Charles Simabura

akademikus dan aktivis hukum Indonesia
Revisi sejak 21 November 2021 05.17 oleh Rahmatdenas (bicara | kontrib) (wikidata)

Charles Simabura, S.H., M.H. (lahir 5 April 1979) adalah akademikus dan aktivis hukum Indonesia. Ia mengajar di Fakultas Hukum Universitas Andalas (FHUA) dan menjabat sebagai Deputi Direktur Bidang Organisasi di Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas.[1] Ia juga pernah menjadi Penjabat Wakil Dekan III FHUA masa jabatan 2017–2018.[2][3]

Infobox orangCharles Simabura

Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Kelahiran5 April 1979 Edit nilai pada Wikidata (45 tahun)
Solok Edit nilai pada Wikidata
Data pribadi
Kelompok etnikOrang Minangkabau Edit nilai pada Wikidata
PendidikanUniversitas Andalas - Sarjana Hukum, Magister Hukum
SMP Negeri 1 Palembang
SMA Bina Warga 1 Palembang
Universitas Indonesia - Doktor Ilmu Hukum
SD Negeri 34 Palembang Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
SpesialisasiHukum tata negara Edit nilai pada Wikidata
Pekerjaandosen Edit nilai pada Wikidata
Bekerja diUniversitas Andalas Edit nilai pada Wikidata
Keluarga
Orang tuaNoerman Edit nilai pada WikidataHidayati Edit nilai pada Wikidata

Instagram: charlessimabura Modifica els identificadors a Wikidata

Kehidupan awal dan pendidikan

Charles berasal dari keluarga Minangkabau. Ayahnya bernama Noerman, seorang tamatan sekolah teknik menengah (STM) yang bekerja sebagai pedagang, dan ibunya bernama Hidayati. Ia adalah anak ketiga dari lima bersaudara.

Charles bersaudara diberikan nama Barat oleh ayahnya. Nama Charles diambil ayahnya karena suka menonton aktor Charles Bronson, sedangkan Simabura diambil dari nama suku Charles yaitu Suku Simabur. Nama akhirnya yang mirip dengan marga Simamora dari Sumatra Utara membuat ia seringkali keliru diduga orang sebagai orang Batak.[4]

Pendidikan

Setelah tamat taman kanak-kanak (TK) di kampungnya, orang tua Charles membawa keluarganya merantau dan ia menghabiskan masa kecilnya di Palembang. Ia menamatkan pendidikan di SD Negeri 34 Palembang pada 1992, SMP Negeri 1 Palembang pada 1995, dan Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMA Bina Warga 1 Palembang pada 1999.[5]

Setiap hari di luar jam sekolah, ia berjualan asongan di Pasar 16 Ilir Palembang dekat Jembatan Ampera untuk membiayai sekolahnya. Ia dan saudara-saudaranya selalu juara kelas, tetapi saat Charles duduk di kelas 3 SMA prestasinya menurun. Setelah lulus SMA dan tidak lulus Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) 1999, ia sempat merantau ke Jakarta dan bekerja selama enam bulan menjadi petugas keamanan di Wisma Bakrie.[4]

Pada 2000, ia ingin melanjutkan pendidikan dengan berkuliah di Universitas Sriwijaya Palembang, tetapi orang tuanya menginginkannya kuliah di Padang. Orang tua dan kakaknya membiayai kuliahnya sehingga ia tidak bekerja seperti saat masih di bangku sekolah.[4] Ia kemudian berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Andalas dan lulus tepat waktu meraih gelar sarjana hukum pada 2004. Ia meraih gelar magister hukum di kampus yang sama pada 2009.[6]

Aktivisme dan karier

Semasa berkuliah ia aktif di sejumlah organisasi di antaranya Lembaga Advokasi Mahasiswa & Pengkajian Kemasyarakatan (LAM & PK) Fakultas Hukum Universitas Andalas, Unit Kegiatan Mahasiswa Pengenalan Hukum dan Politik (PHP) Universitas Andalas, Perhimpunan Mahasiswa Tata Negara, dan Forum Mahasiswa Anti Korupsi Sumatra Barat.[5]

Charles memulai karier sebagai dosen tetap di Fakultas Hukum Universitas Andalas pada Januari 2005. Ia pernah menjadi Ketua Bagian Hukum Tata Negara di fakultasnya.[7] Ia aktif meneliti tentang hukum perundang-undangan. Ia juga seorang aktivis antikorupsi.[8]

Rujukan