dalam laporan posisi keuangan, tiap bagian dari ketiganya dibandingkan melalui persentase. Perbandingan diadakan terhadap jumlah keseluruhan dari masing-masing elemen. Pembandingan yang sama juga berlaku pada laporan laba rugi dan laporan perubahan modal.[9] Pelaksanaan analisis vertikal hanya dilakukan dalam satu periode laporan keuangan. Analisis vertikal hanya memberikan gambaran mengenai hubungan antara tiap jenis laporan keuangan dalam satu periode. Kegunaan lain dari analisis vertikal adalah membandingkan kinerja keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan lain pada periode waktu tertentu. Perusahaan yang dibandingkan juga harus memiliki unit usaha yang sejenis sehingga data kinerja keuangan dapat menjadi acuan dalam perbandingan perusahaan.[10]

Pemanfaatan

Pengambilan keputusan

Para pengambil keputusan di dalam suatu organisasi memerlukan informasi mengenai kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi di masa depan. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting dalam pengambilan keputusan oleh para pengambil keputusan. Kekurangan dari informasi yang ada di dalam laporan keuangan adalah sifatnya yang menyajikan informasi di masa lalu atau bersifat sejarah. Sifat ini menimbulkan kesenjangan terhadap kebutuhan informasi bagi para pengambil keputusan. Kesenjangan ini diatasi dengan mengadakan analisis laporan keuangan. Isi dari laporan keuangan diolah kembali hingga dapat menghasilkan perkiraan-perkiraan yang tepat mengenai kejadian yang akan terjadi di masa depan.[11]

Manajemen keuangan

Kinerja keuangan dapat dinilai dari keuntungan dan risiko keuangan melalui analisis laporan keuangan. Kinerja keuangan perusahaan disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan yang menggambarkan hasil operasi perusahaan. Dalam manajemen keuangan, hasil kinerja keuangan pada masa sekarang harus dibandingkan masa lalu dan dengan rata-rata kinerja keuangan dari perusahaan sejenis. Tujuan pembandingan ini untuk mengetahui adanya perubahan yang menguntungkan atau merugikan keuangan. Setelah kondisi perubahan yang menguntungkan atau merugikan diperoleh, manajemen keuangan dapat mencari tahu penyebab terjadinya perubahan tersebut. Setelah penyebabnya diketahui, pihak manajemen keuangan dapat mengadakan perbaikan dalam perencanaan dan pelaksanaan manajemen keuangan perusahaan. Perbaikan ini kemudian disajikan ke dalam laporan keuangan.[12]

Referensi

  1. ^ Septiana, Aldila (2018). Analisis Laporan Keuangan: Pemahaman Dasar dan Analisis Kritis Laporan Keuangan. Duta Media. hlm. 27–28. ISBN 978-602-654-686-9. 
  2. ^ Kawatu, Freddy Semuel (2019). Analisis Laporan Keuangan Sektor Publik. Sleman: Deepublish. hlm. 45. ISBN 978-623-02-0357-2. 
  3. ^ Prihadi, Toto (2019). Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. hlm. 4. ISBN 978-602-03-9526-5. 
  4. ^ Sianturi, N. M., dan Purba, D. (2021). Purba, L., Gaol, M. R. L., dan Situmorang, A. T., ed. Analisa Laporan Keuangan untuk Teknik dan Ekonomi. Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management. hlm. 1. 
  5. ^ Hantono (2018). Konsep Analisa Laporan Keuangan dengan Pendekatan Rasio dan SPSS. Sleman: Deepublish. hlm. 8. ISBN 978-602-475-506-5. 
  6. ^ Febriana, H., dkk. (2021). Irnawati, Jeni, ed. Dasar-Dasar Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Penerbit Media Sains Indonesia. hlm. 57–58. ISBN 978-623-362-063-5. 
  7. ^ Silitonga, H. P., dkk. (2020). Sudirman, Acai, ed. Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan (PDF). Bandung: Widina Bhakti Persada Bandung. hlm. 99. ISBN 978-623-94066-9-1. 
  8. ^ Wahyudiono, Bambang (2014). Mudah Membaca Laporan Keuangan. Jakarta Timur: Raih Asa Sukses. hlm. 11. ISBN 978-979-013-207-8. 
  9. ^ Tjandrakirana, R., Ermadiani, dan Budiman, A. I. (2021). Pengantar Akuntansi 1 Dilengkap dengan Soal dan Pembahasan (PDF). Palembang: NoerFikri Palembang. hlm. 104–105. ISBN 978-602-447-692-2. 
  10. ^ Hery (2016). Analisis Laporan Keuangan: Integrated and Comprehensive Edition. Jakarta: Penerbit PT Grasindo. hlm. 115. ISBN 978-602-375-540-0. 
  11. ^ Kariyoto (2017). Analisis Laporan Keuangan. Malang: Universitas Brawijaya Press. hlm. 1. ISBN 978-602-432-139-0. 
  12. ^ Septiana, Aldila (2019). Hermawan, Rudi, ed. Analisis Laporan Keuangan:. Pamekasan: Duta Media Publishing. hlm. 27. ISBN 978-602-65469-8-2.